Sangar, TNI AL Pamer Kapal Siluman KRI Golok 688 Siap Libas Musuh di Perairan Natuna, Begini Kehebatannya!

Senin, 23 Agustus 2021 | 14:01
Istimewa/Humas Pemkab Banyuwangi

KRI Golok 688

GridHot.ID -Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) bakal memilikikapal perang siluman baru dengan nama KRI Golok 688.

KRI Golok merupakan kapal asli buatan Indonesia yang dibuat oleh PT Lundin Industry Invest di Banyuwangi, Jawa Timur.

Kapal itu diklaim sebagai kapal siluman tercanggih di dunia dengan kelengkapan persenjataan rudal modern.

Dikutip dari Kompas TV, kapal itu terbuat darimaterial karbon.

Baca Juga: Militer Indonesia Makin Ditakuti, Begini Penampakan Kapal Siluman Tercanggih Milik TNI AL: Tugasnya Meledakkan Target dan Lari

KRI Golok 688 cocok untuk operasi senyap di perairan Indonesia.

Kapal ini memiliki kelebihan anti sensor, juga kecepatan tinggi dan tidak terdeteksi oleh radar musuh.

Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono meluncurkan pembelian KRI Golok di Pantai Cacalan, Selat Bali, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Sabtu (21/08/2021).

Ini merupakan kapal perang jenis kapal cepat rudal (KCR) trimaran.

Baca Juga: Prajurit TNI AL dalam Kapal Perang KRI Sembilang-850 Turunkan Sekoci Selamatkan Nyawa Bocah Laki-laki yang Terombang-ambing di Lautan

Menurut KASAL, kapal cepat rudal (KCR) trimaran itu merupakan manifestasi penting dari pemenuhan alutsista TNI AL.

"Makna filosofis dari pemberian nama kapal ini adalah hendaknya KRI Golok-688 dapat digunakan untuk melaksanakan setiap tugas operasi yang diberikan, baik operasi militer untuk perang (OMP), maupun operasi militer selain perang (OMSP)," kata Yudo, dikutip dari siaran Dinas Penerangan TNI AL via Kompas.com.

Adapun KRI Golok 688 merupakan kapal pertama yang terbuat dari bahan komposit serat karbon.

Kapal ini memiliki kekuatan spesifik yang tinggi, lebih ringan, serta mempunyai kekuatan dan ketahanan korosi yang sangat baik.

Baca Juga: Kisah Kapal Perang Indonesia Buru Kapal Selam Asing yang Terobos Teritori Laut NKRI

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'KRI Golok-688, Kapal Cepat Rudal Terbaru Milik TNI AL', KRI Golok-688 memiliki spesifikasi panjang seluruhnya 62,53 meter, lebar 16 meter, tinggi kapal dari draft 18,7 meter dengan bobot 53,1 ton.

Kapal yang diproduksi PT Lundin Industry Invest itu memiliki kecepatan maksimum 28 knots, kecepatan jelajah 16 knots.

Kapal perang ini juga dipersenjatai meriam 30 mm dan senapan 12,7 mm serta mampu mengangkut 25 ABK.

Dengan kecepatan yang tinggi dan daya hancurnya yang besar, kapal ini diharapkan akan mampu melaksanakan taktik kapal cepat rudal yaitu hit and run.

Baca Juga: Misteri di Lokasi Tenggelamnya KRI Nanggala 402 Terkuak, Fenomena Langka Ini Ditemukan di Kedalaman 853 Meter Perairan Utara Bali

Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, kapal Golok 688 akan masuk ke jajaran TNI AL.

“Ini baru tahapan penamaan dan peluncuran dari galangan kapal ke laut. Kapal ini nantinya akan masuk ke jajaran TNI AL,” jelas Laksamana TNI Yudo Margono usai meluncurkan kapal tersebut.

Teknologi yang terdapat pada KRI Golok adalah bahan komposit serat karbon yang membuatnya sulit dideteksi oleh radar musuh atau siluman.

Selain itu, KRI Golok merupakan kapal trimaran yang berdesain khusus berbentuk lancip yang dirancang untuk melaju cepat.

Baca Juga: Puing-puing KRI Nanggala-402 Berhasil Diangkat, Alami Kendala Evakuasi Bagian Anjungan Seberat 80 Ton: Slink Putus, Perlu Kalkulasi Ulang

“KRI Golok merupakan jenis kapal cepat rudal memiliki kecepatan yang tinggi dan nanti akan dilengkapi persenjataan dan rudal. Sebagai kapal cepat rudal, geraknya harus berkecepatan tinggi, yang tugasnyahit and run,” kata KSAL.

“Kapal ini baru 93 persen. Setelah ini, kita lakukanhard and shut, nanti setelah dinyatakan sempurna 100 persen barudeliver. Bulan Oktober inifinish, nanti diserahkan ke AL,” imbuhnya.

Dengan spesifikasinya yang canggih, KRI Golok akan ditempatkan di wilayah yang rawan strategis untuk menjaga wilayah Indonesia.

“Rencananya bisa di wilayah perbatasan Natuna dan Ambalat,”ujar Yudo Margono. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Kompas.com, Kompas TV

Baca Lainnya