Sosok.ID - Di tengah sengketa Laut China Selatan, Filipina mendapat dukungan militer dari Jepang.
Jepang bahkan mulai memberikan peralatan penyelamat jiwa ala Pasukan Bela Diri (SDF) kepada militer Filipina.
Dilansir dari South China Morning Post, Kamis (6/5/2021), hal itu disampaikan langsung oleh kementerian pertahanan dan luar negeri Jepang.
Dengan demikian, hal itu menjadi sejarah pertama kalinya Tokyo menawarkan peralatan SDF kepada militer asing menggunakan bantuan pembangunan resmi (ODA).
Pasokan peralatan, yang juga tersedia untuk penggunaan sipil, dimaksudkan untuk memperkuat hubungan pertahanan dengan Filipina.
Sebab, kedua negara menghadapi masalah yang sama dengan China.
Filipina dengan sengketa Laut China Selatan dan Jepang dengan sengketa Laut China Timur.
Bantuan tersebut menjadi mungkin mengingat Jepang telah melakukan perubahan pada kebijakannya dalam piagam bantuan luar negeri tahun 2015.
Sehingga memungkinkan pemerintah menggunakan ODA untuk mendukung angkatan bersenjata asing di daerah non-pertempuran seperti bantuan bencana, pembangunan infrastruktur, dan kegiatan penjaga pantai.
Hubungan pertahanan yang erat antara Tokyo dan Manila sendiri terjadi di atas kesepakatan 100 juta dolar pada Agustus tahun lalu.
Dimana dalam perjanjian itu, Mitsubishi Electric Corp dimungkinkan untuk mengekspor sistem radar udara ke angkatan bersenjata Filipina.
Kesepakatan terbaru melibatkan ODA sebesar 120 juta yen (US $ 1,1 juta) untuk pengiriman alat bantuan bencana termasuk jackhammers, sonar, dan pemotong mesin antara lain, menurut Kementerian Pertahanan.
Setelah pengiriman peralatan usai, personel Pasukan Bela Diri Jepang akan dikirim untuk melatih pasukan Filipina terkait tata cara penggunaan peralatan tersebut, kata kementerian tersebut.
Filipina adalah salah satu negara yang terlibat dalam sengketa teritorial dengan China.
Yang mana militerisasai pos-pos terdepan yang disengketakan di Laut China Selatan memicu kekhawatiran tentang perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
"Kami berharap pemberian bantuan tersebut akan memperdalam hubungan bilateral dengan mitra regional yang secara strategis penting," kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri.
Antara 2016 dan 2018, Filipina menugaskan 10 kapal patroli sepanjang 44 meter buatan Jepang untuk menambah armada penjaga pantainya melalui pinjaman bantuan luar negeri Jepang.
Dua lagi kapal serupa berukuran panjang 94 meter akan dikerahkan sekitar tahun 2022.
(*)