Sosok.ID - Nirina Zubir memberikan klarifikasi soal niat ART-nya untuk mengganti kerugian sebesar Rp 17 miliar dengan cara dicicil.
Seperti yang diketahui, Nirina Zubir tengah menghadapi kasus mafia tanah yang didalangi oleh sang ART, Riri Khasmita.
Diwakili kuasa hukumnya, Riri Khasmita disebut pernah setuju untuk mengganti kerugian aset tanah milik keluarga Nirina Zubir.
Namun, Riri Khasmita dan suaminya, Edrianto rupanya mengajukan nominal yang kurang masuk akal.
Baca Juga: Hotman Paris Komentari Kasus Nirina Zubir
Melansir dari Tribun Wow, hal itu disampaikan Nirina Zubir dalam tayangan YouTube Star Story, Jumat (26/11/2021).
Dalam tayangan itu, Nirina menampik tudingan-tudingan yang dilayangkan oleh pihak Riri Khasmita.
Namun, Nirina membenarkan bahwa sang mantan ART pernah berniat mengganti rugi aset tanah yang digelapkannya sebesar Rp 17 miliar.
Kala itu, kata Nirina, sang ART mengaku hanya mampu mencicil Rp 2 juta setiap bulan.
Baca Juga: Suami Nirina Zubir Masuk Rumah Sakit
Hal tersebut seolah bertolak belakang dengan gaya hidup mewah keluarga Riri Khasmita.
Ditambah, Riri Khasmita memiliki lima cabang bisnis ayam frozen.
"Utangnya segitu nih, niatnya katanya mau dicicil dengan setiap bulannya membayar dua juta rupiah," kata Nirina Zubir yang didampingi kuasa hukumnya, Ruben Jeffry Siregar.
"Gimana ya, mau berapa lama gitu loh," imbuhnya.
Nirina mengatakan, kesepakatan itu terjadi murni secara kekeluargaan tanpa ada saksi hukum.
"Dan itu pun sebelum kita menggunakan lawyer, benar-benar masih ada keluarga kita terus duduk bareng-bareng, tanya 'Ini bagaimana?'," tutur Nirina.
Sudah mengajukan nominal tersebut pun, kata Nirinia, sang ART akhirnya tak mampu memenuhinya.
"Solusi yang hanya bisa dia berikan ya itu, dua juta per bulan. Dan itu pun tidak dipenuhi," bongkar Nirina.
Dalam kesempatan itu, Nirina juga mengklarifikasi soal mobil yang diberikan oleh Riri Khasmita sebagai jaminan.
Nirina tampak tersenyum saat membeberkan bahwa mobil tersebut rupanya masih kredit.
Bukannya membawa untung, Nirina justru semakin dirugikan dengan beban cicilan untuk melunasi mobil tersebut.
"Dia bilang mobil dijadikan jaminan, mobil apaan, orang mobil dia kredit," sebut Nirina.
"Yang ada dia malah melimpahkan beban ke saya, ngapain," tandasnya.
(*)