Negaranya Sedang Kisruh Gegara Rebutan Kekuasaan, Malaysia Tiba-tiba Tantang China Untuk Beradu dan Acuhkan Akibat yang Bisa Dialami

Rabu, 18 November 2020 | 08:13
TLDM

ilustrasi. Negaranya Sedang Kisruh Gegara Rebutan Kekuasaan, Malaysia Tiba-tiba Tantang China Untuk Beradu dan Acuhkan Akibat yang Bisa Dialami

Sosok.ID- China memang seakan nekat mencari musuh di kawasan Asia.

Setelah Indonesia kali ini giliran Malaysia yang kena konfliknya

Hubungan Malaysia dengan China memang terancam memanas.

Hal ini setelah Kuala Lumpur tak akan mengekstradisi warga Uighur yang telah melarikan diri dari China.

Baca Juga: Perbandingan Kekuatan TNI AL dan TLDM Malaysia, Mana yang Lebih Komplit Senjatanya?

Meski tak pernah diungkapkan ke publik, namun keputusan ini ditemukan dalam sebuah catatan dari pemerintah Malaysia kepada parlemennya.

Hal ini menandai pertama kalinya Malaysia menyatakan posisinya soal isu Uighur.

Sean R. Roberts, seorang profesor studi pembangunan internasional di Universitas George Washington, dengan tindakan ini, Malaysia mengambil sikap penting di saat banyak negara lain di Asia Tenggara termasuk Indonesia dan Thailand enggan untuk mengambilnya.

"Ini kemungkinan akan membuat marah Beijing, tetapi itu adalah posisi yang bertanggung jawab," ujar Robert.

Baca Juga: Mangkir dari Panggilan Polisi Karena Alasan Lockdown, Terbongkar Ternyata Hanya Alasan Belaka, Ini yang Sebenarnya Terjadi!

Posisi Malaysia mungkin mengakibatkan beberapa orang Uighur yang tersisa dan masih tersebar di seluruh Asia Tenggara mencari perlindungan di Malaysia.

Sementara sebagian besar orang Uighur yang telah melarikan diri dari China melalui Asia Tenggara pada akhirnya berusaha untuk melakukan perjalanan ke Turki.

“Tidak ada bukti bahwa Uighur saat ini dapat melarikan diri dari China sama sekali,” kata Roberts.

Baca Juga: Mendadak, PM Malaysia Minta Raja Negeri Jiran Umumkan Keadaan Darurat Nasional

Mustafa Akyol, penulis asal Turki yang berfokus pada Islam dan modernitas, mengatakan posisi Malaysia menandai awal langkah dari negara-negara mayoritas Muslim untuk melindungi Uighur dari murka China.

Di saat penganiayaan terhadap warga Uighur di China telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir, dia bilang banyak pemimpin Muslim berpaling ke arah lain, karena persahabatan mereka dengan China.

Baca Juga: China 'Olok-olok' AS Kelewat PD, Indonesia Jadi Negara ASEAN Pertama yang Tegas Tolak Kunjungan Pesawat Mata-mata: Kami Ogah Ditipu!

Menurutnya, pesan Beijing bahwa tiap negara tidak boleh ikut campur dalam urusan dalam negeri satu sama lain, kemungkinan beresonansi dengan di antara pemimpin.

Ribuan orang Uighur meninggalkan Tiongkok melalui Asia Tenggara dari tahun 2010 hingga 2016 sebagai akibat dari meningkatnya represi di wilayah Uighur di China.

Baca Juga: Setengah Mati Kabur dari Majikannya yang Keji hanya Demi Pulang Kembali ke Indonesia, Hidup TKW Cantik Ini Justru Berakhir Tragis di Malaysia

Human Rights Watch (HRW) telah mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia yang serius terhadap orang Uighur, termasuk penahanan sewenang-wenang massal terhadap setidaknya 1 juta orang, penghilangan paksa, pengadilan yang sangat politis yang berakhir dengan hukuman mati dan penyiksaan dalam tahanan.

(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Berani Ambil Risiko Dimusuhi China, Inilah Keputusan Penting yang Diambil Malaysia, Terungkap Dalam Catatan Pemerintah.

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : intisari-online.com

Baca Lainnya