Sosok.ID - Pihak istana kepresidenan, akhirnya menanggapi surat dari pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh.
Haniyeh diketahui belum lama ini mendesak agar Presiden Joko Widodo segera memobilisasi dukungan untuk Palestina atas konflik dengan Israel.
Melansir Kompas.com, Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, memberikan tanggapan atas surat tersebut.
Menurut Fadjroel, sikap pemerintah Indonesia sudah jelas disampaikan pada 10 Mei lalu.
Yakni Presiden Jokowi mengutuk tindakan Israel atas kekerasan di Palestina.
"Hingga saat ini, Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan sikap Pemerintah Indonesia pada Senin 10 Mei 2021, yaitu mengutuk tindakan pengusiran paksa warga Palestina dari Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, dan penggunaan kekerasan terhadap warga sipil Palestina di Masjidil Aqsha," ujar Fadjroel saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (21/5/2021).
Jokowi telah mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan atas pelanggaran berulang yang dilakukan oleh Israel.
Fadjroel menegaskan, Indonesia akan terus berpihak kepada rakyat Palestina.
"Pada Sabtu 15 Mei 2021, Presiden Joko Widodo sudah berbicara dengan sejumlah pemimpin negara (Turki, Singapura, Malaysia, Afghanistan, dan Brunei Darussalam) untuk menghentikan agresi Israel," tambahnya.
Diberitakan Sosok.ID sebelumnya, Anadolu Agency melaporkan bahwa pimpinan Hamas Ismail Haniyeh mendesak Presiden Jokowi pada Selasa (18/5/2021) untuk memobilisasi dukungan terhadap agresi Israel di Palestina.
"Kami meminta Anda untuk segera bertindak dan memobilisasi dukungan Arab, Islam dan internasional, dan untuk mengambil sikap yang jelas dan tegas untuk mewajibkan pendudukan Israel untuk segera menghentikan agresi dan terornya di Jalur Gaza yang terkepung," kata Haniyeh dalam sebuah surat.
Haniyeh mendorong Jokowi untuk menekan Israel agar menyerahkan pelanggarannya terhadap Yerusalem yang diduduki dan rakyatnya.
"Termasuk skema Yudaiisasi, permukiman, pengusiran paksa dan diskriminasi rasial, dan mencabut semua keputusan yang menargetkan gerbang dan lingkungannya, terutama lingkungan Sheikh Jarrah."
Ia memohon agar Jokowi memobilisasi dukungan internasional untuk mendesak Israel agar tak lagi menganggu hak beribadah warga Palestina.
"Menjauhkan tangannya dari Masjid Al-Aqsa yang diberkati, dan untuk menghentikan pelanggaran terhadap jamaah dan mengizinkan mereka untuk menjalankan ritual dan sholat dengan bebas," pinta Haniyeh.
Dalam suratnya, Haniyeh bahkan mendoakan Jokowi dan Indonesia agar "lebih maju".
Sementara itu, Hamas dan Israel diketahui mencapai kesepakatan untuk gencatan senjata pada Jumat (21/5/2021) pukul 2 dini hari.
Dikutip dari Reuters, setelah 11 hari pertempuran, pemboman udara di daerah Gaza telah menewaskan 232 warga Palestina, sementara serangan roket menewaskan 12 orang di Israel selama konflik tersebut. (*)