Tabiatnya Jauh Lebih Mengerikan, Kim Yo Jong Dijuluki Wanita Iblis Gegara Hobi Eksekusi Mati Pejabat Korea Utara, Sampai Tak Ada Bawahan Kim Jong Un yang Mau Dipuji, Ini Penyebabnya!

Jumat, 28 Mei 2021 | 19:31
(KCTV/Daily Star)

Tabiatnya Jauh Lebih Mengerikan, Kim Yo Jong Dijuluki Wanita Iblis Gegara Hobi Eksekusi Mati Pejabat Korea Utara, Sampai Tak Ada Bawahan Kim Jong Un yang Mau Dipuji, Ini Penyebabnya!

Sosok.ID - Pejabat pemerintah Korea Utara hidup dalam ketakutan setelah serangkaian eksekusi atas perintah Kim Yo Jong dan menjulukinya "wanita iblis".

Sejak pemerintahan Kim Jong Un dimulai pada 2011, Kim Yo Jong, saudara perempuannya, memiliki kekuasaannya sendiri dan puncaknya dengan ia menjadi anggota alternatif Politbiro pada April 2020.

Pada saat itu, saudara laki-lakinya dikabarkan mengalami masalah kesehatan dan beberapa ahli percaya dia bisa menjadi kandidat untuk menggantikan Kim Jong Un, jika meninggal.

Namun, dia diturunkan jabatannya selama Kongres Partai ke-8 Partai Buruh Korea pada Januari 2021.

Baca Juga: Jomplang dengan Masyarakat Korea Utara yang Selalu Dihantui Bencana Kelaparan, Kim Jong Un Ternyata Punya Rumah Mewah Bak Istana, Tengok Penampakannya

Ia hanya menjadi anggota Komite Sentral Partai dengan golongannya diturunkan dari wakil direktur I menjadi wakil direktur saja, seperti yang dilansir dari Radio Free Asia (RFA) pada Selasa (18/5/2021).

Namun, Kim Yo Jong tetap menjadi salah satu orang paling berkuasa di Korea Utara, dan menurut informasi dua pejabat bahwa ia telah memerintahkan eksekusi pejabat pemerintah hanya karena "membuat dia kesal".

“Berita bahwa mereka menembak mati seorang pejabat tinggi di Pyongyang menyebar di antara para pejabat di Hyesan sekarang," kata seorang pejabat badan administratif di provinsi Ryanggang utara tengah kepada RFA Korean Service pada Kamis (13/5/2021).

"Kami tidak tahu siapa pejabat yang dieksekusi itu, tetapi saya mendengar dari seorang pejabat yang dekat dengan saya bahwa dia dieksekusi atas perintah Kim Yo Jong," lanjut perjabat tersebut.

Kemudian pejabat itu menceritakabn bahwa pada November 2020, ada insiden penyelundupan emas yang dilaporkan ke Komite Sentral Partai.

Baca Juga: Tak Lazim, Begini Nasib Mengerikan Jasad Warga Korea Utara yang Meninggal dengan Status sebagai Tahanan

Lalu, "tentara komando keamanan perbatasan dieksekusi oleh regu tembak pada Desember, sementara 9 warga dipenjara seumur hidup."

"Puluhan anggota keluarga mereka, sementara itu, dikirim ke kamp penjara politik," kata sumber itu, yang meminta namanya dirahasiakan karena alasan keamanan.

RFA melaporkan pada November bahwa 2 tentara tertangkap menyelundupkan sejumlah emas bernilai 10 juta dollar AS (Rp 142,9 miliar) ke China dekat Hyesan, pada 1 November.

Salah satu tentara ditangkap segera, sementara yang lain seorang penjaga keamanan perbatasan melarikan diri ke China dan diyakini menjadi tahanan otoritas China, menurut sumber pemerintah setempat.

Sumber di pemerintahan provinsi Ryanggang memberitahu RFA bahwa tentara yang ditangkap pada 1 November, mengungkapkan selama investigasi bahwa mereka telah bekerja dengan 6 warga dalam perjalanan menyelundupkan emas ke China.

Baca Juga: Sadis, Inilah Kisah Pejabat Malang yang Mati di Tangan Kim Jong Un karena Suarakan Pemikirannya!

Setelah itu, 6 warga yang membantu ditangkap pada 16 November, menurut keterangan seorang pejabat pengdailan kepada RFA pada saat itu.

Salah satu sumber Ryanggang mengatakan kepada RFA pada November ada kemungkinan penyelundup dieksekusi karena emas dikontrol ketat oleh negara.

Pelanggaran mereka juga termasuk menentang lockdown ketat di perbatasan, yang diberlakukan untuk memerangi virus corona.

Sumber yang berbicara kepada RFA pada pekan lalu mengatakan warga dan pejabat kesal karena eksekusi tersebut atas perintah Kim Yo Jong.

"Dia memberikan perhatian khusus kepada pejabat yang membuatnya kesal. Dia mengumpulkan data yang menunjukkan bahwa mereka menantang otoritas partai dan melaporkan hal ini kepada atasannya, saudara laki-lakinya Kim Jong Un," kata sumber itu.

“Ada serangkaian eksekusi pejabat karena (Kim Yo Jong) 'anti-revolusioner partai'. Kebencian terhadap Kim Yo Jong semakin dalam,” kata sumber itu.

Baca Juga: Kim Jong Un Dibacking 5 Ribu Ton Senjata Kimia, AS Cemas Ancaman Korut Bukan Gertak Sambal, China Disebut Ada Andil Kekuatan Pyongyang

Sumber tersebut mengatakan Sentral Partai saat ini sedang menyelidiki semua pejabat provinsi Ryanggang atas perintahnya.

“Mereka mengatakan bahwa mereka menangkap orang-orang yang reaksioner karena menyerahkan data rahasia dan materi kuliah ke Badan Intelijen Nasional Korea Selatan," kata sumber itu.

"Banyak orang dikirim ke kamp penjara politik dengan tuduhan terlibat dalam hal ini," imbuhnya.

Kekejaman Kim membuat orang membandingkannya dengan tokoh sejarah wanita lain yang mereka anggap menghukum tanpa ampun.

"Mereka mulai memanggilnya Janda Permaisuri Cixi untuk mengungkapkan kemarahan mereka," kata sumber itu.

Baca Juga: Bodo Amat Terancam 15 Hukuman Tahun Penjara, 10.000 Siswa Korea Utara Serentak Serahkan Diri ke Kantor Polisi karena Langgar Aturan Ini

Janda Permaisuri Cixi adalah tokoh pada masa penguasa de-facto Dinasti Qing di China, yang dianggap oleh beberapa sejarawan sebagai seorang lalim yang menentang reformasi modern untuk memperpanjang kekuasaannya sendiri.

Sumber lain, seorang pejabat di provinsi barat laut Pyongan Utara, mengatakan kepada RFA pada hari yang sama bahwa Kim memerintahkan penyelidikan di Sinuiju, kota lain di perbatasan dengan China.

"Menyusul eksekusi petugas bea cukai Sinuiju oleh regu tembak di Pyongan Utara pada 2019, sejumlah pejabat juga dieksekusi setelah penyelidikan badan administrasi, dan departemen keamanan negara," kata sumber kedua, yang meminta namanya tidak disebutkan.

"Wanita iblis"

"Ketika tersiar kabar bahwa Kim Yo Jong berada di balik eksekusi ini, para pejabat mulai memanggilnya 'wanita iblis'," kata sumber kedua.

Baca Juga: Korea Utara Bakal Kehilangan Masa Depan, 10.000 Pelajar Diancam 15 Tahun Penjara Setelah Serahkan Diri Pada Kim Jong Un Gegara Nonton Drakor, Begini Kronologinya!

Para pejabat bahkan takut mendapat pujian Kim Yo Jong, karena itu berarti dia memperhatikan mereka.

Mereka takut bahwa mereka harus bersiap untuk dieksekusi suatu hari nanti, jika mereka mendapatkan sisi buruknya, menurut sumber kedua.

“Saat eksekusi yang tidak adil ini meningkat, bahkan penduduk biasa pun takut padanya. Mereka bilang dia adalah iblis yang haus darah,” kata sumber kedua

“Tahun ini, dia bahkan memimpin pembersihan pejabat senior yang dekat dengan saudara laki-lakinya Kim Jong Un, ketika dia tanpa ampun mengeksekusi para pembantunya," ungkapnya.

Baca Juga: Dicap Musuh Rakyat dan Dijadikan Target Pembunuhan oleh Kim Jong Un, Pembelot yang Koar-koar Bongkar Kekejaman Korea Utara Ini Ketar-ketir dengan Keselamatan Hidupnya: Saya Diancam Sepanjang Waktu

"Dia adalah teror bagi para pejabat. Meskipun dia sekarang di posisi yang lebih rendah, dia menunjukkan kekuatannya dengan mengeksekusi yang kuat," tandasnya.

Pembersihan politik berperan penting dalam upaya Kim Jong Un untuk mengkonsolidasikan kepemimpinannya setelah kematian ayahnya Kim Jong Il pada 2011.

Setelah mengambil alih kendali negara, ia dengan cepat menyingkirkan saingan politik, yang sebagian besar adalah pejabat tinggi di bawah pemerintahan ayahnya, termasuk pamannya Jang Song Theak, yang diyakini pernah menjadi orang kedua di Korea Utara. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya