Tak Habis Pikir Nama Presiden Jokowi Dicatut dalam Isu Kudeta Demokrat, AHY Dinilai Cengeng dan Tak Punya Etika

Kamis, 04 Februari 2021 | 13:00
Instagram/agusyudhoyono

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

Sosok.ID - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono belum lama ini mengatakan akan meminta klarifikasi Presiden Joko Widodo.

Hal ini berkaitan dengan isu kudeta Partai Demokrat, yang disebut Agus melibatkan beberapa orang di lingkaran pemerintahan Jokowi.

Salah satu nama yang disebut terlibat dalam kudeta itu adalah Marzuki Alie yang merupakan politikus senior Demokrat.

Mendengar namanya disebut sebagai satu diantara sosok yang merencakan kudeta terhadap Demokrat, Marzuki Alie pun buka suara.

Baca Juga: Klaim AHY Bikin Politik Panas, Ini Nama-nama Orang termasuk dari Lingkaran Jokowi yang Dituding Ingin Kudeta Partai Demokrat

Ia menilai, seharusnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat tak menjadi pemimpin yang cengeng.

Menurutnya, seorang pemimpin harus bisa mengkonsolidasikan kekuatan di bawahnya.

"Seorang pemimpin harus mampu mengkonsolidasikan kekuatan di bawahnya."

"Tidak usah cengeng, mau surati Pak Jokowi, jangan cengeng lah," ujar mantan Ketua DPR RI ini, Selasa (2/2/2021), dilansir Tribunnews.

Baca Juga: AHY Tuding Partai Demokrat di-Kudeta Orang Penting Jokowi, Wakil Ketum Gerindra Tantang Sebut Nama: Jangan Cuma Katanya untuk Kesan Seolah Dizalimi!

"Artinya, pimpin secara profesional, tegaskan aturan partai, mekanisme partai diikuti," imbuh dia.

Tak hanya itu, Marzuki juga menilai AHY tak memiliki etika karena mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait masalah partai.

Karena itu, ia meminta agar AHY bisa bersikap lebih bijaksana dalam memimpin Demokrat.

"Beliau orang muda, bagus. Tapi mulai lebih bijak lagi, apalagi bicara di ruang publik."

Baca Juga: Ayah dan Kakaknya Bukan Orang Sembarangan, Nyatanya Ibas Yudhoyono Justru Bikin Kaget dengan Laporan Harta Kekayaannya, Padahal Lebih Lama Berkecimpung di Dunia Politik Dibanding Sang Kakak!

"Boleh dia ngomong, tapi tidak boleh nyebut nama presiden, klarifikasi ke presiden, etikanya tidak ada," tutur Marzuki.

"Bagaimana kalau SBY dulu diperlakukan seperti itu, tidak enak juga."

"Pasti tidak mungkinlah Pak Jokowi menanggapi itu, kan tidak pas juga."

"Kalau ada orang, si A, si B, tunjuk aja hidungnya, dan dia harus menyampaikannya, jangan orang-orang sekitarnya nuduh-nuduh," pungkas dia.

Baca Juga: Petingginya Nyinyir di Medsos Soal Pencalonan Gibran, PDIP Ingatkan Demokrat agar Berkaca: Ibarat Menepuk Air di Dulang, Terpercik Muka Sendiri

Langsung hubungi SBY

Mendengar namanya disebut terlibat rencana kudeta terhadap Partai Demokrat, Marzuki Alie pun langsung menghubungi Ketua Majelis Tinggi Demokrat, SBY.

Mengutip Tribunnews, Marzuki menghubungi SBY via WhatsApp.

Dalam pesannya, Marzuki meminta agar tuduhan yang ditujukan padanya dibuktikan.

"Saya sudah WA (WhatsApp) ke Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), saya minta tolong dibuktikan."

Baca Juga: Demi Penuhi Ambisi di Pilpres 2024, AHY Disarankan Gabung ke Kabinet Jokowi - Ma'ruf, Pengamat: Dia Sampai Keluar dari Tentara, Harus Cari Panggung

"Kalau tidak bisa buktikan, saya minta dia disanksi sesuai AD/ART partai," kata Marzuki, Selasa (2/2/2021).

Ia menganggap tuduhan yang ditujukan padanya tak memiliki dasar dan bukti.

Marzuki bahkan memberikan ancaman jika tuduhan padanya sama sekali tak terbukti.

Ia meminta agar AHY mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Demokrat.

Baca Juga: Sempurnakan Jiwa Perwira TNI ke Negeri Paman Sam, AHY Kisahkan Potret Ani Yudhoyono di Sudut Ruang Kepresidenan: Maaf Saya Tidak Bisa Mendampingi Pepo dan Memo..

Tak hanya AHY, Marzuki juga meminta Syaief Hasan mundur jika tuduhan padanya tidak terbukti.

Pasalnya, menurut Marzuki, Syaief sering memfitnah dirinya sejak dulu dalam berbagai rapat internal Demokrat.

"Kalau dia bisa buktikan, ayo buktikan. Tapi kalau tidak bisa buktikan, awas loh."

"Kalau AHY nuduh saya tidak bisa buktikan, dia mundur dari Ketua Umum, kalau dia nyebut nama saya," ujarnya.

Baca Juga: Pajang Foto SBY di Samping Wajan Besar Lengkap dengan Baliho Raksasa Bertuliskan 'Nasi Goreng A'la SBY', Andi Arief: Ekonomi Makin Berat, Jual Nasi Goreng Jadi Opsi

"Pak Syaief Hasan itu nyebut nama saya, buktikan, kalau saya tidak terlibat, mundur dia dari Demokrat," tambah dia.

Dikutip dari Kompas.com, nama Marzuki Alie disebut politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik.

Selain Marzuki, Rachland menyebut tiga nama lainnya, yakni Jhoni Allen, Nazaruddin, dan Darmizal.

"Marzuki Alie, Jhoni Allen, Nazaruddin, dan Darmizal," ungkap Rachland lewat pesan singkat, Selasa.

Baca Juga: Ogah Pikirkan Hujatan Banyak Pihak, Begini Cara SBY Kenang Mendiang Ani Yudhoyono Termasuk dengan Buka Cafe dengan Menu Nasi Goreng

Sementara itu, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, juga menyebut nama lainnya yang diduga terlibat, yakni Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.

"Berdasarkan pengakuan, kesaksian, dari BAP sejumlah pimpinan tingkat pusat maupun daerah Partai Demokrat yang kami dapatkan, mereka dipertemukan langsung dengan KSP Moeldoko yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional untuk kepentingan pencapresan 2024," beber Herzaky dalam keterangan tertulis, Senin (1/2/2021).

Adanya rencana kudeta terhadap Demokrat ini pertama kali diungkap AHY dalam konferensi pers di Taman Politik, Wisma Proklamasi DPP Demokrat, Senin.

Baca Juga: Lihat Kondisi Tanah Air Saat Ini, SBY Kritik Keras Beberapa Pihak: Jangan Bermain Api, Berbahaya!

Dalam kesempatan tersebut, AHY mengatakan ada lima sosok yang terlibat dalam gerakan kudeta Demokrat.

Mereka adalah satu kader aktif, satu kader yang sudah enam tahun tak aktif, satu mantan kader yang diberhentikan karena kasus korupsi, satu kader yang telah keluar tiga tahun lalu, dan satu nonkader yang merupakan pejabat tinggi pemerintahan.

Pernyataan AHY sontak memicu situasi panas di politik terutama kubu Partai Demokrat.

(Tribunnews.com/Kompas.com)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Kompas.com, Tribunnews.com

Baca Lainnya