Rusia Klaim Laboratorium Senjata Biologis di Ukraina yang Didanai AS, Sebut Patogen Berbahaya Mulai Dihancurkan Sejak Invasi

Kamis, 10 Maret 2022 | 08:57
intisari online

Ilustrasi - Rusia klaim temukan laboratorium biologi di Ukraina didanai AS

Sosok.ID -Pemerintah Rusia menggempar dunia usai mengklaim adanya keterlibatan Amerika Serikatdalam pengembangan bio lab atau laboratorium biologis di Ukraina.

Melansir RT.com, informasi ini disampaikan Letjen Igor Kirillov, komandan pasukan pertahanan radiasi, kimia dan biologi Rusia pada konferensi pers 7 Maret 2022.

Menurut keterangan pemerintah Rusia, total terdapat 30 laboratorium biologis di Ukraina yang aktif bekerjasama dengan AS.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Amerika Serikat telah "menutupi" Ukraina dengan jaringan laboratorium biologi yang terhubung dengan Pentagon.

Baca Juga: 'Bau Genosida', Vladimir Putin Anggap Perang di Ukraina Harus Dilakukan karena Kejahatan Kemanusiaan

Daftar mitra untuk laboratorium ini termasuk Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan (DTRA) Pentagon, Institut Penelitian Angkatan Darat Walter Reed (WRAIR), fasilitas penelitian biomedis terbesar yang dioperasikan oleh manajemen militer AS.

Letjen Kirillov menjelaskan, banyak dari laboratorium ini telah beroperasi sejak kudeta 2014 di Ukraina.

Ia juga menyampaikan jika sejak lab-lab itu berdiri, mulai terjadi lonjakan penyakit menular di wilayah tersebut, termasuk campak Jerman, difteri, dan TBC.

Dijelaskan Kirillov jika sejak pasukan Rusia mulai melakukan operasi militer di Ukraina pada 24 Februari, lab-lab ini dikatakan bergegas untuk menghancurkan virus dan patogen yang mereka teliti.

Baca Juga: Koar-koar Minta Rusia Disanksi Gegara Militernya Perang Lawan Ukraina, Amerika Kena Imbas Saat Bangsa Arab Ogah Lakukan Hal Ini!

Kirillov mengklaim telah memperoleh bukti dokumen yang berkaitan dengan proses penghancurgan viirus dan patogen tersebut.

Berdasarkan bukti dokumen yang diklaim telah diamankan oleh pasukan Rusia, penyakit berbahaya yang dipelajari lab tersebut di antaranya adalah anthrax dan pes.

Penelitian tersebut diduga juga memiliki kaitan dengan program militer.

Letjen Kirillov menjelaskan di bagian barat Kota Lviv, sebanyak 320 wadah berisi patogen berbahaya yang menyebabkan wabah pes, demam Malta dan penyakit lainnya telah dihancurkan.

Baca Juga: AS yang Rugi, Rusia Stop Pasok Mesin Roket, Kepala Badan Antariksa Roscosmos: Biarkan Mereka Terbang dengan Sapu

"Jika koleksi (patogen) tersebut jatuh ke tangan para ahli di Rusia, mereka sangat mungkin membuktikan Ukraina dan AS telah melanggar Konvensi Senjata Biologis," jelasnya.

"Itulah satu-satunya alasan mengapa mereka harus buru-buru menghancurkan bukti," katanya.

Kekhawatiran Letjen Kirilov adalah bahan-bahan penelitian yang diperlukan untuk kepentingan program militer telah dikirim ke AS.

Sementara itu Kementerian Pertahanan AS menyatakan tuduhan Rusia adalah sekadar disinformasi.

Baca Juga: Ogah Pakai Jet Tempur Untuk Runtuhkan Ukraina Dalam Sekejap, Ternyata Begini Strategi Militer Rusia!

(*)

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber : rt.com

Baca Lainnya