Hidup Hancur Usai Kehilangan Pekerjaan yang Biasa Hasilkan Uang Rp 200 Juta Sebulan, Suami Nekat Bunuh Putri serta Istrinya yang Sedang Hamil 6 Bulan, Lalu Tidur Bersama Mayat Mereka Selama Sepekan

Sabtu, 14 November 2020 | 18:00
Pixabay

Ilustrasi - Suami bunuh putri dan istrinya yang sedang hamil setelah kehilangan pekerjaan yang biasa hasilkan Rp 200 juta tiap bulannya.

Sosok.ID - Dipecat dari pekerjaan memang bukan perkara yang mudah diterima begitu saja oleh setiap orang.

Sebab, kehilangan pekerjaan berarti kehilangan sumber penghasilan.

Dengan demikian, keuangan akan kacau balau bila tidak ada pemasukan.

Hal ini bisa jadi membuat seseorang stres hingga melakukan hal-hal nekat.

Baca Juga: Tak Sanggup Telan Pil Pahit Selama Ini Dibohongi, Remaja 14 Tahun Nekat Habisi Kedua Orang Tua dan Adik-adiknya Usai Temukan Fakta Ibu Kandungnya Selama Ini Ternyata hanya Ibu Tiri

Seperti yang dialami oleh pria asal Singapura yang satu ini.

Dilansir Sosok.ID dari Daily Star, pria 45 tahun bernama Teo Ghim Heng itu nekat menghabisi nyawa istri dan anaknya.

Bahkan, ia sempat tidur bersama mayat mereka selama seminggu.

Insiden yang terjadi pada 2017 silam ini bermula dari dipecatnya Teo dari pekerjaannya.

Baca Juga: Istri di Rumah Sibuk Urus Anak, Suami Malah Asyik Kelayapan dari Malam hingga Pagi Bersama Selingkuhan, Bangkainya Akhirnya Tercium Tapi Reaksi Istri yang Kelewat Kalem Bikin Netizen Geregetan

Teo sebelumnya bekerja menjadi agen properti terkemuka.

Dari pekerjaan itu, Teo bisa menghasilkan 20.000 dolar Singapura (sekitar Rp 210 juta) tiap bulannya.

Tetapi kehidupannya berubah seketika saat ia kehilangan pekerjaannya itu.

Teo tak sanggup melunasi hutang judi, tagihan kartu kredit, hingga biaya pendidikan putrinya.

Baca Juga: Ditinggal Sendirian oleh Orang Tuanya, Seorang Balita Nyaris Terlindas Truk Usai Merangkak Sendirian ke Tengah Jalan Raya Antar-provinsi, Beruntung Diselamatkan Seorang Pengemudi Mobil

Masalah ekonomi itu lah yang kemudian sering menimbulkan cek-cok dengan istrinya, Choong Pei Shan (39).

Sampai akhirnya pada puncak pertengkaran, Teo nekat membunuh istrinya yang kala itu tengah hamil enam bulan.

Teo menghabisi nyawa istrinya menggunakan handuk lalu mencekiknya dengan tangan.

Dikatakan bahwa Pei Shan sempat menghina Teo di depan putri mereka sebelum insiden pembunuhan itu terjadi.

Baca Juga: Lihat dengan Mata Kepala Sendiri Saat Ibu Kandungnya Dianiaya hingga Tewas oleh Tetangganya, Bocah 5 Tahun Alami Trauma Berat, Demam Tinggi hingga Sering Mengigau: Mama Dibunuh Om Yanto

Setelah menghabisi nyawa istrinya, Teo lalu membunuh putrinya, Zhi Ning, yang menangis saat dicekik hingga tewas, lapor Channel News Asia.

Teo dilaporkan berupaya melakukan aksi bunuh diri untuk "menyatukan keluarganya" dalam kematian.

Tetapi ia gagal melakukan aksinya.

Setelah membunuh keluarga kecilnya, Teo kemudian meletakkan mayat mereka di tempat tidur.

Baca Juga: Bencana Kelaparan Seolah Sudah di Depan Mata, Kim Jong Un Bakal Beri Hukuman Berat Bagi Warga Korea Utara yang Tak Habiskan Makanannya

Selama tujuh hari, Teo tidur di samping maya mereka.

Sebelum akhirnya ia memutuskan untuk membakar jasad-jasadnya.

Insiden pembunuhan ini sendiri awalnya terbongkar dari kecurigaan adik ipar Teo.

Awalnya pria yang tak disebutkan namanya itu curiga karena sang kakak tak kelihatan batang hidungnya saat perayaan Tahun Baru Imlek.

Baca Juga: Bersihkan Tumpukan Sampah di Rumah Tetangganya yang Sudah Meninggal, Pasutri Ini Langsung Auto Tajir Melintir Usai Temukan Harta Karun Senilai Rp 7 Miliar

Padahal kakak perempuannya itu tak pernah absen menghadiri acara itu.

Kecurigaannya semakin besar ketika sang kakak tak menanggapi elepon dan pesannya.

Karena tak bisa masuk ke dalam rumah kakaknya, ia pun melapor kepada polisi.

Bersama polisi, ia datang ke rumah kakaknya.

Baca Juga: Bukti Kasih Ibu Sepanjang Masa, Dikubur Hidup-hidup oleh Anaknya Gegara Sering Ngompol, Wanita Ini Justru Khawatir Bila Buah Hatinya dapat Hukuman Berat

Alangkah terkejutnya saat Teo membuka pintu rumahnya, anak dan istrinya ditemukan sudah tak bernyawa.

Akibat perbuatannya itu, pada Kamis (12/11/2020) pengadilan Singapura menjatuhkan hukuman mati kepada Teo.

(*)

Tag

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber Daily Star