Siaga! China Sebulan Penuh Gelar Latihan Militer di Laut China Selatan, AS dan Perancis Giat Kirim Kendaraan Perang

Senin, 01 Maret 2021 | 13:00
Burkitt, Janet, CTR, DIMOC JCCC

Ilustrasi - Latihan militer China

Sosok.ID - Ketegangan antara China dan AS kian melonjak, di mana China mengambil sikap meningkatkan latihan militer di Laut China Selatan.

Tak main-main, latihan kesiapan tempur itu dilaksanakan selama sebulan penuh di bulan Maret 2021.

Dikutip dari Global Times, Senin (1/3/2021), China telah mengumumkan akan mengadakan latihan militer di Laut China Selatan sepanjang bulan Maret, di saat militer AS telah sering mengirimkan pesawat dan kapal pengintai ke wilayah tersebut.

Sementara itu, kelompok kapal perang Prancis juga sedang dalam perjalanan.

Baca Juga: Belum Juga Reda, Tiongkok Kembali Ancam Negara-negara di Laut China Selatan Termasuk Indonesia dengan Serangan Rudal, AS Langsung Kirim Kapal Pengintai

Laut China Selatan kemungkinan akan tetap menjadi titik nyala antara China dengan pemerintahan baru AS di bawah kepemimpinan Joe Biden.

AS diperkirakan akan terus menekan China dengan langkah militer dan politik, kata para analis pada hari Minggu (28/2/2021).

Latihan militer akan diadakan di zona melingkar dengan radius lima kilometer di Laut China Selatan, sebelah barat Semenanjung Leizhou, dari Senin hingga 31 Maret.

Bukan hanya itu, bunyi pemberitahuan pembatasan navigasi yang dikeluarkan oleh China, Administrasi Keselamatan Maritim di situsnya pada hari Jumat mengatakan bahwa masuknya kapal lain dilarang.

Baca Juga: 10 Pembom PLA Siaga di Laut China Selatan, Kendaraan Perang dari Berbagai Negara Sudah Diturunkan

Tetapi pemberitahuan itu tidak merinci detail latihan.

Analis mengatakan bahwa sejak Juli 2020, China telah mengadakan beberapa putaran latihan militer di wilayah tersebut, menandakan itu adalah lokasi rutin untuk latihan mereka.

Latihan tersebut dilakukan di saat AS mulai kembali sering melakukan operasi pengintaian jarak dekat di wilayah pesisir China maupun di lingkungan hidrologi di Laut China Selatan.

Menurut data pemantauan yang dirilis oleh South China Sea Strategic Situation Probing Initiative (SCSPI), sebuah wadah pemikir yang berbasis di Beijing, AS mengirim pesawat pengintai dari berbagai jenis.

Baca Juga: Nekat! Xi Jinping Bangun Pangkalan Militer Dekat Dari Indonesia, Pentagon Ajak Jokowi dan Negara ASEAN Bergabung Lawan Tiongkok di Laut China Selatan

Termasuk drone pengintai maritim MQ-4C, pesawat mata-mata EP-3E dan sebuah pesawat pengintai strategis RC-135U, ke Laut Cina Selatan pada hari Rabu, Kamis dan Sabtu, dan kapal pengintai laut USNS Impeccable ke wilayah tersebut pada hari Jumat.

Pakar militer China menyampaikan kepada Global Times pada hari Minggu, dikutip Sosok.ID, mengatakan bahwa operasi semacam ini memiliki signifikansi militer karena memungkinkan AS untuk mengumpulkan intelijen militer di Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dan lingkungan hidrologi di laut.

Hal in termasuk menguping komunikasi PLA, belajar pola sinyal elektromagnetik peralatan China dan penanaman perangkat sonar bawah air untuk melacak kapal selam PLA.

Baca Juga: Indonesia Harus Tingkatkan Penjagaan di Natuna dan Sekitarnya! Perang Dunia III Disebut Bakal terjadi di Laut China Selatan Tahun Ini

Prancis juga mengirim kapal serbu amfibi dan fregat pada pertengahan Februari, dan mereka dijadwalkan untuk transit di Laut Cina Selatan dua kali, navalnews.com yang berbasis di Paris melaporkan pada 18 Februari.

Menurut rencana rute dalam laporan navalnews.com, kapal perang Prancis dijadwalkan berlayar melalui Selat Qiongzhou, laut pedalaman Tiongkok antara Semenanjung Leizhou dan provinsi pulau Hainan.

AS berusaha menahan China dengan mengumpulkan sekutu Baratnya ke Laut China Selatan, yang memiliki lebih banyak kepentingan politik daripada militer, kata para analis.

Baca Juga: Bak Berlayar di Air Keruh, Kapal-kapal Perang AS Terang-terangan Tantang Tiongkok Dengan Cara Nekat Ini di Laut China Selatan!

Li Jie, pakar angkatan laut yang berbasis di Beijing, kepada Global Times mengatakan, China diperkirakan akan terus menghadapi tekanan dari laut, karena AS, sekutunya, dan India dapat terus menimbulkan masalah.

Karena Laut China Selatan, Selat Taiwan, dan Kepulauan Diaoyu akan tetap menjadi titik api keamanan maritim, pasukan China harus meningkatkan kesiapsiagaan tempur, kata Li.

Ia memprediksi peningkatan akan terjadi terus menerus dalam anggaran pertahanan China untuk tahun ini, yang diharapkan akan dirilis selama dua sesi mendatang dalam seminggu. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Global Times

Baca Lainnya