Follow Us

Bak Berlayar di Air Keruh, Kapal-kapal Perang AS Terang-terangan Tantang Tiongkok Dengan Cara Nekat Ini di Laut China Selatan!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Kamis, 18 Februari 2021 | 14:32
(Ilustrasi) Bak Berlayar di Air Keruh, Kapal-kapal Perang AS Terang-terangan Tantang Tiongkok Dengan Cara Nekat Ini di Laut China Selatan!
Ilustrasi via Anadolu Agency

(Ilustrasi) Bak Berlayar di Air Keruh, Kapal-kapal Perang AS Terang-terangan Tantang Tiongkok Dengan Cara Nekat Ini di Laut China Selatan!

Sosok.ID - Ketegangan antara militer Tiongkok dengan militer Amerika Serikat (AS) di Laut China selatan kembali memanas.

Bahkan kali ini, militer AS terang-terangan isyaratkan ingin beradu senjata dengan militer Tiongkok.

Sejumlah provokasi pun sedang dilancarkan oleh pihak militer AS dengan mengirimkan kapal-kapal perang mereka.

Bukan hanya memasuki wilayah Laut China Selatan, tetapi kapal dengan rudal-rudal nuklir penghancur itu ditugaskan dekat wilayah Tiongkok.

Baca Juga: Termasuk ASEAN dan Indonesia Kudu Waspada! Coast Guard China Bebas Gunakan Kekerasan Berkat UU Baru, Potensi Perang Laut China Selatan Meningkat

Kapal perang Angkatan Laut AS berlayar di pulau-pulau di Laut China Selatan yang diklaim China miliknya pada Rabu (17/2/2021) dalam operasi kebebasan navigasi.

Melansir Reuters pada Rabu (17/2/2021), hal itu menandai langkah terbaru Washington untuk menantang Beijing yang mengklaim teritorial di perairan yang diperebutkan itu.

Armada kapal ke-7 Angkatan Laut AS mengatakan kapal perusak USS Russell "menegaskan hak navigasi dan kebebasan di Kepulauan Spratly, sesuai dengan hukum internasional".

Kapal AS melewati Kepulauan Spratly mengikuti latihan bersama dengan 2 kelompok kapal induk AS di Laut China Selatan dan kapal perang lain yang berlayar di dekat pulau Paracel yang dikendalikan China awal bulan ini.

Baca Juga: Militer Tiongkok Bakal Dengan Remuk Dengan Mudah, Perancis Kini Unjuk Gigi di Laut China Selatan dengan Kapal Selam Nuklirnya!

Tindakan itu menunjukkan bahwa pemerintahan Joe Biden tidak akan mengurangi operasi yang menantang klaim Beijing, setelah peningkatan yang terlihat selama pemerintahan Donald Trump.

Source : Kompas.com

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest