Taiwan Siap Perang Sampai Mati, Siapkan Strategi Maut untuk Hadapi China

Sabtu, 20 Februari 2021 | 21:13
Usni News

Taiwan Siap Perang Sampai Mati, Siapkan Strategi Maut untuk Hadapi China

Sosok.ID - Taiwan akan melakukan berbagai cara untuk mempertahankan tanah airnya dari serangan China.

Mau tak mau Taiwan akan berperang sampai titik darah penghabisan untuk menyambut serbuan raksasa China.

Namun perlu diketahui bila Taiwan tak ada kesempatan menang perang, yang ada cuma bisa bertahan memukul mundur China.

Taiwan, Jumat (19/2), mengumumkan perombakan pejabat keamanan senior termasuk menteri pertahanan untuk membantu meningkatkan modernisasi militer dan upaya intelijen.

Baca Juga: Janur Kuning Gagal Melengkung Tepat H-2 Pernikahannya dengan Kalina Ocktaranny, Vicky Prasetyo Unggah Video Mesra dengan Seorang Wanita: Semoga Ada Hikmah di Balik Semua Ini

Juru bicara Kantor Kepresidenan Taiwan Xavier Chang mengatakan, Direktur Jenderal Biro Keamanan Nasional Chiu Kuo-cheng, yang lulus dari US Army War College pada 1999, akan menggantikan Yen De-fa sebagai menteri pertahanan.

Menurut Chang, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengharapkan, Chiu menyelesaikan tahap berikutnya dari reformasi militer, termasuk perencanaan untuk "perang asimetris".
"Dengan fokus pada senjatamobileberteknologi tinggi untuk membuat serangan China sesulit mungkin," katanya kepada wartawan, Jumat (19/2), seperti dikutipReuters.

Perang asimetris maksudnya: perang antara dua pihak dengan kekuatan yang tidak seimbang, dengan pola yang tidak beraturan dan bersifat tidak konvensional.

Baca Juga: Ngungsi di Hotel Gegara Tak Bisa Pulang Akibat Banjir DKI Jakarta, Anya Geraldine Ngeluh: Ngungsi Seada-adanya, Sebal

Sementara posisi lama Chiu sebagai kepala intelijen akan digantikan Chen Ming-tong, yang sekarang menjabat Kepala Dewan Urusan Daratan. "Tugas paling penting dari Biro Keamanan Nasional adalah memahami dan memiliki pemahaman China," ujar Chang.

China semakin meningkatkan aktivitas militer di sekitar Taiwan. Taiwan mengungkapkan, delapan jet tempur China pada Jumat (19/2), terbang ke bagian Barat Daya zona pertahanan udaranya.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, masing-masing empat jet tempur J-16 dan JH-7 serta sebuah pesawat tempur elektronik terbang di dekat Kepulauan Pratas yang dikendalikan Taiwan di bagian atas Laut China Selatan.

Baca Juga: Beneran Ketiban Durian Runtuh, Dulu Hidup Susah Kini Jadi Miliarder, Pria Ini Tak Menyangka Dapat Ganti Untung Rp 15,8 Miliar dari Kilang Minyak Pertamina di Tuban

Angkatan Udara pun bergegas, dengan "mengeluarkan peringatan radio dan mengerahkan sistem rudal pertahanan udara untuk memantau aktivitas itu," kata Kementerian Pertahanan Taiwan dalam pernyataan, seperti dilansirReuters.

Pesawat militer China terbang di sudut Barat Daya zona pertahanan Taiwan hampir setiap hari, meskipun serangan skala besar terakhir terjadi pada 24 Januari ketika 12 jet tempur Tiongkok terlibat.

Perang besar segera berkecamuk.(*)

Sumber : Kontan

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : kontan

Baca Lainnya