Demi Habisi China Jepang Siapkan Jet Tempur Tanpa Awak untuk Tahun 2035

Jumat, 01 Januari 2021 | 19:45
Eurasian Times

Ilustrasi - pesawat F-2 tanpa awak

Sosok.ID - Jepang jelas berada di jalur yang tepat untuk mengembangkan jet tempur otonom yang diharapkan akan dikerahkan pada tahun 2035.

Ini merupakan sebuah langkah yang dipandang sebagai upaya untuk melawan arus modernisasi militer China yang pesat.

Dikutip dari Eurasian Times, upaya ini adalah tambahan untuk program jet tempur F-X atau F-3 generasi berikutnya dari Tokyo.

Kementerian Pertahanan Jepang akan mulai memperkenalkan jet tempur tak berawak dalam tiga tahap.

Baca Juga: Menilik Drone Bawah Air Poseidon, Torpedo Raksasa Pembawa Hulu Ledak 2 Megaton Berjuluk Nuklir Hari Kiamat Milik Rusia

Pertama yakni menyebarkan drone yang dikendalikan dari jarak jauh, kemudian diikuti oleh satu pesawat yang dikendalikan sekumpulan UAV, dan terakhir pesawat yang sepenuhnya otonom dan tak berawak, kata Nikkei Asia dalam sebuah laporan.

Laporan tersebut lebih lanjut mengatakan bahwa Jepang berencana untuk memperkenalkan drone yang sepenuhnya otonom pada tahun 2035 bersama dengan penyebaran jet tempur F-X yang dimaksudkan untuk menggantikan armada pesawat tempur F-2 Jepang yang sudah tua selama tahun 2030-2040.

Perusahaan Jepang termasuk Subaru, Mitsubishi Heavy Industries, dan Mitsubishi Electric sudah mengerjakan teknologi untuk pesawat tempur tak berawak.

Baca Juga: Bak Lempar Batu Sembunyi Tangan, Azerbaijan Tak Punya Riwayat Pembelian Drone Tempur, Turki Ogah Dituduh Beri Bantuan Alat Perang, Kanada Sampai Ngamuk!

Proyek ini diperkirakan menelan biaya sekitar 2,5 miliar yen (24,3 juta dollar Amerika) atau Rp 345 miliar untuk teknologi kendali jarak jauh dan penerbangan, dan 200 juta yen lainnya untuk teknologi kecerdasan buatan (AI).

Konsep F-X Kementerian Pertahanan Jepang

Pesawat tak berawak tidak membutuhkan kokpit yang dapat menurunkan biayanya.

Namun, dibutuhkan teknologi AI (kecerdasan buatan) yang sangat canggih untuk melacak dan beroperasi sendiri sesuai kebutuhan di medan perang.

Baca Juga: Semakin Menantang, AS Terang-terangan Intip Latihan Tertutup Militer China Gunakan Pesawat Siluman, Tiongkok Merasa Dihina!

Tokyo bertujuan untuk menyelesaikan penelitian tentang drone otonom tak berawak pada tahun 2024 dengan melakukan uji terbang dengan prototipe kecil dan mulai mendesainnya pada tahun 2025, Nikkei Asia melaporkan.

Lebih lanjut diprediksi bahwa drone tempur terakhir dapat dilengkapi dengan kemampuan deteksi dan rudal.

Jepang saat ini menghadapi ancaman yang meningkat dari klaim ekspansionis China di pulau-pulau yang dikuasai Jepang.

Korea Utara juga merupakan musuh utama dan Tokyo akhirnya memutuskan untuk meningkatkan kemampuannya untuk menyerang wilayah musuh, jika perlu.

Baca Juga: Shandong dan Liaoning, Duo Kapal Induk Inti Kekuatan Militer China

Pedoman Program Pertahanan Nasional Jepang mencatat ancaman lingkungan keamanan dari China dan Rusia "yang berusaha mengubah tatanan global dan regional".

“China terlibat dalam upaya unilateral dan koersif untuk mengubah status quo berdasarkan pernyataannya sendiri yang tidak sesuai dengan tatanan internasional yang ada.

"Di Laut China Timur dan perairan lainnya, China memperluas dan mengintensifkan aktivitas militernya di laut dan udara,” kata laporan.

Baca Juga: Serius Ingin Kuasai Laut China Selatan, Begini Strategi Perang Samudera Terbaru Milik Armada Tiongkok yang Sekejap Bisa Hancurkan Kapal Lawannya

Laporan tersebut menyatakan bahwa negara-negara berusaha untuk mengembangkan senjata yang memanfaatkan teknologi mutakhir yang berpotensi mengubah permainan, terlibat dalam penelitian sistem senjata tak berawak otonom yang dilengkapi dengan AI.

Air Self Defense Force (ASDF) akan memelihara unit kendaraan udara tak berawak untuk melakukan pengumpulan informasi di daerah yang relatif jauh dari Jepang dan untuk pemantauan udara terus-menerus selama situasi dengan ketegangan yang meningkat.

Pada 30 Oktober, Tokyo telah mengumumkan program F-X sebagai salah satu area prioritas tinggi yang membutuhkan perhatian segera oleh PM Yoshihide Suga yang baru diangkat dan kabinetnya. Jet tempur baru akan dilengkapi dengan F-35 AS.

Baca Juga: Saingi Kekuatan NATO, Rusia dan China Buat Rudal Hipersonik Penghancur Kapal Perang

Pesawat Tempur F-2 Jepang

Di sisi lain, Beijing menyatakan keprihatinannya tentang memiliki jet canggih semacam itu di wilayah terkait yang dapat merugikan keamanan China dan Rusia.

China juga khawatir bahwa Tokyo akan mengubah konstitusi damai atas perintah AS, mitra pertahanan utamanya, dan menjadi kekuatan yang bermusuhan.

Perselisihan antara China dan Jepang tampaknya akan segera terjadi karena kedua negara tersebut mengklaim Kepulauan Senkaku / Diaoyu di Laut China Timur.

Laporan menyebutkan pulau-pulau tersebut sebagai "bagian yang melekat dari wilayah Jepang" dengan kapal pemerintah China terus melanggar perairan teritorial Jepang meskipun ada protes keras dari Jepang. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Nikkei Asian Review, Eurasian Times

Baca Lainnya