Negaranya Tak Lebih Besar dari Pulau Jawa, Kerajaan Ini Ternyata Jual Senjata Militer yang Baru Dibeli ke Indonesia Hanya Gegara Tak Cocok, Begini Kisahnya!

Minggu, 25 Juli 2021 | 20:03
wikipedia

KRI John Lie.

Sosok.ID-Dalam hal alutsista, Indonesia memang belum bisa dikategorikan sebagai negara berkekuatan militer besar, tapi juga tak bisa dianggap remeh.

Sejumlah kapal perang sepertiRI John Lie, KRI Bung Tomo dan KRI Usman Harun menjadi bukti kehebatan alutsista Indonesia.

Ternyata ada hal menarik dari kepemilikan kapal perang tersebut yang didapat Indonesia dengan harga murah meriah.

Hal itu bermula saat negara yang wilayahnya tak lebih besar dari pulau Jawa dan berbatasan langsung dengan Indonesia merasa kecewa atas pembelian kapal-kapal perang pesanannya.

Baca Juga: Kisah Kapal Perang Indonesia Buru Kapal Selam Asing yang Terobos Teritori Laut NKRI

Itu dimulai pada tahun 1994, dimana Brunei menyepakati MoU dengan BAE Systems Inggris untuk penyediaan tiga kapal perang korvet F2000.

Saat itu, Angkatan Laut Brunei memang membutuhkan kapal patroli lepas pantai karena begitu maraknya penerobosan wilayah di sana.

Pada tahun 2001, kapal-kapal pesanan Brunei diluncurkan dan siap diserahterimakan ke AL negara kaya tersebut, namun Sultan mendadak tak mau menerimanya padahal pembayaran telah lunas.

Hal itu disebabkan kapal perang tersebut tak sesuai dengan selera mereka.

Baca Juga: Pernah Sukses di Sinetron GGS, Artis Ini Kini Banting Setir Hingga Jadi Sosok Penting di KRI Banda Aceh, Salah Satu Kapal perang Indonesia, Begini Perjalanan Kariernya!

Jika menggunakan ketiga kapal canggih tersebut, AL Bandar Seri Begawan tak sanggup memenuhi jumlah awak untuk mengoperasikannya.

BAE Systems pun meradang karena kapal pesanan yang siap dikirim malah dibatalkan sepihak oleh Brunei.

Kasus ini sampai dibawa ke Pengadilan Arbitrase Internasional.

Hakim memutuskan jika kapal buatan Inggris tersebutr tetap dikirimkan kepada Brunei setelah itu terserah pada Brunei akan diapakan.

Sudah membeli tapi tak bisa memakainya, Brunei pun banting harga untuk menjualnya.

Baca Juga: Militer Indonesia Diperkirakan Bakal Unjuk Gigi Kehebatannya, Untuk Pertama Kali TNI Diikutkan Dalam Kompetisi Tentara Internasional!

Indonesia tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut dan membelinya.

Ketiga kapal perang itu akhirnya jatuh ke tangan militer dari negara yang pernah memberikan pelatihan kepada militer Brunei.

Meski Kerajaan Brunei kaya, kekuatan militer negara ini memang belum sementereng negara-negara di kawasan Asia Tenggara lainnya.

Kopassus pernah dipercaya melatih militer negara tetangga Indonesia ini.

Korps Baret Merah Kopassus mempunyai segudang prestasi mempertahankan NKRI, tak heran ia dipandang sebagai pasukan yang mumpuni.

Berbagai operasi berbahaya pernah dilakukan oleh Kopassus, mulai dari penumpasan PKI, Operasi Dwikora maupun Trikora, Operasi Seroja dan juga pembebasan sandera pembajakan pesawat Garuda Woyla.

Baca Juga: Disebut Getol Ingin Utang Rp 1.700 Triliun, Ternyata Ini Deretan Jet dan Kapal Tempur Incaran Menhan Prabowo Subianto, Spesifikasi Alutsistanya Tak Main-main!

Prestasi membanggakan Kopassus juga ditunjukkan ke dunia dengan menjuarai berbagai lomba tingkat internasional.

KSAD saat masih dijabat oleh Mulyono pada 2017 mengungkapkan bahwa mungkin kekaguman negara-negara lain terhadap prestasi Kopassus itulah yang membuat mereka ingin dilatih Kopassus.

"Ada beberapa negara yang minta dilatih negara kita," katanya.

Brunei Darussalam menjadi salah satunya.

Sertu Pardal yang dikenal jago menembak dan memiliki keahlian sebagai penembak jitu dikirimkan ke Brunei Darussalam untuk melatih menembak tentara Brunei Darussalam.

Baca Juga: Bak Bangunkan Macan Tidur, Diplomat Singapura Ini Ungkap Alasan Tiongkok Takut Perang Dengan Indonesia di Laut China Selatan

Awalnya tentara Brunei meminta TNI mengirimkan anggotanya untuk melatih tentara mereka.

Sertu Pardal pun ditunjuk menjadi komandan pasukan TNI yang dikirimkan ke Brunei Darussalam.

Pelatihan itu berlangsung mulai Februari hingga November 2013.

Sertu Pardal menggembleng tim Brunei yang akan diterjunkan dalam ASEAN Armies Rifle Meet (AARM).

Rupanya, pelatihan yang diterapkan oleh Sertu Pardal diluar batas kemampuan dari tentara Brunei Darussalam.

Bahkan tentara negeri penghasil minyak tersebut banyak yang pingsan mengikuti kerasnya pelatihan yang dilakukan Sertu Pardal.

Untuk urusan menembak merupakan latihan sehari-hari bagi anggota Kopassus, sehingga mereka sangat terlatih dan punya kemampuan menembak yang sangat tinggi.

Baca Juga: Militer Indonesia Diperkirakan Bakal Unjuk Gigi Kehebatannya, Untuk Pertama Kali TNI Diikutkan Dalam Kompetisi Tentara Internasional!

Tak hanya sekali Kopassus sudah mengirimkan anggotanya untuk melatih menembak di Brunei Darussalam.

Lainnya terjadi ketika Satuan Penanggulangan Teror atau Sat 81 Gultor Kopassus menjadi tuan rumah Kejuaraan Menembak dalam rangka HUT Kopassus ke 63.

Calon pelatih menembak yang siap diberangkatkan ke Brunei itu hadir dalam Kejuaraan Menembak yang diadakan Sat Gultor.

Baca Juga: Rasakan Sendiri Ganasnya Militer Indonesia, KKB Papua Makin Pincang, TNI-Polri Berhasil Kuasai Markas Lekagak Telenggen

Berkat gemblengan dari Kopassus tersebut tim Menembak Brunei mengungguli Malaysia dan Singapura

Tak heran juga Brunei mudah saja melepas murah kapal perangnya kepada Indonesia mengingat hubungan yang begitu erat. (*)

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber intisari-online.com