Indonesia Makin Ditakuti Militer Dunia, Pesawat CN235-220 Buatan Anak Bangsa Dibeli Senegal, Ternyata Unggul Perang Anti Kapal Selam Hingga Bawa Pasukan Khusus!

Jumat, 19 Maret 2021 | 16:58
KOMPAS.com/PUTRA PRIMA PERDANA

Indonesia Makin Ditakuti Militer Dunia, Pesawat CN235-220 Buatan Anak Bangsa Dibeli Senegal, Ternyata Unggul Perang Anti Kapal Selam Hingga Bawa Pasukan Khusus!

Sosok.ID - Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan RI menyerahkan pesawat karya anak bangsa CN235-220 MPA ke Angkatan Udara Republik Senegal.

Acara serah terima tersebut di lakukan di Hanggar Fixed Wing PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PT DI, Bandung, Jawa Barat Kamis (18/3/2021).

Prabowo mengatakan, penyerahan ini patut dibanggakan karena ini merupakan pesawat ketiga yang dibeli Senegal.

"PT DI adalah kebanggaan bagi Indonesia. PT DI adalah harapan bangsa Indonesia, kita sangat membutuhkan teknologi kedirgantaraan, aerospace industry. Ini adalah industri masa depan. Industri yang paling sulit dan yang paling canggih," ujar Prabowo dalam keterangan tertulis, Kamis (18/3/2021).

Prabowo mengatakan, PT DI sebenarnya pernah jadi pelopor dalam kebangkitan industri Indonesia pada dekade 90-an.

Baca Juga: Makanya Ditakuti China, Mantan Petinggi TNI AU Ungkap Indonesia Bakal Produksi Pesawat Tempur Sendiri, Ini Syaratnya!

Tetapi, akibat dinamika politik dunia saat itu, arah pengembangan PT DI mengalami rintangan.

Namun demikian, kata Prabowo, kondisi saat ini patut disyukuri karena tantangan selama 20 tahun terakhir ini membuat PT DI berhasil bertahan.

Bahkan, PT DI berhasil untuk menjual produk pesawat dan helikopternya. Karena itu, Kementerian Pertahanan bertekad agar PT DI dapat bangkit kembali ke tempat semula.

PT Dirgantara Indonesia (DI) berhasil menyelesaikan pembuatan satu unit pesawat CN235-220 pesanan Nepalese Army (angkatan darat Nepal).

Baca Juga: Bau-bau Perang, Pesawat Pengintai ASdan 6 Jet Tempur China Kunjungi Langit Taiwan Bersamaan

Sesuai kontrak, setelah dilakukan beberapa kali uji terbang, PT DI mengirimkan pesawat tersebut ke Khatmandu, Nepal, Rabu (30/10/2019).

Direktur Utama PT DI, Elfien Goentoro mengatakan pengiriman pesawat tersebut dilakukan dengan cara diterbangkan dengan mengambil rute Medan, Yangon, Dhaka, Khatmandu.

Lantas, bagaimana spesifikasi pesawat CN235-220 tersebut? Dilansir dari indonesian-aerospace.com, pesawat jenis CN235-220 adalah jenis pesawat angkut militer.

Pesawat tersebut telah mengalami berbagai peningkatan berkesinambungan dalam desain, dan aplikasi teknologi.

Baca Juga: Bak Lempar Batu Sembunyi Tangan, Azerbaijan Tak Punya Riwayat Pembelian Drone Tempur, Turki Ogah Dituduh Beri Bantuan Alat Perang, Kanada Sampai Ngamuk!

Selain itu, metode pembuatan untuk memenuhi standar kualitas tertinggi serta persyaratan operasional yang menuntut untuk berbagai lingkungan yang menantang.

Pengamat penerbangan Alvin Lie mengungkapkan, pesawat CN235-220 adalah pesawat multi fungsi. Selain itu, menurut dia CN235-220 mudah diubah konfigurasinya.

"Bisa juga untuk angkut kargo dan angkut penumpang," ujar Alvin kepada Kompas.com, Rabu (30/10/2019).

"Pesawat model ini mampu take off dan landing di landasan pacu non-aspal," sambung dia. Alvin menuturkan, CN235-220 termasuk pesawat yang tangguh, bandel, serta mudah perawatannya.

Baca Juga: Tinggal Eksekusi Perang! China Kelar Simulasi Ambil Alih Taiwan, 4 Jenis Pesawat Tempur Gasak Superioritas Udara di Langit Taipe

Pada bagian ujung belakang, dapat dibuka sebagai Ramp Door, layaknya pintu untuk memasukkan kendaraan ke dalam kapal Ro–Ro ataupun jenis kapal lain yang mengangkut kendaraan.

"Cocok juga untuk penerjunan pasukan," jelas dia.

Fitur

Baca Juga: China Patut Gemetar, India Datangkan 5 Pesawat Tempur Rafale Untuk Gerta Lawan-lawannya, Sekali Beraksi Pasukan Musuh Langsung Rata!

Kegunaan

Baca Juga: Menegangkan! 2 Jet Tempur Rusia Lakukan Monuver Berbahaya Demi Cegat Pesawat Bomber AS yang Nekat Lewati 30 Negara Eropa

Performa

*Dengan cadangan bahan bakar 45 menit

Baca Juga: Bahaya! Jika Sukses Kuasai Laut China Selatan, Rudal Beijing Berpeluang Gebuk Jakarta dan Laut Jawa, Ini Sebabnya!

Tenaga

(*)

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber Kompas.com, Kompas TV