Sosok.ID - Insiden pengeroyokan oleh sejumlah anggota organisasi masyarakat (ormas) terjadi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Dalam insiden tersebut, seorang anggota polisi menjadi korbannya.
Dilansir Kompas.com, insiden ini bermula ketika sejumlah anggota ormas terlibat percekcokandi pangkalan ojek di Dusun Sindangjaya, Desa Jatihurip, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Beberapa orang bertengkar dengan pemilik warung di kawasan tersebut.
Seorang pemuda lainnya yang juga anggota ormas terlibat adu mulut dengan petugas ronda.
Saat keributan terjadi, Bripka Yuyus Subhan melintas.
Anggota Kepolisian Resor (Polres) Sumedang itu pun berniat melerai mereka.
Yuyus meminta anggota ormas tersebut untuk pulang.
Baca Juga: Jangan Sampai Ada yang Terlewat, Catat Dokumen yang Harus Disiapkan untuk Pendaftaran CPNS 2021
Keroyok anggota polisi
Namun, bukannya mengindahkan perkataan Yuyus, anggota ormas yang beberapa di antaranya sedang dalam kondisi mabuk itu malah mengeroyok Yuyus.
"Saat anggota kami mencoba melerai dan meminta mereka semua pulang, mereka malah berbalik menyerang anggota kami," ujar Kepala Polres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto.
Kondisi tambah panas ketika teman-teman pelaku mendatangi lokasi menggunakan sepeda motor.
"Mereka yang baru datang ini juga dalam keadaan mabuk dan kemudian memukuli anggota kami," ucapnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (23/5/2021).
Usai mengeroyok Bripka Yuyus, anggota ormas tersebut baru sadar bahwa pria yang mereka aniaya adalah seorang anggota polisi.
Alhasil, semua anggota ormas tersebut langsung kabur.
"Setelah tahu bahwa yang telah dipukulinya adalah anggota polisi, seluruh anggota ormas tersebut membubarkan diri," tuturnya.
Peristiwa ini terjadi pada Rabu (19/5/2021) sekitar pukul 23.00 WIB.
Sembilan orang ditangkap
Eko menjelaskan, ada sembilan orang yang ditangkap dari peristiwa pengeroyokan tersebut.
Dari sembilan orang yang diringkus, ada satu yang terbukti memakai narkoba.
Berdasar hasil tes urine, pria berinisial TS itu diketahui positif menggunakan zat psikotropika jenis Benzo.
"Sembilan anggota ormas termasuk satu orang yang diketahui positif menggunakan narkotika itu sudah kami tangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka," ungkap Eko.
Adanya kejadian ini, Eko menyampaikan bahwa kehadiran ormas seharusnya bukan untuk membuat masyarakat resah.
Ormas semestinya bisa membantu berbagai permasalahan yang ada di tengah masyarakat.
"Kami tidak akan tinggal diam, dan akan menindak tegas siapa saja yang terbukti membuat resah hingga melawan hukum," tegasnya.
(*)