Ratusan Tahun Menyala, Api Abadi Mrapen Tiba-tiba Padam Hingga Gegerkan Masyarakat, Pertanda Apa? Begini Kata Ahli!

Minggu, 04 Oktober 2020 | 09:13
Kompas.com

Ratusan Tahun Menyala, Api Abadi Mrapen Tiba-tiba Padam Hingga Gegerkan Masyarakat, Pertanda Apa? Begini Kata Ahli!

Sosok.ID - Api Abadi Mrapen di Kabupaten Grobogan secara mengejutkan padam total.

Belum diketahui secara pasti penyebab api abadi itu bisa padam.

Namun menengok aktivitas di sekitar lokasi pada beberapa waktu terakhir, pernah dilakukan pengeboran tanah untuk mencari sumber mata air.

"Sebelumnya pada tanggal 12 September ada aktivitas pengeboran pencarian sumber mata air di dekat lokasi api abadi ini," kata Kasi Energi ESDM Wilayah Kendeng Selatan Sinung Sugeng Arianto saat meninjau Api Abadi Mrapen, seperti dikutip dari Tribun Jateng.

Baca Juga: Tak Muda Lagi, Nyawa Donald Trump Bisa Terancam Gegara Positif Covid-19, Bagaimana Nasib AS Bila Tak Ada Presiden? Ternyata Sosok Ini yang Jadi Pengganti!

Adapun lokasi pengeboran sumber mata air berada 200 meter dari Api Abadi Mrapen.

Pengeboran dilakukan pada 12 September 2020, sementara padamnya Api Abadi Mrapen terjadi pada 25 September 2020.

Aktivitas pengeboran menyebabkan air menyembur hingga setinggi 50 meter.

Saat itu tercium pula bau gas hidrokarbon serta terdengar suara gemuruh.

Baca Juga: Beri Contoh dari DKI Jakarta dan Aceh, Menko Polhukam Sebut Pilkada Tak Pengaruhi Penyebaran Covid-19, Aparat Siap Diterjunkan, Mahfud MD: Kalau Perlu Tindakan Represif!

"Tapi itu belum bisa dikatakan penyebab utamanya, masih indikasi atau dugaan awal ya," terang dia.

Pernah meredup Pada tahun 1996, Api Abadi Mrapen pernah meredup namun belum pernah padam total seperti sekarang.

"Api padam total baru terjadi kali ini. Di tahun 1990-an atau kalau tidak salah ingat di tahun 1996, Api Abadi Mrapen pernah berkurang Intensitas debit gasnya, tapi tidak sampai membuat padam," ujar Sinung.

Pada saat itu, dilakukan pengeboran hingga 20 meter agar gas kembali keluar.

Baca Juga: Makin Tegas, Sri Mulyani Ogah Cabut Perintah Pencegahan Bambang Trihatmodjo ke Luar Negeri, DJKN: Cara Lainnya? Ya Bayar!

"Setelah dibor ternyata keluar gasnya, intensitas nyala api kembali berkobar. Di tahun itu tidak sampai padam, padam total baru terjadi kali ini," jelas Sinung.

Sementara padamnya Api Abadi Mrapen kali ini diduga juga terjadi karena masalah asupan gas.

"Adapun dari pengecekan awal itu memang apinya padam karena tidak ada suplai gasnya. Laporan yang kami terima," ujar Sinung.

Baca Juga: Walaupun Akui Urusan Ranjangnya dengan sang Istri Tak Ada Masalah, Pria Ini Tetap Tega Perkosa Darah Dagingnya Sendiri Selama 7 Tahun, Klaim Gegara Keseringan Nonton Film Porno

(KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)
(KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Ganjar terjunkan ahli geologi

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo segera menerjunkan tim ahli geologi untuk mengetahui penyebab padamnya Api Abadi Mrapen.

"Saya minta ahli-ahli Geolog ini untuk melakukan tindakan. Tapi sekarang sedang kita cek, saya minta dilapori perkembangannya," kata Ganjar, Jumat (2/10/2020).

Ganjar menyebut ada beberapa kemungkinan penyebab padamnya api abadi Mrapen, antara lain faktor alam karena sumber gas yang lama kelamaan habis.

Baca Juga: Baru Nikah, Mempelai Pria di Muaraenim Tewas Tertabrak Kereta, Firasat Aneh dari Ibu Korban dan Rekan Kerja Jadi Pertanda: Tidak Pernah Dia Berulah Seperti Itu

Atau faktor lain, yaitu terjadi eksploitasi alam di sekitar Api Abadi Mrapen.

"Mungkin ada gangguan kiri kanannya. Bisa jadi ternyata di sebelahnya ada orang yang melakukan tindakan yang mengganggu. Umpama, ada orang menggali di sini, kemudian gasnya bocor ke lubang yang digali itu. Saya minta tim mengecek dan menyelidiki sekaligus melakukan penelitian," tegas dia.

Baca Juga: Polisi dan Tentara sampai Panik, Pria Ini Susun Skenario Penculikan untuk Dirinya Sendiri Demi Hindari Menikah dengan Tunangannya, Lihat Endingnya!

Sumber api obor acara nasional hingga internasional

Api Abadi Mrapen selama ini sering menjadi sumber api obor beberapa acara nasional bahkan internasional.

Antara lain pesta olahraga internasional Ganefo pada 1 November 1963, dengan jumlah peserta 2.700 atlet dari 51 negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin, serta Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI 23 Agustus 1996.

Baca Juga: Lagi-lagi Bikin Geger, Nia Ramadhani Tak Bisa Bedakan Pisang Mentah dan Pisang Matang, Ajudannya sampai Turun Tangan

Setiap tahun, Api Abadi Mrapen juga digunakan untuk obor upacara Hari Raya Waisak bagi umat Buddha.

Lokasi api abadi Mrapen ini juga menjadi destinasi wisata yang kerap dikunjungi oleh warga, namun ditutup selama pandemi Covid-19. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tanda Tanya di Balik Padamnya Api Abadi Mrapen yang Baru Pertama Kali Terjadi"

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya