Sosok.ID - Perang adu jotos antara tentara India dan China di Lembah Galwan pada tahun 2020 lalu masih terus dibicarakan.
Setahun berlalu, fakta baru terkait perang adu jotostentara India dan China di Lembah Galwan akhirnya terkuak.
Diketahui, selama nyaris 8 bulan ini Tiongkok selalu bungkam jika ditanya soal jumlah korbanadu jotosantara tentaranya dengan India di Lembah Galwan.
Namun pada Jumat (19/2/2021) kemarin, China akhirnya merilis jumlah tentaranya yang jadi korban adu jotos melawan di Lembah Galwan.
Hal ini diikuti pula dengan rilisnya rekaman bukti peristiwa adu jotos yang terjadi antara tentara India dengan China garis perbatasan.
Setelah 8 bulan berlalu, China akhirnya merilis video detik-detik perang otot antara pasukannya dengan militer India di garis perbatasan.
Diketahui, media pemerintah China merilis video detik-detik sebelum tentaranya dan pasukan India terlibat adu jotos di perbatasan Himalaya.
Rilis itu terjadi setelah kementerian pertahanan menyatakan, empat prajuritnya tewas dalam bentrokan berdarah pada Juni 2020.
Rekaman yang dirilis kanal televisi CCTV menunjukkan, militer India menyeberangi sungai di Pegunungan Karakoram yang tandus dan tertutup es.
Mereka langsung menghadapi tentara China sambil membawa tongkat dan perisai yang bertuliskan 'Polisi', dilansir AFP Sabtu (20/2/2021).
Perjanjian bilateral melarang kedua negara pemilik nuklir itu menggunakan senjata api jika terjadi gesekan.
Karena itu, dua balatentara dilaporkan menggunakan tongkat pemukul, batu, hingga adu jotos di pertikaian di Lembah Galwan.
"Mereka kini memindahkan satu tenda ke sini," kata seorang prajurit, mengeklaim Negeri Bollywood melanggar konsensus dan memprovokasi.
Tayangan kemudian menunjukkan adegan di mana pasukan dua negara bentrok di kegelapan, dan pasukan China merawat rekannya yang bersimbah darah.
Adu jotos di Lembah Galwan pada 2020 merupakan salah satu pertikaian panas dua negara dalam beberapa dekade terakhir.
Setelah kejadian, Beijing sempat mengakui ada personel mereka yang jadi korban namun menolak menyebutkan jumlahnya.
Sementara di pihak India, 20 tentara mereka tewas.
Barulah pada Jumat (19/2/2021), Negeri Panda mengumumkan empat serdadu mereka dibunuh.
Komandan batalion Chen Hongjun dan tiga prajurit lain mendapat penghargaan anumerta, dengan CCTV menyebut mereka melakukan 'pengorbanan luar biasa'.
Karena insiden itu, dua negara sempat mengirim puluhan ribu tentara mereka untuk membuat tenda di garis perbatasan masing-masing.
Tetapi pada pekan lalu, kedua negara sepakat untuk mereduksi ketegangan dengan cara menarik pasukannya dari Garis Kontrol Aktual (LAC).
(Ardi Priyatno Utomo/Kompas.com)
(*)