Geram Anak Buahnya Hampir Dikeroyok 11 Debt Collector, Pangdam Jaya Kerahkan Bertekad Tumpas Preman-preman di Jakarta: Laporkan ke TNI-Polri, Kita Akan Tumpas!

Selasa, 11 Mei 2021 | 09:13
Tribun Jakarta

Geram Anak Buahnya Hampir Dikeroyok 11 Debt Collector, Pangdam Jaya Kerahkan Bertekad Tumpas Preman-preman di Jakarta: Laporkan ke TNI-Polri, Kita Akan Tumpas!

Sosok.ID - Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Angkatan Darat Dudu Abdurachman mengungkapkan TNI bakal memberantas aksi premanisme yang berkedok debt collector.

Langkah tersebut diambil setelah aksi semena-mena dari belasan debt collector terbongkar saat hampir keroyok salah satu anak buahnya.

Padahal sang anak buah yang merupakan anggota Babinsa tersebut hanya berniat menolong masyarakat yang sedang sakit untuk diantar ke rumah sakit.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Dudung Abdurachman belum lama ini.

Baca Juga: Jadi Sarang Kelompok Terbengis, Inilah Kawasan Segitiga Hitam yang Jadi Pusat Kekejaman KKB Papua, Kini Jadi Sasaran Utama TNI

Kegeraman Dudung Abdurachman tak hanya sampai di situ saja, beberapa waktu kemudian ia mendapat laporan soal kerubutan masyarakat dengan debt collector.

Oleh karena itu dirinya beserta jajaran berniat untuk menumpas aksi premanisme yang merugikan masyarakat termasuk Debt Collector.

Dalam kesempatan jumpa media, Dudung pun membeberkan beberapa kronologi mengenai aksi-aksi premanisme dari debt collector yang membuatnya geram.

Dudung menceritakan kronologi kejadian dugaan perampasan mobil oleh para debt collector.

Baca Juga: KKB OPMRekrut Tentara Baru untuk Basmi TNI Polri, Jet Tempur F-16 di Poster Jadi Bahan Tertawaan, Netizen: Sini Tambahin Kapal Selam Nuklir

Ia menjelaskan, awalnya Serda Nurhadi mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada kemacetan di salah satu jalan di Kelurahan Semper, sekitar pukul 14.00 WIB.

"Kemudian ada laporan lagi bahwa ada masyarakat yang ribut dengan debt collector," kata Dudung saat ditemui di Kodam Jaya, Cawang, Jakarta Timur, Senin (10/5/2021), yang dikutip dari Kompas.com.

Saat itu kedatangan Seda Nurhadi di lokasi hanya berniat untuk menengahi dan mencoba berdialog dengan debt collector.

Namun sesampainya di lokasi, Serda Nurhadi mengatakan ada orang tua yang sakit dan anak-anak menangis di dalam mobil tersebut.

Baca Juga: Tak Main-main, Kapolri dan Panglima TNI datang ke Papua Hanya Untuk Beri Strategi Baru Berantas KKB, Begini Bocorannya!

(Istimewa/Pendam Jaya)
(Istimewa/Pendam Jaya)

Anggota TNI diadang debt collector

"Atas informasi tersebut, maka Serda Nurhadi datang ke lokasi, kemudian berdialog dengan debt collector. Kemudian Serda Nurhadi melihat ada di dalam mobil anak-anak menangis dan ada orang tua yang kesakitan," urai Dudung.

Mengetahui bahwa Naras dan keluarganya hendak menuju rumah sakit untuk pengobatan, Serda Nurhadi pun berinisiatif mengambil alih kendaraan dan mengantar keluarga pemilik mobil.

Namun ketika mengambil alih kemudi, Naras mengarahkan Serda Nurhadi ke jalan Tol Koja padahal arah rumah sakit tak perlu lewat tol.

"Diarahkan pemilik (kendaraan) ke arah tol, maka Serda Nurhadi memberhentikan, karena dia pikir kenapa harus ke tol, padahal mau ke RS. Nanti pikiran yang bersangkutan (Nurhadi) kalau ke tol ini jangan-jangan mau melarikan diri," ucap Dudung.

Baca Juga: Tetap Berjiwa Rendah Hati Sekalipun Kehebatannya Sudah Diakui, Terbongkar Sosok Prajurit Pasukan Setan yang Siap Lawan KKB Papua

Namun tiba-tiba sekelompok orang yang ternyata debt collector mendekati kendaraan tersebut saat berada di pintu tol untuk merebut mobil yang belum lunas kredit tersebut.

"Terjadilah di situ perselisihan, ketika Serda Nurhadi mau pindah ke belakang, terjadi perselisihan perebutan kunci saudara Naras dengan debt collector," tutur Dudung.

Mengetahui ada anggotanya di tengah-tengah perselisihan, TNI lantas dengan cepat mengamankan Serda Nurhadi dan memastikan ia tidak ada kaitannya dengan pemilik mobil.

"Kami dari Kodam Jaya bertindak pertama mengamankan Serda Nurhadi, kemudian kita proses Serda Nurhadi jangan sampai Serda Nurhadi justru ada kaitannya dengan pemilik mobil yang jelas-jelas tidak melunasi," jelas Dudung.

Baca Juga: 'Ini Terbesar dalam Sejarah Kita', TNI AD Makin Gagah, 547 Kendaran Dinas Baru Diserahkan ke Satuan-satuan, Ini Rinciannya

Setelah memeriksa Serda Nurhadi, Dudung memastikan anggotanya murni hanya berperan sebagai penolong keluarga Naras yang hendak ke rumah sakit.

"Karena betul-betul Serda Nurhadi hanya ingin membantu untuk tidak terjadi kemacetan, kedua untuk membantu masyarakat (ketika) sedang kesulitan," ujar Dudung.

Mengetahui masih ada aksi premanisme di wilayah kerjanya, Dudung Abrdurachman pun menegaskan tekad TNI untuk menumpas.

Baca Juga: Prajurit TNI AD Dapat Ilmu Langsung dari Ahlinya, Unit Khusus US Army Sudah Tiba di Indonesia dan Siap Latih 7 Batalyon Kostrad untuk Ini

Bahkan rencana tersebut telah dibahas dengna Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran baru-baru ini.

"Tidak ada karena kekuasaan tertentu memanfaatkan pihak-pihak tertentu sehingga menggunakan premanisme termasuk premanisme yang lain seperti geng motor dan sebagainya, rencana kita akan tumpas," ucap Dudung.

Baca Juga: Buat Australia yang Awalnya Petantang-petenteng Mendadak Ciut Usai Lihat Kehebatannya, Inilah Paskhas TNI AU yang Baru-baru Ini Didaulat Anies Baswedan untuk Kendalikan Kerumuanan Pasar Tanah Abang

Dia pun meminta semua pihak untuk berkontribusi dalam ketentraman dan kedamaian di wilayah Jabodetabek sehingga masyarakat dapat bebas melaksanakan aktivitas tanpa rasa takut.

"Laporkan ke TNI-Polri, maka kami akan bantu secepat mungkin untuk membantu masyarakat," katanya lagi.

(*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : tribunnews, instagram, Kompas.com

Baca Lainnya