Sosok.ID - Kim Jong Un kembali jadi sorotan publik dunia saat beberapa negara lainnya tengah disibukkan oleh pandemi virus corona atau covid-19.
Bukan soal penanganan covid-19 tetapi kini Korea Utara telah benar-benar buat warga dunia marah.
Bahkan Jepang dan AS sampai mengultimatum tindakan yang diambil pemimpin diktator, Kim Jong Un.
Baru-baru ini, Korea Utara terang-terangan luncurkan rudal balistik milik mereka ke arah Laut Timur.
Arah tersebut adalah berada satu garis dengan wilayah Jepang bila dilihat dari garis pantai Korea Utara.
Peristiwa ini pun langsung dikonfirmasi dua negara yang kini sedang berselisih dengan Korea Utara, Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel).
Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) dan kepala staf gabungan Korea Selatan mengonfirmasi kabar tersebut kepada ABC News.
"Korea Utara pagi ini menembakkan dua proyektil tak dikenal ke Laut Timur dari Provinsi Hamkyung Selatan," kata pemerintah Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Pyongyang Kecewa, Korea Utara Ambil Sikap Memusuhi Malaysia
"Intelijen Korea Selatan dan AS sedang menganalisis informasi tambahan,” sambung pernyataan itu.
Pejabat tersebut bahkan mengatakan salah satu dari dua rudal yang diluncurkan adalah rudal balistik jarak menengah yang cukup berbahaya.
Meski demikian, jenis detail rudal balistik tersebut tidak diungkap oleh pejabat AS tersebut.
Rudal balistik Korea Utara tersebut dikonfirmasi menempuh jarak sekitar 450 kilometer pada ketinggian 60 kilometer di atas air.
Juru Bicara Komando Indo-Pasifik AS (US Indopacom) Kapten Mike Kafka mengonfirmasi peluncuran rudal yang dilakukan oleh Korea Utara itu.
"Kami akan terus memantau situasi dan berkonsultasi erat dengan sekutu dan mitra kami,” kata Kafka melalui pernyataan.
Program kemuktahiran alat tempur Korea Utara pun kini jadi sorotan dunia setelah insiden ini terjadi.
“Komitmen AS untuk pertahanan Republik Korea (Korea Selatan) dan Jepang tetap kuat,” sambung Kafka.
Diketahui sebelumnya ternyata Korea Utara sempat meluncurkan dua rudal jarak pendek.
Meski demikian peluncuran rudal ini belum dikomentari pemerintah AS.
"Kami melihat tindakan ini dalam kategori aktivitas normal," kata seorang pejabat senior pemerintah kepada wartawan.
"Kami melihat tindakan ini dalam kategori aktivitas normal," kata seorang pejabat senior pemerintah kepada wartawan.
(*)