Inggris Ingin Juarai Gelaran All England? Dugaan Konspirasi Tim Badminton Indonesia Digembosi Jadi Sorotan, Markus Gideon Dkk Sampai Ngamuk!

Jumat, 19 Maret 2021 | 16:16
dok. twitter & instagram/sinisukanthony

Inggris Ingin Juarai Gelaran All England? Dugaan Konspirasi Tim Badminton Indonesia Digembosi Jadi Sorotan, Markus Gideon Dkk Sampai Ngamuk!

Sosok.ID - Gelaran kompetisi bergengsi di ajang All England 2021 jadi sorotan publik dunia terkhusus Indonesia setelah Timnas Badminton Indonesia dipaksa undur diri.

Ketua Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna bahkan mengungkapkan ada konspirasi di balik pemaksaan mundur untuk kontingen Indonesia tersebut.

Kejanggalan demi kejanggalan pun menjadi bukti kuat bahwa tim Indonesia dipaksa untuk menghentikan perjuangannya di gelaran Yonex All England tersebut.

Menurut Agung, setidaknya ada tiga kejanggalan yang tercatat dalam pemaksaan tim Indonesia untuk mundur dari turnamen bergengsi ini.

Baca Juga: Juara Dunia Badminton, Kevin Sanjaya Ternyata Kagumi Nagita Slavina dan Sebut Buat Dirinya Jatuh Hati, Begini Penjelasannya!

Ditambah lagi tim Indonesia sebelum dipaksa mundur telah melangsungkan pertandingan sebanyak dua pertandingan.

Teori konspirasi ambisi Inggris ingin menjuarai kompetisi besar cabang olahraga badminton ini pun mencuat.

Seperti diketahui, Tim Indonesia mendapatkan pesan dari pemerintah Inggris melalui National Health Service (NHS) untuk melakukan karantina selama 10 hari karena adanya penumpang terinfeksi covid-19, namun hingga saat ini belum diumumkan siapa orang tersebut.

Selain itu, kemudian juga di pesawat yang sama ada pemain dan pelatih dari Turki tetap boleh bertanding dan tidak menjalani karantina seperti pemain-pemain Indonesia.

Baca Juga: Kisah Tati Sumirah, Bawa Indonesia Juara Dunia Badminton Untuk Pertama Kali, Harus Jadi Kasir Untuk Sambung Hidup, Juniarto: Sangat Kehilangan Atas Meninggalnya...

“Fakta berikutnya, persiapan di Indonesia sangat maksimal terkait prokes seluruh pemain, pelatih dan ofisial yang berangkat ke Inggris bukan hanya di tes PCR tapi juga sudah vaksinasi dua kali. Jadi persiapan Indonesia sudah sangat baik,” kata Agung dalam konferensi pers di BPK RI, Jakarta, Kamis (18/3/2021).

Ditambah lagi, saat bertanding melawan tim Inggris sebelum akhirnya diberhentikan, tim Indonesia sempat unggul dua pertandingan.

Bahkan saat diduga kejanggalan penggembosan pemain Indonesia saat bertanding pun kentara jelas.

Agung mengungkapkan saat sudah bertanding dua pertandingan, Indonesia sempat unggul salah satunya dari pasangan ganda putra Hendra/Ahsan.

Baca Juga: Inggris Dicurigai Sengaja Depak RI agar Tak Sabet Juara, All England Bungkam Siapa Pasien Covid-19 dan Kapan Kontak dengan KontingenIndonesia

KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD
KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD

Ketua Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna, saat memberikan keterangan pers terkait insiden All England Open 2021 di Gedung BPK RI, Jakarta, Kamis (18/3/2021).

Menurut Agung, saat itu Indonesia juga diindikasikan mendapat kecurangan saat hakim garisnya berasal dari Inggris yang notabennya sedang bertanding melawan Indonesia.

“Fakta ketiga bahwa para pemain kita semuanya menang khususnya Hendra/Ahsan. Terus juga pas Hendra/Ahsan main hakim garisnya juga dari Inggris tapi kita tetap menang. Dan pemain-pemain yang kita unggulkan bisa menang,” jelasnya,

Itu yang menjadi sorotan Agung bahwa secara terlihat tim Indonesia memang berencana disingkirkan dengan cara apapun dari gelaran All England 2021.

PBSI kini pun masih terus mengupayakan agar Indonesia tetap bisa bertanding meski telah diminta untuk mundur dari gelaran tersebut.

Baca Juga: Skuad Merah Putih Dianaktirikan, Tunggal Putri Turki Tetap Berlaga di All England 2021 Meski Satu Pesawat dengan Tim Bulu Tangkis Indonesia

“Kalau kita bertanding adalah pemain yang berbahaya, dan kita adalah kandidat juara salah satu yang paling kuat yang sudah mengalahkan inggris,” kata Agung.

“Anda bisa bayangkan kita yang sudah divaksin tiba-tiba bukan tidak boleh ikut bertanding, kita juga diminta untuk diisolasi 20 hari, saya kurang paham. Ini diskriminatif atau tidak, kalau tidak boleh bertanding ya sudah pulang saja,” lanjut Ketua BPK RI itu.

“Nah kita sampaikan kekecewaan yang besar, tetapi kita juga paham ini karena antara lain potensi dan kemampuan tim bulutangkis indonesia yang dalam kondisi terbaik pada saat ini. kita tetap akan berjuang siapa tahu ada ruang untuk terus bertanding, tapi kalau tidak kita jangan berkecil hati kita adalah juara yang tertunda,” pungkasnya.

Apa yang dialami oleh tim Indonesia di turnamen All England 2021 ini pun membuat pemain Tanah Air naik pitam.

Baca Juga: 1 Penumpang Pesawat dari Istanbul Positif Covid-19, Tim Bulu Tangkis Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021, Marcus Gideon Kritik BWF: Keadilan

Instagram
Instagram

Kesal dengan All England 2021, Kevin Sanjaya: Aku Pindah Cabang Aja Deh

Beberapa pemain diketahui sampai meluapkan kemarahan di akui sosial media pribadi mereka.

"BWF harus bertanggung jawab! TIDAK ADIL!" tulis pemain ganda putra, Fajar Alfian, melalui akun Instagramnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu pemain pasangan ganda Indonesia, marcus Gideon yang mengungkapkan ada kecenderungan niat untuk mengalahkan Tim Indonesia.

Kritik pedas dilancarkan oleh Marcus Gideon pada BWF setelah Indonesia dipaksa undur diri dari gelaran All England 2021.

Baca Juga: Nyesek Banget, Ternyata Inilah Penyebab Tim Bulu Tangkis Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021

BWF disebut Marcus Gideon tidak dapat menangani persoalan tersebut dengan baik.

Hal itu tak lain lantaran pemain Indonesia sudah menjalankan beberapa kali tes covid-19 dan dinyatakan negatif sebelum bertanding melawan tim Inggris.

"Perlu diperhatikan bahwa BWF telah gagal mengatur masalah ini," tulis Marcus.

"Sebelum penerbangan, semua tim Indonesia telah dinyatakan negatif dan kami juga dites ulang pada saat kami tiba di hotel."

Kekecewaan juga ditujukan pada BWF oleh pasangan duet Kevin Sanjaya yang tidak memberlakukan kebijakan yang sama dengan saat ditemukan tuju pemain positif Covid-19 pada hari sebelumnya.

Baca Juga: Kini Dikeroyok Inggris Sampai AS Pakai Kapal Perang Canggih di Laut China Selatan, Ternyata Tiongkok Ketahuan Ingin Kuasai Dunia Dengan Lakukan Ini!

Diketahui pada hari pertama, pertandingan di hari Rabu diundu lantaran saat pengetesan pada pemain yang akan bertanding harus diundur lantaran ada 7 orang yang dinyatakan positif covid-19.

"Beberapa dari Anda mungkin memperhatikan bahwa permainan hari ini ditunda sebelum tujuh kasus positif yang mereka temukan di anggota tim lain (negara lain)," kata Marcus Gideon.

"Setelah mereka dites ulang, hasilnya SEMUA DINYATAKAN NEGATIF." "Jadi mengapa kami tidak juga memiliki keadilan yang sama di sini?"

(*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Instagram, Tribunnews.com

Baca Lainnya