Sosok.ID- Konflik China dan Taiwanagaknya masih diperkirakan bakal cukup lama bisa mereda maupun berdamai.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Tiongkok sampai saat ini masih getol ingin Taiwan kembali dalam 'Satu China'.
Hal tersebut pun ternyata bukan menjadi alasan utama China saat ini memerangi negara kecil yang berbatasan langsung dengan mereka tersebut.
Meski demikian tak sedikit pula spekulasi mengenai alasan Tiongkok adalah karena China masih menganggap Taiwan sebagai 'provinsi yang memisahkan diri'.
Bahkan bila keyakinan tersebut masih dipegang kuat, makakonflik China dan Taiwan akan terus berlanjut.
Penyebab lain mengapa China sangat berambisi menguasai Taiwan adalah karena Taiwanakan menjadi "domino pertama" dalam mengejar dominasi China.
Meski bisa mengalahkan Taiwan dan mendirikan dominasi di wilayah tersebut, China juga dikatakan tak akan berhenti di situ saja.
Hal itu dikatakan olehSenator John Cornyn.
"Jika China mampu merebut Taiwan, tidak ada alasan untuk percaya bahwa Partai Komunis China (PKC) akan berhenti di situ," kataCornyn seperti dilansir dariexpress.co.uk pada Kamis (18/11/2021).
Apalagi China juga memiliki klaim teritorial terhadap Filipina, Jepang, Vietnam dan India.
“Kita seharusnya tidak melihat Taiwan sebagai tujuan akhir PKC."
"Tetapi sebagai domino pertama dalam upaya untuk mencapai dominasi regional dan global."
"Jika Taiwan jatuh, itu bukan akhir, melainkan awal."
Sosok berusia69 tahun itu jugamengutip perkataanMenteri Luar Negeri Republik China, Joseph Wu mengatakan Taiwan adalah pos terdepan demokrasi, berjaga-jaga melawan otoritarianisme.
Selain itu ia juga mengutip kata-kataUSINDOPACOM Laksamana John Aquilino di Senat.
"Ini bukan pertanyaan apakah China menginvasi Taiwan, tetapi kapan."
"Taiwan mungkin aman selama enam tahun, tetapi kami tidak dapat menjadikan asumsi itu patokan."
"Kita perlu bekerja dengan Taiwan dan sekutu kita di kawasan untuk menaikkan biaya."
"Sampai China memutuskan itu bahwa menginvasi Taiwan tidak sepadan dengan waktu dan usaha."
Bulan September lalu, juru bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian mengungkapkan tuduhan pada politisi Amerika Serikat (AS) yangmelebih-lebihkan ancaman China.
Hal tersebut diungkapkan setelahWakil Ketua Kepala Staf Gabungan AS John Hyten menguraikan keyakinannya bahwa China telah meningkatkan senjata mereka dalam persiapan untuk kemungkinan serangan.
"Mereka meluncurkan rudal jarak jauh," ungkapHyten.
"Rudal itu berkeliling dunia, menjatuhkan kendaraan luncur hipersonik, lalu meluncur kembali ke China."
Soal jarak, targetnya cukup dekat, tutup Hyten.
(*)
Baca Juga: Takut Nelangsa di Akhirat, Penduduk di Wilayah Ini Gunakan Kepala Orang untuk Mas Kawin Pernikahan