Bukan Wright Bersaudara, Ternyata Ilmuwan Muslim Inilah Orang Pertama Pencipta Mesin Penerbangan, Bahkan Sejak Abad ke-8, Begini Sejarahnya!

Minggu, 02 Mei 2021 | 19:23
The Famous People

Bukan Wright Bersaudara, Ternyata Ilmuwan Muslim Inilah Orang Pertama Pencipta Mesin Penerbangan, Bahkan Sejak Abad ke-8, Begini Sejarahnya!

Sosok.ID - Dunia mungkin mengenal Wright bersaudara sebagai penemu mesin penerbangan pertama di dunia, tapi itu tidak tepat.

Bahkan jauh sebelum Wright bersaudara berhasil terbang, sudah ada seorang muslim yang telah menerbangkan dirinya selama 10 menit di udara.

Sosok itu iyalan Abbas Ibnu Firnas.

Uji coba penerbangan pun telah dilakukan pria yang akrab dipanggil Ibnu Firnas tersebut pada abad ke 8.

Baca Juga: Bukan Cuma Polisi Hoegeng, Jenderal Polisi Pencetus BPKB dan Surat Tilang Ini Hidup Sederhana dan Jauh dari Kata Mewah di Dalam Gang, Agnes: Rumahnya Tak Selesai...

Kala itu ia melompat dari tebing dengan mesin penerbangan sederhana yang dibuatnya dari kerangka bambu yang dilapisi kain sutra dan bulu burung.

Bukan sosok sembarangan, Abbas adalah seorang penemu, insinyur, penerbang, dokter, penyair bahkan musisi terkenal di Andalusia kala itu.

Lebih tepatnya di Emirates of Cordova atau sekarang yang lebih dikenal sebagai negara Spanyol.

Melansir dari The Famous People, Abas lahir pada tahun 810 di daerah Izn-Rand Onda.

Baca Juga: Sosok Zhang Jixian, Dokter Pelapor Pertama Penemuan Covid-19 pada Pemerintah China, Ternyata Pasiennya Satu 1 Keluarga: Saya Cukup Yakin Pada Saat Itu

Yakni wilayah yang berada di bagian dari Kekhalifahan Al-Andalusia di Cordova.

Saat itu Andalusia adalah pusat pembelajaran yang hebat bagi para insinyur, arsitek bahkan ilmuwan.

Sama halnya dengan Baghdad, Cordova merupakan pusat budaya kembar seni dan sains Islam masa itu.

Saking banyaknya ilmuwan muslim kala itu, diwilayah tersebut banyak sekali orang yang memiliki gelar ganda.

Baca Juga: Kesaksian Penemu Bayi dalam Kardus dengan Surat Wasiat, Sempat Melihat Sepasang Pria dan Wanita Mondar-mandir di Depan Panti Asuhan Sambil Bawa Kardus

Abbas muda kala itu belajar ilmu kedokteran dan astrologi namun ia sangat tertarik dengan teknik yang mengantarkannya menjadi salah seorang penemu hebat.

Penemuannya mengenai mesin penerbangan dimulai kala dirinya melihat seorang ilmuwan bernama Armen Firman pada tahun 852 masehi sedang menguji coba sesuatu.

Armen kala itu melompat dari menara masjid agung di Qurtuba hanya menggunakan alat yang dibuatnya sendiri dari bingkai kayu dan sutra.

Hebatnya lagi Armen jatuh dari ketinggian puluhan meter hanya mengalami luka ringan lantaran bantuan alat buatannya tersebut.

Baca Juga: Ancam Perdamaian Regional, Pesawat Pengintai dan Kapal Perang AS Semakin Sering Beroperasi di Wilayah China

Hal itu membuat Abbas semakin penasaran apakah dirinya bisa terbang layaknya seekor burung.

Tepat 23 tahun setelah ia menyaksikan percobaan Armen tersebut Abbas akhirnya memberanikan diri membuat mesin penerbangan sederhana.

Pada 875, Abbas membuat mesin penerbangannya sendiri dari kerangka bambu, yang dilapisi kain sutra, yang dijahit dengan bulu elang asli.

Mesin penerbangan itu digantung dan mengontrol pergerakan sayap.

Ia membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan studinya tentang avionik dan memuaskan dirinya atas keandalan mesinnya.

Baca Juga: Jadi Pramugari, Ternyata Hanya Jadi Kedok Wanita Ini Buka Layanan Pemuas Nafsu Penumpang di Dalam Toilet Pesawat, 2 Tahun Kerja Bisa Raup Rp 13 Miliar, Begini Kisahnya

Akhirnya pada usia 70 tahun, dia memutuskan untuk melompat dari tebing di perbukitan Arus Jabal Al, untuk mendemonstrasikan penemuannya.

Dia mengundang hadirin untuk menyaksikan demonstrasi penemuannya tersebut dan memberitahu mereka bahwa jika penemuannya berhasil, dia akan langsung memberitahu mereka tentang hal itu.

Dia menyelesaikan penerbangan hampir 10 menit dengan mengepakkan sayapnya ke atas dan ke bawah.

Sayangnya, dia tidak berhasil mendarat dan menghantam tanah dengan kekuatan yang menyebabkan cedera serius di punggungnya.

Baca Juga: Provokasi Rusia Makin Menjadi, Laut Hitam Mencekam, 20 Kapal Perang dan 3 Skuadron Pesawat Serang Gelar Latihan 'Guna Mendapat Posisi untuk Serangan'

Setelah penerbangan pertama itu ia melanjutkan studinya soal bidang avionik.

Namun, dia tidak mencoba terbang lagi. Dia mempelajari kekurangan dari pendaratannya dan sampai pada kesimpulan bahwa ia membutuhkan ekor untuk berperan sebagai kemudi untuk mengendalikan penerbangan.

Dia menulis sebuah buku di mana dia menekankan pentingnya memiliki ekor untuk menstabilkan penerbangan.

Baca Juga: Mancing Keributan? Pesawat Pengintai AS Mengendap-endap di Perbatasan, Auto Kelabakan Putar Balik saat Moncongnya Dicegat Jet Tempur Rusia

Atas penemuannya tersebut Abbas pun dinobatkan sebagai manusia pertama dalam sejarah yang bisa terbang.

Namun tak hanya alat itu saja, Abbas juga tercatat menjadi penemu sejumlah alat lain seperti gelas transparan berkualitas tinggi.

Lantaran penemuan tersebut nama Abbas kini diabadikan menjadi salah satu nama lapangan terbang di Baghdad dan jembatan di atas sungai Guadalquivir di Cordova.

(*)

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber the famous people