Sosok.ID - Benua Biru Eropa kini tengah memanas, selain pertempuran antara Rusia dengan Ukraina.
Kini perang antara Armenia melawan Azerbaijan berkecamuk hingga timbulkan kegaduhan.
Baru berjalan selama dua hari baku tembak antar kedua negara, puluhan korban telah dinyatakan menjadi korban.
Setidaknya di hari kedua ini total kematian yang ditimbulkan dari pertempuran dua negara tetangga ini berjumlah 39 orang.
Yang mengejutkan adalah saat Kementerian Luar Negari Armenia mengungkapkan bahwa negara lain ikut andil dalam pertempuran kali ini.
Kementerian Luar Negeri Armenia pada Senin (28/9/2020) kemarin mengungkapkan Turki ikut campur dalam peperangan.
Setidaknya pemerintahan Erdogan tersebut mengirimkan ahli militer, drone dan jet tempur untuk membantu memperkuat pasukan Azerbaijan.
Turki menjadi salah satu negara yang mendukung keras tentara Azerbaijan dalam perang melawan Armenia.
Bahkan penemuan dari pemerintah Armenia mengungkapkan bahwa Erdogan mengirimkan pasukan bayaran dari Suriah.
Selain itu, ada pula ahli militer beserta alutsista berat dikirim ke Azerbaijan untuk menghantam pasukan Armenia.
Apa yang dilakukan oleh Turki tersebut diklaim langsung direspon oleh pemimpin Rusia.
Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan mengungkapkan Rusia akan segera memenuhi komitmen untuk membantu Armenia.
Baca Juga: Bombardir Satuan Lapis Bajai Armenia, UCAV Azerbaijan Jadi Mesin Pembunuh Efektif dalam Perang
Vladimir Putin disebut sedang mempersiapkan pasukannya untuk memastikan keamanan Armenia setelah digempur pasukan gabungan Azerbaijan dan Turki.
"Rusia memiliki pangkalan ke-102 di Armenia dan kami memiliki sistem pertahanan rudal bersama. Perjanjian kami dengan jelas menyebutkan, kapan dan mengapa pasukan ini dapat digunakan untuk memastikan keamanan, termasuk di Armenia," kata Pashinyan wawancara dengan surat kabar Bild, Jerman.
"Saya yakin, jika kebutuhan seperti itu yang berasal dari komitmen di bawah perjanjian ini muncul, Rusia akan memenuhinya dalam keadaan tertentu," ujarnya seperti dikutip kantor berita TASS.
Diketahui memang pertempuran antara Armenia dengan Azerbaijan kali ini cukup panas lantaran ikut campur dari berbagai negara termasuk Turki.
Baca Juga: Armenia Punya Bukti Jika Militer Turki Turut Campur Membantu Azerbaijan dalam Perang
Bentrok yang dimulai pada 27 September lalu itu dilatarbelakangi oleh sengketa wilayah Karabakh.
Azerbaijan dan Armenia memberlakukan darurat militer dan melancarkan upaya mobilisasi.
Kedua pihak yang terlibat konflik telah melaporkan korban, di antaranya adalah warga sipil.
Sementara Hikmet Hajiyev, Asisten Presiden Azerbaijan menyebut Armenia menggunakan peluncur roket Smerch dalam penembakan ke Kota Ganja.
Dia memperlihatkan foto-foto amunisi yang belum meledak di kota di Azerbaijan Barat itu.
"Foto ini dengan jelas menunjukkan bahwa sistem Smerch digunakan," kata Hajiyev yang menambahkan, pasukan Armenia telah menggunakan amunisi tandan untuk "meningkatkan skala kehancuran", seperti dilansir TASS.
Sebelumnya, Azerbaijan melaporkan, selama penembakan di Ganja, kota terbesar kedua di negara itu, empat warga sipil terluka dan seorang lainnya tewas.
Kerusakan besar menimpa Ganja.
(*)