Gertak Sambal Bak Bukan Gayanya, China Kirim 28 Jet Tempur ke Taiwan, Pelontar Nuklir Bobol Langit Taipei, Serangan Udara Terbesar di Tahun 2021

Sabtu, 19 Juni 2021 | 12:52
Tangkap layar/Xinhua

(Ilustrasi) China kirim 28 jet tempur ke langit Taiwan

Sosok.ID - Makin ke sini,Taiwan makin bak tak bisa bernapas di bawah gencetan China.

Usaha apapun yang dilakukan Taiwan untuk memisahkan diri akan langsung hancur di tangan China.

Di saat Laut China Selatan memanas, China tak lagi main-main dengan ancamannya pada Taiwan.

Terlebih lagi jika Taiwan benar-benar kongkalikong dengan Amerika Serikat (AS) dalam usaha memisahkan diri.

Baca Juga: Diprotes Malaysia Lagi Ngaku, China Sebut 16 Pesawatnya Cuma Latihan, Moncong Pesawat Baru Putar Balik Pas Dicegat Jet Tempur di Perbatasan

Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com, Sabtu (19/6/2021), ketegangan antara China dan Taiwan mendadak meningkat tajam pada Selasa (15/6/2021) lalu.

Sebanyak 28 pesawat pasukan AU Tiongkok membobol masuk Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taiwan.

Di antara puluhan jet tempur tersebut, Xi Jinping juga mengirim pesawat tempur dan pelontar bom nuklir ke langit Taipei.

Kali ini, China tampaknya benar-benar mengabaikan kecaman dari para pemimpin G7.

Baca Juga: China Bak Main Api dengan Malaysia, 16 Pesawat Xi Jinping Nyaris Terobos Lepas Pantai Kalimantan, Lari Kabur saat Moncongnya Dicegat Jet Tempur

Aksi militer Xi Jinping ini terjadi dua hari pasca Tiongkok dikecam pemimpin G7 dalam pernyataan bersama pada Minggu (13/6/2021).

Para pemimpin G7 mengecam China atas serangkaian masalah dan menekankan pentingnya perdamaian serta stabilitas di Selat Taiwan.

Pemeritah Taiwan sendiri diketahui telah mengeluhkan misi serangan Angkatan Udara Xi Jinping beberapa bulan terakhir ke wilayahnya.

Namun China terus menganggpa tuduhan Taiwan sebagai 'fitnah'.

Mengutip Channel News Asia, kemunculan puluhan pesawat tempur Angkatan Udara China ini terpusat di barat daya perbatasan udara dekat Pulau Pratas yang dikuasai Taiwan.

Terbaru, misi serangan udara melibatkan 14 pesawat tempur J-16 dan 6 pesawat tempur J-11.

Baca Juga: Krisis Selat Taiwan Ketiga, Arogansi China Malah Berakibat Fatal Bagi Negeri Panda

Bak buktikan bila gertak sambal bukan gayanya, China juga kirim 4 pesawat pembom H-6 dengan senjata nuklir dan anti kapal selam.

Kemenhan Taiwan menyebut aksi China pada Selasa (15/6/2021) lalu adalah misi serangan udara terbesar ke Taiwan pada 2021.

Di sisi lain, kementerian pertahanan China tak mau menanggapi komentar.

China sendiri pernah menggambarkan bila misi serangan udara ke Taiwan dilakukan untuk melindungi kedaulatan.

Selain itu, misi serangan udara ini juga digunakan untuk menangani 'kolusi' antara Taiwan dan Amerika Serikat.

China sudah berkali-kali memperingatkan AS untuk tak melewati batas dan bekerjasama dengan Taiwan.

Baca Juga: Dominasi di Laut China Selatan, Tiongkok Kirim Kapal Induk Kedua untuk Latihan Militer, Buktikan Agresi Xi Jinping Bukan Gertak Sambal

Sejak April 2021 lalu, China memang telah serius akan mempersempit pergerakan Taiwan.

Melansir pemberitaan Sosok.ID pada 28 April 2021 lalu,Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) tak akan biarkan Taiwan memiliki kesempatan sekecil apapun.

Partai Komunis China bahkan mengancam bakal ambil alih Taiwan dengan paksa jika upaya diplomatik tak berhasil.

Bak buktikan ancamannya tak sekadar gertak sambal, China mengirim kapal serbu amfibi tipe 075 untuk mempersiapkan operasi reunifikasi paksa atas Taiwan.

Baca Juga: Otot Superpower, China Tunjukkan Bila Mereka Negara Maju dengan Luncurkan Misi Luar Angkasa

Melansir Global Times, China juga mengerahkan kapal perusak tipe 055 dan kapal selam rudal balistik ke Laut China Selatan sejak 23 April 2021 lalu.

"Kami selalu siap sepenuhnya untuk menghadapi campur tangan pasukan asing dan kegiatan pemisahan diri Taiwan,"

"Tujuannya adalah untuk melindungi prospek dan mendorong reunifikasi damai," lkata Jubir Kemenhan China, kolonel senior Wu Qian seperti yang dikutip Sosok.ID dari Global Times edisi 1 Mei, Sabtu (19/6/2021)

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Kompas.com, Channel News Asia, Global Times

Baca Lainnya