Sosok.ID - Kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam di kedalaman 838 meter, rencana akan diangkat ke permukaan.
Kapal selam yang mengangkut 53 prajurit yang kini telah gugur tersebut, dinyatakan hilang kontak pada Rabu (21/4/2021).
Butuh lima hari untuk kapal penyelamat menemukan lokasi pasti kapal tenggelam.
KRI Nanggala-402 setelah diintip melaui citra bawah laut, menampilkan visual di mana kapal selam itu terbelah menjadi tiga bagian.
Meski demikian, pihak TNI Angkatan Laut berencana untuk mengangkat KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan laut utara Bali.
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan ISMERLO terkait rencana pengangkatan KRI Nanggala-402.
"Kami akan berusaha untuk bisa angkat kapal ini walaupun dengan kedalaman 838 tadi, tentunya dalam organisasi ISMERLO (International Submarine Escape and Rescue Liaison Office) juga ada rekan-rekan kita dari luar yang menawarkan ini," kata Yudo, dalam jumpa pers di Bali, seperti dilansir dari Kompas TV, Minggu (25/4/2021).
Namun, lanjut Yudo, rencana ini perlu keputusan dari pemerintah.
"Karena ini perlu keputusan pemerinah tentunya, saya akan mengajukan ke Panglima TNI yang nanti secara perician ke atas dan tentunya kalaupun sudah ada keputusan pasti kita akan angkat," ujar Yudo.
Yudo bertekad ingin menaikkan kapal selam tersebut. Terlebih ada permintaan dari keluarga awak kapal agar kapal selam dengan 53 awak yang gugur itu bisa diangkat.
"Tadi juga warga Hiu Kencana meminta untuk kapal ini bisa diangkat," ujar dia.
Untuk merealisasikan hal ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan organisasi ISMERLO.
"Apa yang bisa dilakukan dengan kondisi seperti ini, karena dengan badan tekan yang masih utuh tadi. Apakah ditali, apakah ditusuk kemudian diangkat seperti jangkar itu bagaimana nanti akan kita bahas lebih lanjut," jelasnya, mengutip Tribun Bali.
Jika berhasil diangkat, evakuasinya akan di bawa ke Surabaya atau Banyuwangi.
"Seperti waktu paparan kemarin saya sampaikan begitu masuk sub-sunk tahap evakuasi, evakuasinya nanti kita tindak lanjuti ke Surabaya atau sesuai dengan permintaan keluarga, karena di Banyuwangi ini ada tiga orang," katanya.
Sementara mengenai berapa lama kapal selam bisa terangkat, Yudo masih belum bisa memberikan jawaban.
"Untuk berapa lama nanti, akan kita diskusikan dulu, karena ini sangat langka tentang evakuasi dari laut dalam yang sampai 838 meter," kata dia.
Kata Yudo, yang terpenting pihaknya telah berupaya untuk mewujudkan niatan mengangkat kapal selam buatan Jerman tersebut.
Lebih lanjut Yudo mengatakan bahwa KRI Nanggala-402 ini tidak hanya sekedar diangkat, tetapi juga untuk dilakukan investigasi menyeluruh.
Yudo berharap hal itu dapat membantu mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.
"Harapan kita dengan investigasi, tidak terjadi kejadian serupa di masa yang akan datang," pungkas dia. (*)