Perang Dunia 3 Terancam Pecah, China Dikabarkan Merilis Senjata Baru yang Dapat Buru Radar Musuh dan Ubah Peperangan

Jumat, 13 November 2020 | 07:13
Xinhua

Mengejutkan, Xi Jinping Beberkan Fakta Jika Negara China Bisa Ambruk Kapan Saja

Sosok.ID - Perang Dunia 3 terancam benar-benar terjadi.

Baru-baru ini, dilansir Kontan.co.id dari Express.co.uk, militer China kemungkinan besar dikabarkan memiliki senjata baru yang menakutkan untuk berburu radar musuh.

Hal itu diketahui berdasarkan foto yang diposting di media sosial.

Gambar-gambar tersebut berasal dari video rekrutmen Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China di grup Facebook pribadi.

Baca Juga: Dipenuhi Kapal Militer hingga Jadi Seperti 'Medan Perang', Kawasan Laut China Selatan Kini Harus Diwaspadai Negara di Sekitarnya, Bencana Ini Digadang-gadang akan Terjadi

Rekaman itu menunjukkan rudal anti-radar baru di bawah sayap jet tempur.

J-11BS, namanya. Ini adalah jet tempur bermesin ganda dan saat ini diproduksi oleh Shenyang Aircraft Corporation China.

Andreas Rupprecht, penulis penerbangan dan pakar militer China, mengatakan rudal yang sejauh ini tidak diketahui kemungkinan besar adalah rudal anti-radio.

Rudal ini digunakan untuk menargetkan sistem radar musuh sebagai bagian dari misi Suppression of Enemy Air Defenses (SEAD).

Baca Juga: Negara Nyaris Bangkrut, Warga Korea Utara yang Merantau ke China Kini Diwajibkan Sumbang 'Dana Loyalitas' Rp 26 Juta untuk Pulihkan Perekonomian Negara, Kim Jong Un Bakal Beri Sanksi Bila Tak Sanggup Penuhi Permintaannya

SEAD adalah tindakan militer untuk menekan pertahanan udara musuh, untuk membuka jalan bagi pesawat yang lebih rentan termasuk pembom untuk terbang ke wilayah musuh.

"Jika benar, maka ini adalah berita besar lainnya. Tidak hanya itu menunjukkan untuk pertama kalinya PLAAF J-11BS dengan penanda visibilitas rendah, tetapi yang lebih mengejutkan adalah rudal baru dan sejauh ini tidak dikenal yang dibawanya di bawah sayapnya.

"IMO ini kemungkinan besar ARM baru yang telah lama diharapkan," jelas Rupprecht dalam sebuah tweet-nya seperti yang dilansir Express.co.uk.

Dia menambahkan: "Catatan tambahan yang menarik: Gambar itu dari video perekrutan pilot terbaru tahun 2020, menunjukkan secara singkat bahwa J-11BS saat lepas landas dan pertama kali diposting di grup Facebook.

Baca Juga: Kim Jong Un Ketakutan, Warga Korea Utara Wajib Kurung Diri di Rumah untuk Hindari Debu Kuning Misterius dari China yang Diyakini Menyebarkan Virus Corona

"Namun ada yang bilang J-11BS hanya CG? Sebenarnya menurutku tidak."

Grup Facebook, People’s Liberation Army Review Group, awalnya dikhususkan untuk komentar tentang jet tempur generasi keempat China.

Tetapi kelompok itu mengatakan sekarang membahas semua jenis senjata militer PLA dan topik terkait.

Sebuah rudal anti-radiasi baru dilaporkan dapat menunjukkan bahwa produsen senjata China telah berkembang di bidang teknologi setelah mengandalkan rudal buatan Soviet dan Rusia.

Baca Juga: Tiongkok Ancam Bakal Beri Balasan Sengit Bila AS Benar-benar Kirim Drone MQ-9 Reaper ke Pulau Buatannya di Laut China Selatan

Menurut sebuah laporan baru-baru ini, China dikatakan mengungguli Rusia dalam teknologi kekuatan udara.

Lembaga pemikir yang berbasis di Inggris, The Royal United Services Institute (RUSI), menyimpulkan bahwa China sedang dalam perjalanan untuk mengalahkan Rusia dalam hal pesawat tempur.

RUSI mengatakan bahwa kedua negara berada pada jalur yang berbeda dalam pengembangan pesawat tempur, tetapi Beijing memimpin dengan jelas di berbagai bidang termasuk sensor, senjata, datalink, dan teknologi yang dapat diamati secara rendah.

Tetapi kelompok itu menambahkan bahwa Rusia tetap memimpin atas China dalam mesin pesawatnya.

Baca Juga: Rayuan Mautnya Tak Mempan Bujuk Indonesia, Tiongkok Kini Pindah Haluan Pepet Negara Tetangga Tawarkan Kerja Sama Perdamaian di Laut China Selatan

"China telah mulai membangun kepemimpinan teknis yang jelas atas Rusia dalam sebagian besar aspek pengembangan pesawat tempur.

"Selain itu, industri Rusia tidak mungkin dapat memperoleh kembali area keunggulan kompetitif setelah hilang, karena industri struktural dan kerugian anggaran yang mendalam dibandingkan dengan sektor pertahanan China," kara RUSI.

Laporan itu menambahkan bahwa Rusia telah berjuang untuk mendapatkan radar combat electronically scanned array (AESA) yang memberi pilot jangkauan deteksi tinggi.

Itu juga menunjukkan bahwa dalam sepuluh tahun berikutnya, Rusia dapat mengimpor sensor dan teknologi rudal China.

Baca Juga: Lagaknya Tawarkan Proposal Kekuatan Gabungan di Laut China Selatan, Nyatanya China hanya Galagasi ke Indonesia, Bakal Selalu Bermuka Dua hingga Berhasil Kuasai Perairan Natuna

RUSI menambahkan: "Agar hal ini terjadi, pemerintah Rusia harus mengatasi tingkat ketidakpercayaan yang cukup besar antara Rusia dan China dalam hal militer, serta kebanggaan dan keterikatan mendalam Rusia pada industri kedirgantaraan mereka yang berdaulat."

(Barratut Taqiyyah Rafie)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Ancaman Perang Dunia 3: China rilis rudal anti-radar yang dapat mengubah peperangan

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Kontan.co.id

Baca Lainnya