Sosok.ID - Sebuah unggahan status di Facebook yang diposting oleh seorang remaja perempuan kejutkan netizen.
Ia meramalkan kematiannya melalui sebuah unggahan status di akun sosial media pribadinya.
Tak hanya ramalkan kematiannya, gadis malang tersebut juga ungkap siapa orang yang terlibat dalam kematiannya.
Selain itu si gadis juga mengungkap penyebab kematiannya tersebut.
Seorang remaja perempuan di Brasil mengunggah pesan terakhir di Facebook dan ramalan kematiannya, yang tak lama setelah itu benar terjadi.
Melansir The Sun pada Sabtu (20/2/2021), Remaja 17 tahun bernama Cristiane Carvalho Guimaraes mengatakan akan dibunuh gara-gara terlilit hutang sebesar 3.000 real Brasil (Rp ) dengan pengedar narkoba setempat.
Ia juga menyebutkan nama dari pembunuhnya.
Guimaraes sebelum tewas menulis, " Saya di sini untuk megucapkan selamat tinggal kepada semua orang. Aku akan segera mati."
Di unggahannya yang lain, Guimaraes menulis, "Mereka akan mengirimkan lokasi tubuhku dapat ditemukan."
Di akhir pesannya bertanda "CV", yang merujuk pada inisial sebuah geng kriminal setempat, yaitu "Comando Vermelho".
Remaja itu kemudian benar ditemukan tewas di Itapiranga di negara bagian Amazonas, Brasil pada 13 Februari.
Polisi setempat mengetahui gadis itu telah menghilang sejak 12 Februari dan dalam pencarian.
Ketika menemunkan keesokan harinya, sesuai dengan lokasi yang diungkapkan, remaja itu sudah tak bernyawa.
Penyebab kematiannya belum diungkapkan dan tidak diketahui apakah dia ditembak seperti yang semepat diucapkan di pesan Facebook-nya, menurut laporan The Sun.
Sementara ini, polisi justru meyakini bahwa Comando Vermelho sesungguhnya tidak ada kaitannya dengan kematian remaja itu.
Pembunuh sebenarnya diduga berusaha mengaburkan kebenaran dari tindak kejahatannya dan mengalihkannya ke geng pengedar narkoba itu, agar polisi menyelidikinya.
Kepolisian juga percaya bahwa pesan yang diunggah di halaman Facebook remaja itu sebelum tewas, adalah tulisan sang pembunuh.
Setelah kematian Guimarae, selang 4 hari, yaitu 17 Februari polisi menemukan 2 orang tewas dibunuh di daerah pedesaan.
Petugas penyelidik mencurigai bahwa 2 pembunuhan yang dilakukan setelahnya itu, kemungkin terkait dengan kasus Guimarae.
Dua korban itu diidentifikasi bernama Lorival Fonseca Moraes dan Antonio Monteiro dos Santo, yang ternyata adalah saudara laki-laki dan ipar laki-laki dari anggota geng yang disebutkan Guimarae sebagai pembunuhnya.
Polisi percaya bahwa anggota Comando Vermelho menjadi tidak senang dengan perhatian polisi yang meningkat setelah mereka disebutkan di unggahan Facebook terakhir Guimarae.
Penyelidik kasus Guimarae masih berlanjut, tapi ada dugaan motif pembunuhan tidak ada kaitannya dengan hutang ke geng narkoba.
(Kompas)