Habis Sudah Riwayat Trump, Xi Jinping Akui Kemenangan Biden dan Lontarkan Pesan Damai, Tetapi Tetap Persiapkan Pertempuran

Senin, 30 November 2020 | 19:13
Kolase Tribunnews via GridStar.ID

Donald Trump dan Joe Biden.

Sosok.ID - Joe Biden telah memenangkan pemilihan Amerika Serikat (AS). Tetapi China, menolak memberi selamat kepadanya.

China pada Senin (9/11/2020) menolak memberi selamat kepada Joe Biden sebagai pemenang pemilihan Presiden AS, dengan mengatakan hasil pemungutan suara Amerika harus ditentukan oleh hukum dan prosedur negara.

"Pemahaman kami adalah bahwa hasil pemilu akan ditentukan sesuai dengan hukum dan prosedur AS," kata China, dikutip dari The Hindu.

Setelah dinantikan, akhirnya Xi Jinping mengakui kemenangan Joe Biden sebagai Presiden AS terpilih.

Baca Juga: Bukannya Tak Sadar Sudah Dikalahkan oleh Biden, Trump Ternyata Memang Sengaja Akting Tolak Hasil Pemilu AS 2020 untuk Tujuan Ini

Dikutip dari Military.com, Senin (30/11/2020), Presiden China Xi Jinping mengirim pesan ucapan selamat kepada Presiden terpilih Joe Biden atas kemenangannya pada Rabu (25/11/2020).

Akan tetapi Presiden Rusia Vladimir Putin terus menunda hal tersebut.

Pesan Xi tidak menyebutkan perselisihan saat ini dengan AS tentang berbagai masalah, dan malah mengisyaratkan kemungkinan membuka halaman tentang hubungan konfrontatif antara kedua negara.

Wakil Presiden China Wang Qishan juga mengirim pesan ucapan selamat kepada Wakil Presiden terpilih Kamala Harris, lapor kantor berita negara China Xinhua.

Baca Juga: Indonesia Harus Siaga, Anak Buah Joe Biden Berjanji Akan Mulai Perang Laut China Selatan dengan Tenggelamkan Semua Kapal Tiongkok yang Berada di Kawasan Itu!

Militer AS telah berkomitmen untuk persaingan kekuatan besar jangka panjang dengan Rusia dan China.

Pesan Xi, bagaimanapun, mengatakan tujuan kedua negara untuk “mempromosikan pembangunan China-AS yang sehat dan stabil. Hubungan yang tidak hanya untuk kepentingan fundamental kedua bangsa, tetapi juga memenuhi harapan bersama dari komunitas internasional."

"Saya berharap melihat kedua belah pihak menjunjung tinggi semangat non-konflik, non-konfrontasi, saling menghormati dan kerja sama win-win, dan fokus pada kerja sama sambil mengelola dan mengendalikan perselisihan," tambah Xi, menurut Xinhua.

Baca Juga: Trump Sebenarnya Sadar Penuh Sudah Kalah Tapi Gengsi, Bakal Nyalon Presiden Lagi di Pilpres 2024

Tidak ada tanggapan langsung atas pesan Xi dari Biden, yang sebelumnya menyebut Xi sebagai "preman" selama kampanye.

Terlepas dari nada damai dari pesan tersebut, Xi pada hari yang sama memerintahkan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) untuk meningkatkan upaya modernisasi mempersiapkan pertempuran.

Pesan Xi adalah yang terbaru dari serangkaian pesan publik baru-baru ini kepada PLA yang memerintahkan peningkatan kesiapan dan modernisasi di tengah meningkatnya ketegangan dengan AS atas Taiwan, Hong Kong, penumpukan China di China Selatan, tanggapan terhadap pandemi global, serta tarif dan perdagangan.

Dalam pernyataan singkatnya pada 13 November, Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa China "menghormati pilihan rakyat Amerika" dalam memilih Biden.

Baca Juga: Padahal Presiden yang Sekarang Musuh Besarnya, Tapi China Ogah Beri Ucapan Selamat kepada Joe Biden, Lebih Suka Donald Trump?

Xi Jinping tetap diam selama 12 hari. Tetapi pada tahun 2016, Xi memberi selamat kepada Trump pada 9 November, tepat sehari setelah pemilihan.

Awal pekan lalu, Putin mengatakan dia belum siap memberi selamat kepada Biden.

Ia menyebut akan menunggu "diakhirinya kebuntuan politik domestik" di AS yang disebabkan oleh penolakan Donald Trump untuk menyerah dan gugatan pengadilan yang diajukan oleh tim hukumnya.

Dalam sebuah wawancara dengan TV pemerintah Rusia 22 November, Putin mengatakan "tidak ada motif tersembunyi, bahwa kami menyukai seseorang, atau bahwa kami tidak menyukai seseorang" di balik menahan ucapan selamat.

Baca Juga: Tidak Ada yang Berubah, China Tetap Jadi Musuh Utama AS Dibawah Pemerintahan Biden,Bisa Makin Terseok-seok

Kendati demikian, Trump tidak menunjukkan tanda-tanda siap untuk menyerahkan Gedung Putih.

Dalam sebuah posting Twitter, Kamis, Trump berkata, “TIDAK ADA CARA Biden mendapat 80.000.000 suara!!! Ini adalah PEMILIHAN YANG 100% RIGGED,” klaimnya.

Agaknya China sudah melepaskan harapannya pada Trump, sehingga ia memberikan selamat kepada Joe Biden. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : military.com, Xinhua, The Hindu

Baca Lainnya