Semakin Kuat, China Tambah Anggaran Militer Demi Sambut Perang Lawan Taiwan

Sabtu, 20 Februari 2021 | 18:13
Xinhua

Semakin Kuat, China Tambah Anggaran Militer Demi Sambut Perang Lawan Taiwan

Sosok.ID - China sedang menyiapkan sebuah agresi.

Jika tak ada aral melintang, Taiwan akan segera diserbu China.

Misi utama mereka di Taiwan cuma satu, rebut kembali Formosa.

China bakal mengumumkan anggaran militer 2021 pada pertemuan tahunan parlemen bulan depan. Banyak mata tertuju pada angkanya yang menjadi indikasi niat strategis negeri tembok raksasa.

Baca Juga: Ngungsi di Hotel Gegara Tak Bisa Pulang Akibat Banjir DKI Jakarta, Anya Geraldine Ngeluh: Ngungsi Seada-adanya, Sebal

Pada 2020, China hanya mengerek anggaran militer sebesar 6,6% dari tahun sebelumnya, level terendah dalam tiga dekade terakhir, karena ekonomi melemah akibat pandemi virus corona baru.

Dengan kenaikan 6,6%, anggaran militer China tahun lalu menjadi 1.268 triliun yuan, sekitar US$ 178,16 miliar.
Pakar militer China Ni Lexiong, pensiunan profesor di Universitas Ilmu Politik dan Hukum Shanghai, mengatakan, tahun ini kemungkinan anggaran militer Tiongkok akan mendapat dorongan besar, sebagian karena meningkatnya ketegangan di Taiwan.

"Jika China daratan ingin membebaskan Taiwan maka perlu melakukan persiapan perang, jadi China perlu memompa alat utama sistem persenjataan mereka," katanya kepadaReuters, Jumat (19/2).

Baca Juga: Beneran Ketiban Durian Runtuh, Dulu Hidup Susah Kini Jadi Miliarder, Pria Ini Tak Menyangka Dapat Ganti Untung Rp 15,8 Miliar dari Kilang Minyak Pertamina di Tuban

China semakin meningkatkan aktivitas militer

China semakin meningkatkan aktivitas militer di sekitar Taiwan. Taiwan mengungkapkan, delapan jet tempur China pada Jumat, 19 Februari, terbang ke bagian Barat Daya zona pertahanan udaranya.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, masing-masing empat jet tempur J-16 dan JH-7 serta sebuah pesawat tempur elektronik terbang di dekat Kepulauan Pratas yang dikendalikan Taiwan di bagian atas Laut China Selatan.

Angkatan Udara pun bergegas, dengan "mengeluarkan peringatan radio dan mengerahkan sistem rudal pertahanan udara untuk memantau aktivitas itu," kata Kementerian Pertahanan Taiwan dalam pernyataan, seperti dikutipReuters.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan China mengatakan, kegiatan militer mereka baru-baru ini di Selat Taiwan merupakan tanggapan atas campur tangan pasukan asing dan provokasi oleh pasukan yang mendukung kemerdekaan Taiwan.

Baca Juga: TERNYATA Ayus Sabyan Sering Keluar Masuk Penjara karena Lakukan Ini, Namanya Mendadak Meledak secara Kurang Hormat Buntut Selingkuh dengan Nissa Sabyan

"Kemerdekaan (Taiwan) berarti perang," tegas juru bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian, 28 Januari, menjawab pertanyaan tentang peningkatan aktivitas militer China baru-baru ini di dekat Taiwan, seperti dikutip Reuters.

Puluhan pesawat tempur termasuk pembom China terbang ke zona pertahanan udara Taiwan pada 23 dan 24 Januari lalu.

Taiwan ganti menteri pertahanan

Sementara Taiwan, Jumat (19/20, mengumumkan perombakan pejabat keamanan senior termasuk menteri pertahanan untuk membantu meningkatkan modernisasi militer dan upaya intelijen.

Direktur Jenderal Biro Keamanan Nasional Chiu Kuo-cheng, yang lulus dari US Army War College pada 1999, akan menggantikan Yen De-fa sebagai menteri pertahanan, menurut juru bicara Kantor Kepresidenan Taiwan Xavier Chang.

Baca Juga: Lebih Nyesek dari Kisah Ayu Ting Ting dan Adit Jayusman, Batalnya Pernikahan Kalina Ocktaranny dan Vicky Prasetyo Justru Disambut Tepuk Tangan Netizen: Alhamdulillah Sudah Sadar

Chang mengungkapkan, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengharapkan, Chiu menyelesaikan tahap berikutnya dari reformasi militer, termasuk perencanaan untuk "perang asimetris", dengan fokus pada senjata mobile berteknologi tinggi untuk membuat serangan China sesulit mungkin.

Sementara jabatan lama Chiu sebagai kepala intelijen akan digantikan Chen Ming-tong, yang sekarang menjadi Kepala Dewan Urusan Daratan. "Tugas paling penting dari Biro Keamanan Nasional adalah memahami dan memiliki pemahaman China," kata Chang.

Perang akan segera datang.(*)

Sumber : Kontan

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : kontan

Baca Lainnya