Indonesia Dipaksa Mundur dari All England Hingga Pemain Terpaksa Pulang Jalan Kaki, Warganet Tanah Air Dibantu Netizen Luar Negeri Geruduk Akun BWF, Tagar @BWFUnFair Bermunculan!

Jumat, 19 Maret 2021 | 19:19
Kolase Instagram/Facebbok

Indonesia Dipaksa Mundur dari All England Hingga Pemain Terpaksa Pulang Jalan Kaki, Warganet Tanah Air Dibantu Netizen Luar Negeri Geruduk Akun BWF, Tagar @BWFUnFair Bermunculan!

Sosok.ID - Dipaksanya tim bulu tangkis Indonesia untuk mundur dari gelaran Yonex All England 2021 berbuntut panjang.

Selain mendapat kecaman dari pihak tim Indonesia dan otoritas olahraga Tanah Air.

Kini Netizen mulai menyerbu akun sosial media BWF sebagai organisasi bulu tangkis dunia yang dianggap bertanggung jawab.

Bahkan tak hanya netizen Indonesia saja yang beramai-ramai menggeruduk akun BWF, tetapi warganet luar negeri juga memberi dukungan serupa.

Baca Juga: Inggris Ingin Juarai Gelaran All England? Dugaan Konspirasi Tim Badminton Indonesia Digembosi Jadi Sorotan, Markus Gideon Dkk Sampai Ngamuk!

Kasus tim bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur dari turnamen All England 2021 merembet ke media sosial.

Seperti diberitakan sebelumnya, skuat Merah Putih tak bisa melanjutkan turnamen, karena harus menjalani isolasi 10 hari akibat ada penumpang satu pesawat yang positif Covid-19.

Keputusan ini pun membuat netizen Indonesia murka. Mereka menyerbu akun resmi BWF di segala media sosial seperti Instagram, Twitter, dan Facebook.

Tagar #bwfunfair dan #BWFMustBeResponsible pun bergema di Twitter, dan di Instagram para warganet menyuarakan kata-kata yang sama di kolom komentar.

Baca Juga: Inggris Dicurigai Sengaja Depak RI agar Tak Sabet Juara, All England Bungkam Siapa Pasien Covid-19 dan Kapan Kontak dengan KontingenIndonesia

Sementara itu di Facebook, sejumlah netizen luar negeri turut mengkritisi keputusan NHS (National Health Service) ini, dengan bersuara lantang di akun resmi federasi bulu tangkis dunia (BWF).

Komentar-komentar mereka membanjiri unggahan BWF yang mengumumkan tim Indonesia harus mundur dari pagelaran prestisius ini.

"BWF dan Badminton England dengan menyesal mengonfirmasi semua pemain Indonesia tak bisa berkompetisi di putaran sekarang dan selanjutnya, sehingga dikeluarkan dari YONEX All England Open," tulis BWF.

"Satu orang di pesawat mereka dites positif Covid-19, artina sesuai hukum Inggris semua personel harus isolasi mandiri selama 10 hari," lanjutnya.

Baca Juga: Skuad Merah Putih Dianaktirikan, Tunggal Putri Turki Tetap Berlaga di All England 2021 Meski Satu Pesawat dengan Tim Bulu Tangkis Indonesia

(FACEBOOK BWF)
(FACEBOOK BWF)

Tangkapan layar kolom komentar dari unggahan Facebook BWF tentang tim bulu tangkis Indonesia yang dipaksa mundur dari All England 2021. Selain diserbu netizen Indonesia, media sosial BWF juga diserang warganet luar negeri.

Komentar dari Zaheed Sabur yang merupakan Principal Engineer dan Director di Google menjadi yang teratas dengan 1.700 reaksi.

"Meski dites negatif mereka tak bisa bermain karena sebelumnya berdekatan dengan seseorang yang dites positif. Tapi pemain lain yang dekat dengan mereka masih bisa bermain.

Adakah seseorang yang melihat alasan ini masuk akal? Well, saya rasa kebodohan di Inggris tak ada batasnya," sindir dia.

Top comment kedua di postingan itu adalah komentar Rahul VG, warga negara Kerala, India.

Baca Juga: 1 Penumpang Pesawat dari Istanbul Positif Covid-19, Tim Bulu Tangkis Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021, Marcus Gideon Kritik BWF: Keadilan

"Yang wajar membatalkan turnamen daripada mengeluarkan tim Indonesia," tulisnya seraya me-mention akun BWF.

Kritik lainnya diutarakan oleh Peishan Lu dari Taiwan.

Ia merasa aneh, karena hasil tes Covid-19 pelatih Denmark bisa berubah dari positif ke negatif hanya dalam hitungan hari, dan tim Denmark pun bisa tetap turun lapangan.

"Ini mungkin salah satu kebijakan paling tidak adil yang kulihat sepanjang hidup. Kenapa tidak langsung umumkan pemenangnya dan semua orang bisa pulang selamat," kecam Lu.

Baca Juga: Juara Dunia Badminton, Kevin Sanjaya Ternyata Kagumi Nagita Slavina dan Sebut Buat Dirinya Jatuh Hati, Begini Penjelasannya!

Bahkan, warga negara Malaysia pun turut menyuarakan kekecewaannya.

"BWF bagaimana dengan tim badminton Denmark, India, Thailand? Kenapa semua tim itu tidak WO? Dan kenapa tim Indonesia yang harus WO? Ini tidak adil!" tulis Nuqraha Susila mahasiswa Politeknik Sultan Idris Shah, Selangor, yang tinggal di Kuala Lumpur.

Pebulu tangkis Thailand, Kunlavut Vitidsarn sempat bermain melawan Jonathan Christie di kategori tunggal putra dan kalah.

Tim Indonesia pulang jalan kaki

Pemain ganda campuran Indonesia Praveen Jordan turut mengkritik BWF dan panitia penyelenggara lokal, yang dia anggap "melanggar peraturan sendiri" dengan memaksa tim Indonesia balik ke hotel berjalan kaki.

Baca Juga: Kisah Tati Sumirah, Bawa Indonesia Juara Dunia Badminton Untuk Pertama Kali, Harus Jadi Kasir Untuk Sambung Hidup, Juniarto: Sangat Kehilangan Atas Meninggalnya...

Praveen adalah salah satu anggota tim yang belum sempat bertanding dan ia pun menyuarakan pendapatnya lewat media sosial.

Kontingen Indonesia harus berjalan kaki pulang dari Utilita Arena ke hotel tim di Crowne Plaza Birmingham City Center.

Praveen cs berjalan setidaknya 800 meter atau 11 menit jika melihat dari Google Maps.

Baca Juga: Ratusan Tahun Menyala, Api Abadi Mrapen Tiba-tiba Padam Hingga Gegerkan Masyarakat, Pertanda Apa? Begini Kata Ahli!

Lokasi hotel tempat mereka bernaung di Birmingham memang tidak jauh dari venue laga.

Akan tetapi, hal ini tentu saja sangat disayangkan karena selalu akan ada risiko terpapar selama perjalanan kaki tersebut.

Menurut Praveen, hal-hal seperti ini kemungkinan besar tak akan terjadi apabila BWF menerapkan sistem bubble selama All England 2021 diselenggarakan.

(*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya