Bagi 20 Ribu Masker di Acara Habib Rizieq, BPNB Kena Semprot DPR: Uang Rakyat Tak Bisa Dibagikan Asal-asalan!

Selasa, 17 November 2020 | 16:42
Humas BNPB/Danung Arifin

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 saat memberikan paparan terkait perkembangan penanganganan Covid-19 di Kantor BNPB, Jakarta, Senin (16/3).

Sosok.ID - Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin mengingatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tak sembarangan memberikan bantuan masker atau alat kesehatan lainnya kepada masyarakat.

"Terlepas dari siapa pun itu, harus hati-hati, karena menggunakan uang rakyat yang harus dipertanggungjawabkan peruntukannya."

"Jadi tidak bisa pembagiannya itu asal-asalan," kata Hasanuddin kepada wartawan, Jakarta, Selasa (16/11/2020).

Menurutnya, memberikan bantuan masker untuk pesta pernikahan yang dihadiri 20 ribu tamu undangan sama artinya melegalisir atau mengizinkan acara tersebut.

Baca Juga: DPR Kembali Bahas RUU Larangan Minuman Beralkohol, Seseorang yang Nekat Langgar Aturan Konsumsi Miras Bisa Diancam Hukuman Penjara hingga 2 Tahun

Terlebih, kata dia, menurut protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, hanya boleh ada kerumunan 30 orang.

"Ya kasih saja 30 lembar, itupun kalau mereka tidak punya."

"Di daerah juga ada yang menggelar pernikahan tidak ada yang mendapat bantuan masker, apalagi diantarkan langsung," tuturnya.

Ia mengaku banyak menampung keluhan dari masyarakat yang merasa diperlakukan tidak adil.

Hasanuddin mengingatkan agar kejadian ini harus dijadikan pengalaman untuk semua pihak agar saling menghormati.

Baca Juga: Dirinya Kini Jadi Anggota DPR dengan Upah Rp 66 Juta, Ternyata Mantan Suami Mulan Jameela Harus Kerja Keras Demi Masa Depan Anak Sambung Ahmad Dhani

"Untuk memberikan rasa keadilan kepada masyarakat, sebaiknya dalam memberikan bantuan masker atau apa pun di saat pandemi Covid-19 merajela ini harus hati-hati," ucapnya.

Tak Berizin

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta tidak pernah memberikan izin penyelenggaraan kegiatan yang digelar oleh Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11/2020) malam.

Hal itu disampaikan Doni dalam siaran langsung BNPB secara virtual, Minggu (15/11/2020).

"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak pernah mengizinkan."

"Jadi saya ulangi, pemerintah DKI tidak pernah mengizinkan."

Baca Juga: Alasan UU Cipta Kerja Disahkan Saat Corona, Jokowi: Ini Saatnya Indonesia Melakukan Lompatan Kemajuan

"Gubernur DKI melalui Wali Kota Jakarta Pusat telah membuat surat," kata Doni.

Doni Monardo mengatakan, surat tersebut dapat dilihat pada tim satgas yang diperoleh dari Pemprov DKI.

"Nanti suratnya bisa dilihat kepada tim satgas yang kami peroleh dari pemerintah DKI."

"Kami ulangi bahwa Pemerintah DKI dari awal tidak memberikan izin," tegas Kepala BNPB ini.

Ia pun mengajak semua pihak agar disiplin melaksanakan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

"Jangan karena dipaksa, karena adanya sanksi baru patuh, tidak boleh."

Baca Juga: Kongres Ketok Palu, Amerika Segera Banjiri Taiwan dengan Persenjataan Mematikan untuk Perang Lawan China

"Menghadapi Covid-19 harus total, tanpa pamrih, karena Covid-19 menyerang tidak ada jam kerja dan hari liburnya, kapan saja," tuturnya.

Doni mengingatkan dan meminta masyarakat dapat meringankan kerja tenaga kesehatan dan satgas yang sudah bertugas menangani Covid-19 selama 8 bulan ini, dengan mematuhi protokol 3M.

"Kita semua butuh waktu untuk temu keluarga, tapi karena kasus makin banyak, tidak mungkin kami mementingkan keluarga dibandingkan masyarakat," paparnya.

Menurutnya, kunci pengendalian Covid-19 di Tanah Air adalah disiplin pada protokol 3M.

"Bangsa kita dapat dengan mudah mengendalikan Covid-19."

"Kunci daripada ini hanya satu, disiplin, yang kedua juga disiplin, yang ketiga juga disiplin, dan patuh kepada protokol kesehatan," beber Doni.

Baca Juga: Sempat Icip Bangku yang Sama, Fahri Hamzah Bongkar 'Borok' Anggota DPR: Kerjanya Cuma Duduk Tapi Mobilnya Paling Mewah

Minta Maaf Kasih Masker

Pro kontra juga mewarnai langkah BNPB yang memberikan 20 ribu masker saat acara peringatan Maulid Nabi Muhammad di Petamburan, Sabtu (14/11/2020) malam.

Sejumlah pihak menilai, ada dukungan pemerintah kegiatan yang menciptakan kerumunan di masa pandemi Covid-19.

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta maaf terkait hal itu.

"Sekali lagi mohon maaf apabila langkah-langkah yang telah dilakukan ini mungkin banyak pihak yang kurang menyenangkan."

"Ini semata-mata demi memberikan perlindungan terbaik kepada bangsa, keselamatan rakyat," ucap Doni.

Ia menjelaskan, pemberian masker tersebut merupakan jalan akhir yang dilaksanakan pihaknya, dalam rangka mencegah penularan Covid-19 dari dampak kerumunan tersebut.

Doni mengklaim, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 DKI Jakarta dan Pemprov DKI, untuk menyampaikan imbauan baik lisan maupun tertulis pada kegiatan itu, namun tetap tidak diperhatikan masyarakat.

Baca Juga: Bisa Jadi Aib dan Dipecat dari Anggota Dewan, Banyak Wanita Tiba-tiba Muncul dan Mengaku Simpanan Anggota DPR, Ancam Bongkar Nama Pejabat Bila Nekat Sahkan UU Cipta Kerja

"Telah berupaya untuk memberikan bantuan masker kepada penyelenggara kepada Satgas Petamburan, agar masyarakat bisa menggunakan masker."

"Setelah langkah-langkah pemberitahuan tidak bisa diperhatikan."

"Artinya, acara tetap dilaksanakan sehingga jalan terakhir adalah memberikan masker."

"Semata-mata adalah untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat yang hadir agar tidak terpapar," jelasnya.

Kepala BNPB ini pun membantah pemerintah mendukung kegiatan yang digelar oleh FPI yang dikomandoi Rizieq Shihab itu.

Baca Juga: Cuma Lima Ribuan, Gedung Wakil Rakyat Mendadak Ramai Dijual Murah di Situs Belanja Online, Salah Satu Penjual: Soalnya Beban Doang

"Pemberian masker ini bukanlah bagian dari upaya mendukung acara."

"Dari awal kmi selalu berkoordinasi dengan pemerintah DKI, baik kepada Wakil Gubernur maupun juga kepada Gubernur, para pejabat dinas-dinas terkait," terang Doni.

Pada sesi akhir, Doni pun meminta masyarakat, terutama tokoh-tokoh agama, agar bisa menunda acara yang menimbulkan kerumunan.

"Terutama tokoh-tokoh yang masih memiliki keinginan untuk menyelenggarakan acara-acara yang menciptakan kerumunan."

"Tolong ini ditunda dulu sampai kondisi Covid-19 ini betul-betul bisa kita kendalikan," pintanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul "BNPB Kasih 20 Ribu Masker di Acara Rizieq Shihab, DPR: Uang Rakyat Tak Bisa Dibagikan Asal-asalan"

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Wartakotalive.com

Baca Lainnya