Gas Air Mata Nyasar ke Pemukiman Warga, Lansia Amuk dan Ancam Bakal Tuntut Polisi, Aparat: Harusnya yang Dimarahi Mahasiswa

Rabu, 21 Oktober 2020 | 16:42
Kompas.com

Roslina warga jalan RE Martadinata, Kota Jambi, marah pada polisi karena gas air mata masuk ke pemukiman saat demonstrasi penolakan omnibus law rusuh, pada Selasa (20/10/2020) sore.

Sosok.ID - UU Cipta Kerja telah memantik pro dan kontra dari berbagai kalangan.

Disahkannya Omnibus Law UU Cipta Kerja oleh DPR mendapatkan penolakan dari golongan mahasiswa dan buruh.

Aksi demo menuntut diturunkannya Omnibus Law UU Cipta Kerja pun digaungkan hingga kini.

Misalnya saja yang terjadi di Jambi, Selasa (20/10/2020) kemarin.

Baca Juga: Di Negeri Sendiri Ditolak Mati-matian, Sri Mulyani Pamer UU Cipta Kerja Dipuji Kancah Internasional

Sejumlah pedemo yang terdiri dari mahasiswa dan pelajar menyuarakan menolak Omnibus Law hingga berakhir ricuh dengan polisi.

Sejak siang, mahasiswa melakukan unjuk rasa dari Simpang Bank Indonesia kota Jambi dan sempat berorasi di kantor DPRD Provinsi Jambi, Selasa (20/10/2020).

Namun tak berapa lama kemudian, polisi menembakkan gas air mata dan memukul mundur pedemo dari kantor DPRD ke Jalan RE Martadinata dan masuk ke permukiman.

Baca Juga: 8 Petinggi KAMI Ditangkap karena Narasi Permusuhan dan SARA, Rencanakan Perusakan saat Demo Omnibus Law, Polisi: Isi WA-nya Sangat Ngeri

Polisi kemudian menembakkan gas air mata ke permukiman serta memukuli pedemo yang mereka tangkap.

Salah seorang perempuan lansia keluar bersama keluarganya didampingi mahasiswa mendatangi aparat kepolisian dan marah-marah.

Nenek itu diketahui bernama Roslina.

Baca Juga: Malang Melintang di Dunia Hukum, Hotman Paris Selesai Baca UU Cipta Kerja: Ini Sangat Menguntungkan Kaum Buruh!

Dia adalah warga kawasan Sungai Kambang yang terkena dampak gas air mata.

“Kami ndak terima, kami ndak salah apa-apa terkena gas air mata,"

"Itu ada orangtua lagi sakit. Aku tuntut kalian, polisi,” kata Roslina diikuti beberapa keluarganya.

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Mahasiswa yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia (SI) melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020). Mereka menolak pengesahan omnibus law Undang-undang Cipta Kerja

Salah seorang pria berbaju preman yang diduga polisi mengatakan bahwa pihak pedemo yang seharusnya dimarahi.

Namun seorang mahasiswa menimpali, "Tolong pakai hati nurani, Pak," katanya.

Baca Juga: Melipir di Depan Barisan Polisi yang Jaga Demo, Nikita Mirzani Nekat Lakukan Ini Sampai Para Aparat Bersorak Heboh, Asisten sang Artis: Ulang Lagi Nyai!

Sambil jalan ke arah simpang Bank Indonesia, Roslina masih marah-marah.

“Ayah saya ini juga ABRI. Mengabdi juga pada negara,” kata Roslina.

Sementara itu, Kompas.com berusaha mengonfirmasi kejadian itu Kapolda Jambi, kapolresta Jambi dan humas Polda Jambi serta humas Polresta Jambi.

Namun hingga berita ini ditayangkan mereka belum merespons.

(Jaka Hendra Baittri)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, Tembakan Gas Air Mata Masuk ke Permukiman, Seorang Nenek Marahi Polisi

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya