Pejabat Tinggi AS Temukan Bukti-bukti China Berusaha Lakukan Genosida pada Muslim Uighur di Xinjiang, O'Brien: Sesuatu yang Mirip dengan Genosida!

Minggu, 18 Oktober 2020 | 11:30
YouTube/War on Fear via Daily Mail

Ilustrasi- Pejabat Tinggi AS Temukan Bukti-bukti China Berusaha Lakukan Genosida pada Muslim Uighur di Xinjiang, O'Brien: Sesuatu yang Mirip dengan Genosida!

Sosok.ID - Sudah bukan rahasia lagi, pemerintah China memang kini disoroti serta dikecam banyak pihak.

Pengecaman demi pengecaman itu dilakukan oleh banyak negara lantaran otoriternya pemerintah China pada etnis muslim Uighur.

Bahkan dari catatan penelitian terbaru, semua anak di daerah Xinjiang yang banyak ditempati oleh etnis Uighur kini menjadi terlantar.

Hal tersebut lantaran kebijakan yang diambil oleh pemerintah China yang menahan orang tua dari anak-anak tersebut.

Baca Juga: Kekejaman China Terbongkar Lagi, Lebih dari 95.000 anak atau Semua Anak Etnis Muslim Uighur di Kota Ini Harus Terlantar, Ternyata Ini Penyebabnya!

Yang paling baru, kecaman datang dari salah satu petinggi keamanan Amerika Serikat (AS), Robert O'Brien.

Ia menemukan bukti-bukti dan tanda-tanda mengerikan yang dilakukan oleh pemerintahan Xi Jinping.

Bahkan temuan tersebut ia katakan sebagai cara baru untuk melakukan tindak pembunuhan massal pada satu etnis atau sering disebut Genosida.

Penasihat keamanan nasional AS tersebut mengungkapkan bagaimana perlakuan pemerintah China pada etnis Uighur di Xinjiang tersebut sangat keterlaluan.

Baca Juga: Ditegur Soal Muslim Uighur, China 'Mengamuk' pada Jerman: Berhenti Campuri Urusan Dalam Negeri Kami!

Bahkan menurutnya apa yang dilakukan oleh Xi Jinping tersebut sudah mendekati tindak Genosida.

Hal itu diungkapkan oleh O'Brien pada hari Jumat, (16/10/2020).

"Jika bukan genosida, sesuatu yang mirip dengan itu (genosida) sedang terjadi di Xinjiang," kata Robert O'Brien dalam acara online yang diselenggarakan oleh Aspen Institute.

Selain kepada etnis muslim Uighur, O'Brien juga menyoroti tindak kekerasan yang dilakukan oleh pemerintah negara Tirai Bambu pada warga Hong Kong.

Melansir dari Reuters, Jumat (16/10/2020) pemerintah China diketahui melancarkan tindak represif terhadap gerakan pro-demokrasi Hong Kong belum lama ini.

Baca Juga: Citra Satelit Tunjukkan Ribuan Masjid Uighur Hancur Dibantai Otoritas China, Investigasi Temukan Puluhan Kuburan Remuk Sisa Kerangka

Melihat kekejaman yang dilakukan oleh pemerintah China tersebut AS pun bertindak dengan mengecam

Selain itu, tindak kejam pemerintahan Xi Jinping terhadap etnis Uighur dan muslim minoritas lainnya di Xinjiang tersebut harus dipertanggungjawabkan oleh pemerintah China.

AS pun mengancam akan berusaha menaikkan kasus tersebut ke dunia internasional agar China mendapat sanksi termasuk dengan pejabat yang melakukan pelanggaran kemanusiaan tersebut.

Namun, sejauh ini tindakan terhadap Xinjiang belum disebut tindakan genosida Beijing, sebuah penandaan yang akan memiliki implikasi hukum yang signifikan dan membutuhkan tindakan yang lebih kuat terhadap China.

Baca Juga: Muslim Uighur Dibelenggu Rantai hingga Dicekoki Obat oleh Polisi China, Malaysia Tegas Tak Bakal Ektradisi Pengungsi meski Xi Jinping Memohon!

Al Jazeera via Intisari Online
Al Jazeera via Intisari Online

Suku Uighur mayoritas memeluk Islam.

Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB) memperkirakan bahwa lebih dari satu juta Muslim telah ditahan di Xinjiang dan para aktivis mengatakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida sedang terjadi di sana.

Tuduhan yang ditujukan pada pemerintahannya itupun langsung dibantah oleh pihak China.

Menurutnya apa yang dilakukan oleh pemerintah pada masyarakat etnis muslim Uighir tersebut sebagai pemberian pelatihan.

Baca Juga: Terbongkar! Cara Sadis China Lakukan Lockdown Bagi Orang-orang Uighur, Ditelanjangi dan Diguyur Disinfektan Mendidih: Kulit Mengelupas...

Pelatihan mengenai kejuruan dan diklaim membantu untuk memerangi ekstremisme yang terjadi di wilayah tersebut.

“Orang China benar-benar mencukur kepala wanita Uighur dan membuat produk rambut dan mengirimnya ke Amerika Serikat,” katanya.

Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mengatakan pada Juni bahwa pihaknya telah menahan pengiriman yang berasal dari Xinjiang, sebuah produk rambut dan aksesori yang dicurigai sebagai produk kerja paksa yang dibuat dengan rambut manusia.

Baca Juga: Keterlaluan! Setelah Muslim Uighur, Budha di Tibet dan Umat Kristen, China Gempur Vatikan Diduga Bagian dari Rencana Komunisme

Pada Juni, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mencap sebagai laporan yang "mengejutkan" dan "mengganggu" bahwa China menggunakan sterilisasi paksa, aborsi paksa, dan keluarga berencana yang memaksa terhadap Muslim di Xinjiang.

Dia mengatakan bahwa pada September Washington sedang mempertimbangkan bahasa yang akan digunakan untuk menggambarkan apa yang terjadi di wilayah tersebut.

Baca Juga: Baru Kemarin Sore Sepakat dengan India untuk Tarik Prajuritnya dari Lembah Galwan, Kini China Kembali Kirim 20.000 Tentara ke Ladakh Timur

"Ketika Amerika Serikat berbicara tentang kejahatan terhadap kemanusiaan atau genosida...kita harus sangat berhati-hati dan sangat tepat karena itu membawa beban yang sangat berat," ujarnya. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Reuters, Al Jazeera

Baca Lainnya