Indonesia Harus Waspada, Kini Tiongkok Makin Gencar Untuk Kuasai Laut China Selatan, Filipina Sampai Pakai Kekuatan Wanita?

Selasa, 06 Juli 2021 | 15:13
China Military

(Ilustrasi) Indonesia Harus Waspada, Kini Tiongkok Makin Gencar Untuk Kuasai Laut China Selatan, Filipina Sampai Pakai Kekuatan Wanita?

Sosok.ID- Salah satu negara tetangga Indonesia beberapa bulan lalu jadi sorotan saat menentang perilaku Tiongkok di daerah perbatasan.

Tepatnya pada 7 Maret 2021 lalu, sekitar 220 kapal, yang diyakini dikemudikan oleh milisi China, terlihat berlabuh di Whitsun Reef.

Whitsun Reef adalah bagian dari Kepulauan Spratly, salah satu kepulauan di Laut China Selatan, yang diklaim China hampir secara keseluruhan.

Peristiwa seperti ini memang bukan insiden baru, China diketahui memang sering melakukan hal serupa pada wilayah-wilayah yang mereka anggap masuk teritorial mereka.

Baca Juga: Xi Jinping Janji Benturkan Kepala Musuhnya ke Tembok Baja, Australia Justru Menantang, Siapkan Konfrontasi Mematikan di Laut China Selatan

Filipina pun sampai harus menggunakan berbagai cara untuk wilayahnya tak direbut China termasukpakai satu strategi yang unik.

Hal itu dilakukan demi menekan Tiongkok untuk tidak melakukan tindakan berlebihan mengingat lokasi tersebut masih masuk wilayah sengketa.

Melansir Express.co.uk, Selasa (6/7/2021), Penjaga Pantai Filipina (PCG) baru-baru ini membentuk 'The Angels of the Sea', sebuah tim yang terdiri dari 81 operator radio wanita.

Pihak berwenang percaya kapal-kapal dari China yang masuk tanpa izin di perairan Filipina kemungkinan besar akan mendengarkan suara-suara wanita yang mengekspresikan “otoritas istri atau ibu”.

Baca Juga: Isu Pandemi Mengalihkan Perhatian, Natuna Kini Memanas Lagi, TNI Sampai Buat Kesepakatan Dengan Negara Ini Untuk Hajar Kapal-kapal China

Beijing menganggap sebagian besar wilayah maritim Filipina di Laut China Selatan sebagai miliknya.

Wakil Laksamana Leopoldo Laroya mengklaim unit baru akan dapat mengusir kapal yang masuk tanpa meningkatkan konflik.

Dia berkata: “Kami menyadari pentingnya unik yang berkembang untuk memiliki operator radio wanita di atas kapal PCG dan unit berbasis pantai, terutama dalam berkomunikasi dengan kapal asing, agar tidak meningkatkan ketegangan.

“Kami ingin Malaikat Laut kami menjadi suara kedamaian dan ketertiban berbasis aturan di laut, terutama di perbatasan maritim sensitif negara kami.”

Baca Juga: Auto Bikin China Kebakaran Jenggot, AS Setujui Jual F-16 hingga 2 Paket Rudal ke Filipina di Tengah Konflik Laut China Selatan

Seorang petugas penjaga pantai yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada The Philippine Star: “Mendengar suara wanita di ujung lain jalur komunikasi dapat membantu meredakan ketegangan dengan kapal asing.

“PCG percaya bahwa melatih personel penjaga pantai perempuan sebagai operator radio akan membantu menjaga perdamaian di perairan yang diperebutkan.”

Operator pantai Gretch Mary Acuario mengatakan kepada The Times bahwa dia menyiarkan peringatan kepada tujuh kapal China di dekat Sabina Shoal.

Dia berkata: “Kapal asing tak dikenal di Sabina Shoal, ini adalah penjaga pantai Filipina.

Baca Juga: China Telan Pil Pahit, Pejabat Tingginya Dikirim untuk Jadi 'Mata-mata' malah Membelot ke Amerika, Padahal Kantongi Informasi untuk Jatuhkan Joe Biden

“Anda berada di dalam zona ekonomi eksklusif Filipina. . . Anda diminta untuk memberikan hal-hal berikut: nama kapal, tujuan, pelabuhan panggilan terakhir dan selanjutnya.”

Menurut operator, kapal-kapal China kemudian segera pindah.

Baca Juga: China Terbitkan Catatan Pengusiran Jet Tempur Asing, Pilot PLA Siap Perang vs AS di Udara: Saya akan Bertarung!

Laksamana Muda Ronnie Gil Gavan, yang merancang ide unit baru, menambahkan suara perempuan memiliki kualitas “keibuan” dan mengekspresikan “kewibawaan istri atau ibu yang meliputi budaya Asia”. (*)

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber Express.co.uk, intisari-online.com