Mucul Ketakutan Samudra Pasifik Disulap China Jadi Pangkalan Miiliter Armada Drone Pengintai Tak Berawak, Strategi Serupa di Laut China Selatan

Minggu, 09 Mei 2021 | 10:17
CCTV

(Ilustrasi) Pangkalan Militer China

Sosok.ID - Di saat situasi Laut China Selatan masih belum mereda, muncul kekhawatiran China membangun pangkalan militer di wilayah Pasifik.

Kekhawatiran ini semakin diperkuat setelah ditemukan adanya lapangan terlantar.

Ahli Barat menyampaikan dugaan China menyulap beberapa Pulau di Samudra Pasifik menjadi pangkalan militer.

Mengutip Reuters dilansir dari Kompas.com, China akan segera memperbaiki lapangan terbang terbengkalai yang terletak di pulau terpencil di Republik Kiribati, Pasifik.

Baca Juga: Tantang Sikap Sekonyong-konyong China, Filipina Dorong Nelayannya Terus Memancing di Laut China Selatan: Ini Tidak Berlaku Bagi Kami!

Presiden Kiribati Taneti Maamau telah bernegosiasi dengan China untuk memperbaiki lapangan udara di Pulau Kanton.

Hal itu disampaikan oleh seorang anggota parlemen Kiribati Gilbertese Tessie Lambourne.

China dan Kiribati, diketahui memulai proyek kerja sama terbaru, termasuk investasi infrastruktur, perdagangan, dan pertukaran budaya.

Hubungan China dan Kiribati sedang erat.

Baca Juga: Negara G7 Bersatu Pecundangi China Menuju Laut China Selatan, Beijing Ketar-ketir Layangkan Peringatan!

Meski demikian masih belum jelas apakah perbaikan yang akan dilakukan China berhubungan dengan proyek Belt and Road Initiative (BRI) atau tidak.

Proyek itu adalah strategi pembangunan global yang diadopsi China, melibatkan pembangunan infrastruktur dan investasi di banyak negara dan organisasi Internasional.

Melansir dari LIPI, BRI adalah jalur perdagangan dan ekonomi baru yang menghubungkan Asia hingga Eropa dan terdiri dari sekitar 60 negara yang melalui jalur sutra.

Anggota parlemen Kiribati Gilbertese Tessie Lambourne mengatakan, pemerintah setempat belum merilis detail rencana perbaikan lapangan terbang di Pulau Kanton.

Baca Juga: Di Atas Akta Kesepakatan Senilai Rp 15,6 M, Jepang Bersedia Bantu Filipina, Bakal Perkuat Militer Manila untuk Hadapi Tiongkok di Laut China Selatan

“Pemerintah belum membagikan biaya dan detail lainnya selain studi kelayakan untuk perbaikan landasan pacu dan jembatan,” kata Lambourne kepada Reuters.

Lapangan terbang yang rencananya akan diperbaiki China berada di sudut barat laut Pulau Kanton.

Dikutip dari Sputnik, Pulau Kanton terletak 2.977 kilometer barat daya Hawaii dan 1.287 kilometer di utara wilayah AS di Samoa Amerika.

Lapangan udara di Pulau Kanton hanya digunakan secara sporadis sejak Perang Dunia II. Dibangun pada tahun 1940-an oleh Angkatan Laut Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Untuk Gulung Amerika, China Bangun Pangkalan Militer di Segala Wilayah

Di sisi lain Kanton hanya dihuni oleh puluhan penduduk.

Apabila landasan terbengkalai itu diperbaiki, Pulau Kanton bisa menjadi semacam "kapal induk" tetap, ujar sumber yang tak disebutkan namanya, kepada Reuters.

Tetapi jika lapangan terbang disulap menjadi fasilitas militer, akan membutuhkan lebih banyak usaha untuk merubahnya.

Konstruksinya akan membutuhkan banyak upaya seperti pembangunan hanggar, fasilitas perbaikan, penyimpanan, dan pemukiman.

Baca Juga: Nekat! Xi Jinping Bangun Pangkalan Militer Dekat Dari Indonesia, Pentagon Ajak Jokowi dan Negara ASEAN Bergabung Lawan Tiongkok di Laut China Selatan

Adapun lembaga pemikir "think tank" Australia, Institut Kebijakan Strategis Australia (ASPI), khawatir bahwa Beijing akan memperluas instalasi pulau di Kiribati serta membentenginya.

Menurut ASPI, langkah yang dilakukan China terhadap pulau di Kiribati serupa dengan strategi yang diterapkan di beberapa pulau di Laut China Selatan.

ASPI menuding ada upaya membuat kontrol atas jalur komunikasi laut trans-Pasifik yang vital yang dilakukan oleh China.

China bisa jadi berkedok membantu pembangunan ekonomi dan adaptasi perubahan iklim pulau itu sebelum mencapai tujuan yang sesungguhnya.

Baca Juga: China Makin Tersudut, Jepang untuk Pertama Kali EksporSenjata SDFkepadaMiliter Filipina di Tengah Konflik Laut China Selatan

Terlebih ASPI mencatat, pulau-pulau di Pasifik cenderung mencari dukungan keuangan, sehingga mereka cukup bergantung dengan nergara lain dan rentan dipengaruhi Beijing.

Jika benar lapangan terbang tersebut disulap menjadi fasilitas militer, maka kemungkinan terbesarnya adalah akan dimanfaatkan China untuk angkalan armada drone pengintai tak berawak, sorot media The Drive. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Kompas.com, Reuters

Baca Lainnya