Dunia Langsung Ketar-ketir, Vladimir Putin Telepon Xi Jinping din Tengah Invasi Rusia di Ukraina, Ini yang Dibahas!

Jumat, 25 Februari 2022 | 20:46
Kompas.com

Presiden Rusia Vladimir Putin

Sosok.ID - Di tengah operasi militer penuh Rusia terhadap Ukraina, Presiden Vladimir Putin dikabarkan berbicara melalui sambungan telepon dengan Presiden China Xi Jinping.

Pembicaran itu berlangsung pada Jumat (25/2/2022).

Sebelumnya, pada Kamis (24/2/2022), Putin mengumumkan perang atas Ukraina dan menyerang kota-kota besar di sana.

Perang Rusia - Ukraina masih berlangsung hingga saat ini, memunculkan kekhawatiran akan potensi Perang Dunia III.

Baca Juga: Kengerian Perang Rusia - Ukraina, Vladimir Putin Sebar Pasukannya Lewat Darat, Laut, dan Udara

Saat informasi mengenai Vladimir Putin dan Xi Jinping yang saling berbicara lewat telepon turun, kecemasan semakin meningkat.

Masyarakat dunia di sosial media menyerukan ketakutan jika China dan Rusia bergabung menumpaskan Ukraina.

Namun, diberitakan NDTV, dikutip Sosok.ID pada Jumat (25/2/2022), pembicaraan itu bukan untuk mendukung invasi Rusia.

NDTV melaporkan bahwa Presiden China Xi Jinping mendukung penyelesaian krisis Ukraina melalui pembicaraan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Juga: Gelegar Ledakan Usai Pidato Putin, Ukraina Dibombardir Serangan Rudal, Rusia Ancam Negara-negara yang Coba Menghalanginya

Informasi ini dilaporkan oleh media pemerintah China, CCTV.

Xi Jinping mengungkapkan, "situasi di Ukraina timur telah mengalami perubahan yang cepat ... (dan) China mendukung Rusia dan Ukraina untuk menyelesaikan masalah melalui negosiasi".

Pasukan Rusia telah meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina, melepaskan serangan udara dan mengirim pasukan jauh ke dalam negeri.

Sebelumnya, selama berminggu-minggu upaya diplomatik gagal mencegah Putin meluncurkan operasi militer tersebut.

Baca Juga: Negaranya Terancam Diratakan Rusia, Para Pemimpin Separatis Ukraina Timur malah Deklarasikan Mobilisasi Militer, Ngacir ke Rusia Selatan

Beijing telah menginjak garis diplomatik yang hati-hati pada krisis tersebut. Xi Jinping menolak menyebut tindakan Rusia, sekutu dekatnya, sebagai "invasi".

Xi Jinping mengatakan pada panggilan telepon dengan Putin bahwa penting untuk "meninggalkan mentalitas Perang Dingin,"

"Mementingkan dan menghormati masalah keamanan yang wajar dari semua negara, dan membentuk mekanisme keamanan Eropa yang seimbang, efektif dan berkelanjutan melalui negosiasi".

Menurut media China, Putin menguraikan alasan Rusia meluncurkan "operasi militer khusus".

Baca Juga: Mendadak Pasukan Rusia di Perbatasan Ukraina Mencapai 170 Ribu, Detik-detik Perang?

Ia mengadu kepada Xi Jinping bahwa NATO dan Amerika Serikat telah "lama mengabaikan masalah keamanan yang wajar dari Rusia".

Putin menyampaikan kepada Xi Jinping bahwa Rusia siap mengadakan pembicaraan "tingkat tinggi" dengan Ukraina. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : NDTV

Baca Lainnya