Tiongkok Ancam Bakal Beri Balasan Sengit Bila AS Benar-benar Kirim Drone MQ-9 Reaper ke Pulau Buatannya di Laut China Selatan

Rabu, 14 Oktober 2020 | 20:42
Tangkap layar YouTube/US Miliitary Power

Drone MQ-9 Reaper yang digadang-gadang bakal dikirim AS ke Laut China Selatan.

Sosok.ID - Hingga kini konflik yang terjadi antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) di Laut China Selatan masih belum mereda.

Malahan konflik kedua negara adidaya ini semakin hari semakin bertambah sengit.

Bahkan, baru-baru ini China menyatakan akan menghadapi setiap serangan dari militer AS terhadap pulau-pulau pangkalan militer (fortified islands) di negara itu di Laut China Selatan.

Tak main-main, China akan memberikan serangan balik yang sengit (fierce counterattack).

Baca Juga: Bukan karena Miliki Kekuatan Militer yang Mumpuni, Rupanya Inilah yang Buat Tiongkok Tebal Muka Pertahankan Klaim Nine Dash Line di Laut China Selatan Meski Jelas-jelas Ditentang Dunia

Platform berita milik pemerintah China, Global Times menuduh militer AS berencana mengirim MQ-9 Reaper untuk menyerang tiga pulau berbenteng China di Laut China Selatan.

Ancaman dari Global Times adalah bahwa China "tidak akan ragu-ragu dalam menghadapi provokasi dan serangan yang ekstrim" tulis media tersebut seperti dikutip dari Express.co.uk, Selasa (13/10/2020).

Media propaganda yang dikelola Partai Komunis itu menambahkan: "Jika Washington ingin mencoba peruntungannya, militer China dan rakyat China pasti akan menghadapi tantangan dan berjuang sampai akhir."

Platform berita yang dimiliki oleh surat kabar resmi Partai Komunis China Daily menyatakan AS akan membayar "harga mahal" jika meluncurkan segala jenis serangan pesawat tak berawak terhadap harta benda milik China di Laut China Selatan.

Baca Juga: Sempat Buat AS hingga India Kebakaran Jenggot, Xi Jinping Tegaskan China Tidak Berniat Berperang dengan Negara Manapun: Baik Perang Dingin Maupun Perang Panas

The Global Times menyatakan: "Kita harus memperingatkan pihak AS bahwa menyerang Kepulauan Nansha China atau target China lainnya menggunakan drone MQ-9 Reaper adalah tindakan perang.

"Tentara Pembebasan Rakyat China, PLA, pasti akan melawan, menyebabkan militer AS membayar mahal."

Pernyataan retorika Beijing ini merespons AS yang menuduh China melakukan militerisasi yang ceroboh dan provokatif di wilayah maritim yang disengketakan.

Situs berita tersebut mengklaim pemerintahan Trump mungkin mencoba untuk meningkatkan kampanye agar ia terpilih kembali dengan menciptakan krisis militer.

Baca Juga: Seolah Tak Puas Merusuhi Perairan Negara-negara di Sekitar Laut China Selatan, Tiongkok Kini Buat Amerika Selatan Panas Usai 300 Kapalnya Serbu Perairan Pasifik

The Global Times menyatakan tanggapan China adalah "serang keras para penyerang dan ajari mereka pelajaran yang tidak akan pernah mereka lupakan".

Editorial media tersebut menambahkan: "China akan menembak jatuh pesawat tempur AS yang masuk, tidak peduli mereka tidak berawak atau berawak.

"Jika pesawat-pesawat itu menyebabkan kerusakan nyata pada pulau-pulau dan terumbu karang di Cina, kami akan menyerang platform dan pangkalan tempat pesawat itu lepas landas."

Presiden China Xi Jinping mengklaim bangsanya memiliki hak kepemilikan bersejarah atas hampir seluruh Laut China Selatan.

Baca Juga: Tak Sudi Dikadali Tiongkok, Kemenlu Nyatakan Indonesia Tegas Tolak Klaim Nine Dash Line di Hadapan Wakil Dubes China

Hal ini ditandai dengan "sembilan garis putus-putus" yang mengelilingi wilayah maritim yang kaya mineral dan sumber daya.

Putusan arbitrase internasional 2016 telah menyatakan klaim Beijing tidak memiliki dasar hukum di bawah hukum internasional.

Klaim tersebut telah ditolak oleh negara-negara yang mengelilingi Laut Cina Selatan.

(Noverius Laoli)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul China janjikan serangan balik yang sengit jika AS menyerang pulau-pulau buatannya

Tag

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber Kontan.co.id