Semakin Panas, China Kirim Kapal Survei dan Mata-mata di Pasifik Selatan

Minggu, 18 Oktober 2020 | 06:13
SCMP

Semakin Panas, China Kirim Kapal Survei dan Mata-mata di Pasifik Selatan

Sosok.ID - Entah apa yang dipikirkan Beijing.

Mereka semakin mengompori situasi di Pasifik Selatan.

Kali ini PLA Navy mengirim kapal mata-mata untuk mengawasi peregrakan kapal negara lain.

Tentu saja Amerika Serikat (AS) tak luput dari kegiatan spionase ini.

Baca Juga: 1,5 Tahun Terpaksa Berkubang di Dalam Toilet Sempit yang Bau, Wanita Ini Dikurung Suaminya Sendiri di Kamar Mandi Gegara Dianggap Gila, Kondisinya Saat Ditemukan Memprihatinkan

Data pelacakan kapal mengungkapkan bahwa Beijing mengerahkan kapal survei kontroversial dengan pengawalan Penjaga Pantai pada hari Selasa ketika perselisihan di perairan yang disengketakan memanas.

China sering menyebarkan kapal mata-mata (spy ship) kontroversial ke perairan yang diklaim negara lain di Laut China Selatan untuk memantau negara pesaing, serta untuk tujuan militer.

Ini adalah tindakan yang ditafsirkan sebagai penegasan klaimnya atas "hak historis" atas hampir semua jalur air yang disengketakan seperti dikutip dari Express, Sabtu (17/10).
Itu terjadi ketika perdana menteri baru Jepang Yoshihide Suga bersiap untuk mengunjungi Vietnam minggu depan, negara yang dipandang Beijing sebagai saingan strategis.

Baca Juga: Misteri Terbongkarnya Makam Seorang Dukun Hebat di Jambi, Tali Pocong Raib Digondol Orang Tak Bertanggung Jawab Tepat Saat Peringatan 1.000 Hari Kematiannya

Diharapkan Jepang bisa merencanakan untuk menjual alutsista ke negara Vietnam.

Data pengiriman yang ditinjau oleh RFA mengungkapkan survei Shiyan-1 dan kapal penelitian berangkat dari Teluk Haikou, di provinsi Hainan China, pada hari Senin.

Kemudian datang dalam jarak 70 mil laut dari provinsi Quang Ngai Vietnam pada hari Selasa dan pada Rabu pagi, kapal tersebut berada 78 mil laut di lepas pantai provinsi Binh Dinh di pantai tengah Vietnam.

Tindakan tersebut mendorong Hanoi untuk mengirim lima kapal yang dioperasikan oleh badan penegakan hukum maritim Vietnam untuk memantau kedua kapal tersebut saat mereka melakukan perjalanan ke perairan negara itu.

Menjelang kunjungan PM Jepang Suga ke Vietnam, Suga, menelepon mitranya dari Vietnam, Nguyen Xuan Phuc.

Baca Juga: Puasa Berhari-hari Demi Doakan Kesembuhan sang Presiden AS dari Covid-19, Fans Garis Keras Donald Trump Kini Meninggal Dunia

Kato Katsunobu, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, mengatakan tentang panggilan itu: “Jepang akan bekerja dengan berbagai negara untuk mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Itulah ide yang kami miliki. "

Mori Takeo, Wakil Menteri Luar Negeri Jepang menambahkan kunjungan tersebut "menggarisbawahi pentingnya perdamaian dan stabilitas di kawasan".

Vietnam dan China selama bertahun-tahun berselisih tentang perairan yang berpotensi kaya energi, yang disebut Laut Timur oleh Vietnam.

Mulai Juli lalu, kapal Vietnam menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk membayangi kapal pemantau Haiyang Dizhi 8 milik Tiongkok di perairan kaya sumber daya.
China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, yang diyakini kaya akan energi dan sumber daya laut.

Brunei, Malaysia, Vietnam dan Taiwan juga memiliki klaim.

China menggunakan "garis sembilan-putus" berbentuk U di petanya menandai hamparan luas perairan yang diklaimnya.

Ini termasuk sebagian besar landas kontinen Vietnam yang telah diberikan konsesi minyak.(*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Ketegangan di Laut China Selatan memuncak, China kirim kapal mata-mata"

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : kontan

Baca Lainnya