China Darah Tinggi! AS Siram Bensin di Bara yang Menyala: Siapa pun yang Bermain Api akan Membakar Dirinya Sendiri!

Jumat, 08 Januari 2021 | 17:30
Da qing - Imaginechina/VCG via Global Times

China vs AS

Sosok.ID - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo, membuat pernyataan yang memantik kemarahan dan ancaman pembalasan dari Beijing.

Pompeo pada hari Kamis (7/1/2021) mengatakan bahwa Washington dapat memberikan sanksi kepada mereka yang terlibat dalam penangkapan lebih dari 50 orang di Hong Kong dan akan mengirim duta besar AS untuk PBB untuk mengunjungi Taiwan.

Dikutip dari Reuters, Pompeo mengatakan bahwa dia juga "terkejut" dengan penangkapan seorang warga Amerika dalam tindakan keras hari Rabu (6/1/2021).

"Amerika Serikat tidak akan mentolerir penahanan atau pelecehan sewenang-wenang terhadap warga AS," katanya.

Baca Juga: Batang Hidungnya Jadi Pertanyaan Seluruh Warga Dunia, Teka-teki Keberadaan Jack Ma Dibongkar Sosok Ini, Sebut sang Miliarder Kemungkinan sedang Sembunyi di Tempat Ini

Pernyataan itu muncul setelah hari kekacauan di Washington yang membuat pendukung Presiden Donald Trump menyerbu Kongres dalam upaya untuk membatalkan kekalahan pemilihan presiden November lalu.

Trump akhirnya mengakui pada hari Kamis bahwa Joe Biden, yang akan dilantik pada 20 Januari, akan menjadi presiden AS berikutnya.

Editorial di media pemerintah China pada hari Jumat (8/1/2021) mengatakan, serangan terhadap Capitol mencerminkan kegagalan kepemimpinan serta perpecahan yang dalam telah terjadi di masyarakat Amerika.

Ia menuduh politisi AS melakukan "standar ganda".

Baca Juga: Terang-terangan Sudah Perbolehkan Warganya Gelar Pesta Tahun Baru 2021, China Tiba-tiba Larang WHO Lakukan Investigasi di Wuhan Hingga Buat Banyak Negara Marah

"Di Hong Kong, aksi kekerasan digambarkan sebagai 'pemandangan indah', di AS, orang yang terlibat dalam kekacauan ini disebut 'massa'," kata The Global Times.

Polisi Hong Kong menangkap 53 aktivis demokrasi dalam penggerebekan fajar pada hari Rabu dalam tindakan keras terbesar terhadap perbedaan pendapat sejak China memberlakukan undang-undang keamanan tahun lalu.

Di antara mereka yang ditahan adalah pengacara Amerika John Clancey, yang diizinkan meninggalkan kantor polisi bersama beberapa orang lainnya pada hari Kamis.

Pompeo menyebut penangkapan itu sebagai "kemarahan dan pengingat penghinaan Partai Komunis China terhadap rakyatnya sendiri dan aturan hukum."

Baca Juga: Benteng Pegunungan, China Pamerkan Pos Militer di Puncak Gunung untuk Bombardir India

"Amerika Serikat akan mempertimbangkan sanksi dan pembatasan lainnya pada setiap dan semua individu dan entitas yang terlibat dalam melakukan serangan terhadap rakyat Hong Kong," kata Pompeo.

Dia mengatakan itu juga akan "mengeksplorasi pembatasan terhadap Kantor Ekonomi dan Perdagangan Hong Kong di Amerika Serikat, dan mengambil tindakan tambahan segera terhadap pejabat yang telah merusak proses demokrasi Hong Kong."

Pompeo juga mengumumkan bahwa Kelly Craft, duta besar Washington untuk PBB, akan mengunjungi Taiwan yang diklaim China dan dikelola secara demokratis.

Itu akan menjadi perjalanan yang sangat simbolis karena Taiwan bukan bagian dari anggota PBB sebab keberatan dari Beijing, yang memandang Taiwan sebagai provinsi yang bandel.

Baca Juga: Indonesia Harus Waspada! Tiongkok Disebut Bakal Mulai Perang Dunia III di Laut China Selatan Dimulai dari Serangan ke Taiwan, Ini Buktinya!

"Taiwan menunjukkan apa yang bisa dicapai oleh China yang merdeka," katanya.

Pernyataan Pompeo sontak memicu amarah China.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan komentar Pompeo mewakili campur tangan serius dalam urusan dalam negeri negara.

"China akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk secara tegas menjaga kedaulatan dan kepentingan keamanannya," kata Hua kepada wartawan.

“Amerika Serikat harus membayar mahal atas kesalahannya," tambahnya.

Baca Juga: Api Sudah MembumbungSejak Awal Tahun,Titah Xi Jinping: PLA Harus SiapPerang Kapan Saja!

Dalam pernyataan selanjutnya, misi China ke Perserikatan Bangsa-Bangsa meminta Washington "untuk menghentikan provokasi gilanya" dan memperingatkan bahwa "siapa pun yang bermain dengan api akan membakar dirinya sendiri."

Taiwan menyambut baik kunjungan Craft, yang akan menjadi yang pertama dari duta besar AS di PBB.

Negara yang bagaimana pun akan direbut China itu menganggap kunjungan itu menunjukkan dukungan AS yang kuat untuk partisipasi internasional Taiwan. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Reuters

Baca Lainnya