Makanya Ditakuti China, Mantan Petinggi TNI AU Ungkap Indonesia Bakal Produksi Pesawat Tempur Sendiri, Ini Syaratnya!

Selasa, 09 Februari 2021 | 13:52
Air & Space Magazine

(Ilustrasi) Makanya Ditakuti China, Mantan Petinggi TNI AU Ungkap Indonesia Bakal Produksi Pesawat Tempur Sendiri, Ini Syaratnya!

Sosok.ID - Pesawat tempur kini menjadi salah satu komponen yang cukup penting di militer sebuah negara termasuk Indonesia.

Meski demikian militer Indonesia diketahui masih mendatangkan pesawat-pesawat tempur dari luar negeri.

Namun bukan berarti Indonesia tak mampu membangun pesawat tempur sendiri.

Lalu apakah Indonesia telah siap memproduksi pesawat tempur sendiri?

Baca Juga: Berselingkuh dengan PNS Bawahannya, Perwira TNI Ini Kepergok Berhubungan Intim di Mobil Dinas, Begini Nasibnya Setelah Ketahuan!

Baca Juga:Media China Keheranan, Indonesia Berniat Himpun Dana Untuk Pembangunan Besar-Besaran, Tetapi Tak Ada Satupun Perusahaan China di Dalamnya

Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim menyebut Indonesia memungkinkan bisa memproduksi pesawat tempur sendiri guna mendukung pertahanan dan keamanan sektor udara dalam negeri.

"Kalau mungkin, pasti mungkin (produksi pesawat tempur dalam negeri). Tapi permasalahannya kan banyak hal yang jadi pertimbangan," ujar Chappy ketika dihubungi Kompas.com, Senin (8/2/2021).

Dalam pandangannya, setidaknya ada tiga pertimbangan yang mesti diwujudkan agar Indonesia benar-benar bisa mandiri dalam memproduksi pesawat tempur.

Pertama, adanya keputusan strategis dari elit sebagai pengampu kebijakan.

Baca Juga: Tak PuasBerondong Tembakan kepada2 Prajurit sampai Tewas, KKB Papua Tantang TNI-Polri Perang Terbuka: Kami Tidak Takut! Akan Kami Hadapi!

Keputusan itu, misalnya, bisa diambil Presiden melalui terbitnya Instruksi Presiden (Inpres).

Hal ini diperlukan supaya target kemandirian produksi pesawat tempur bisa berjalan.

Kedua, perlunya kajian mendalam mengenai jenis pesawat tempur seperti apa yang akan disasar.

Kajian ini bertujuan supaya hasil produksi tersebut bisa menjawab tantangan pertahanan dan keamanan udara dalam negeri dalam jangka panjang.

Baca Juga: Makin Bernyali Petantang-petenteng di Tanah Air, KKB Papua Tantang TNI-Polri untuk Perang Terbuka, Begini Tanggapan Polisi

Artinya, kajian tidak semata-mata bertumpu pada situasi saat ini.

Ketiga, perlunya regenerasi sumber daya manusia (SDM) yang umumnya saat ini sudah mulai memasuki masa pensiun.

Menurut Chappy, kemandirian memproduksi pesawat tempur sangat dibutuhkan guna menjawab tantangan pertahanan dan keamanan udara dalam negeri yang kian dinamis.

"Jadi kalau dalam aspek pertahanan-keamanan, kita harus sebetulnya memiliki pabrik pesawat, walaupun enggak sebesar Airbus atau Boeing," kata Chappy.

Baca Juga: Bak Tanggapi Ancaman Tiongkok di Laut China Selatan, Indonesia Kirim Kapal Perang TNI ke 2 Negara Ini, Ada Apa?

"Tetapi, minimal sekelas N219 kita bisa mandiri, terus pesawat fighter untuk menjaga perbatasan, misalnya, kalau bisa punya sendiri. Jadi banyak pertimbangan seperti itu," ungkap dia.

Diketahui kini Indonesia tengah bekerjasama dengan Korea Selatan dalam membangun pesawat tempur siluman.

Bahkan prototipe pesawat tempur jenis baru ini diketahui tak lama lagi rampung.

Baca Juga: Gugur Diberondong KKB Papua, Pratu Dedi Hamdani Ditunggu Kekasih untuk Menikah tapi Pulang sebagai Jenazah, Ibu Tergopoh Menembus Barisan TNI: Jangan Halangi! Saya Mau Lihat Dia Dikubur

Indonesia memang mengambil bagian dalam mega proyek militer tersebut dengan menanggung 20 persen dari biaya produksi.

Hal itu sebagai langkah awal kemajuan militer dan pertahanan Indonesia.

(Kompas)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya