Indonesia Bakal Alami Resesi Ekonomi, Masyarakat Diminta Bersiap Terima Dampaknya, Agar Tak Terdampak Begini Tips-nya!

Rabu, 23 September 2020 | 14:42
Dok. Kemenkeu

Indonesia Bakal Alami Resesi Ekonomi, Masyarakat Diminta Bersiap Terima Dampaknya, Agar Tak Terdampak Begini Tips-nya!

Sosok.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020.

Ia mengatakan, pada kuartal III, perekonomian Indonesia kemungkinan akan mengalami kontraksi minus 2,9 persen hingga minus 1,1 persen.

Sebelumnya, pada kuartal II pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mengalami minus 5,32 persen.

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi akhir tahun diperkirakan berada pada kisaran minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen.

Baca Juga: Bak Masuk Kuping Kanan keluar Lewat Kiri, Jokowi Minta Aspek Kesehatan Didahulukan ketimbang Ekonomi, Epidemiolog: Imbauannya Itu Ditujukan ke Siapa?

Menurut Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi kuartal III dan IV juga akan negatif. Dengan kondisi ini, tidak menutup untuk terjadinya resesi ekonomi di Indonesia.

Perlu diketahui, resesi ekonomi merupakan kondisi ketika terjadi penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

Lantas, apa dampaknya?

Dampak resesi

Baca Juga: Konspirasi? Bak Seorang Peramal, Keluarga Super Kaya Dunia Ternyata Telah Mengetahui Terjadinya Resesi 2020 Ini Sejak Tahun Lalu

Kenaikan harga dan inflasi

Melansir Kompas.com, 4 September 2020, pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan, resesi akan berpengaruh pada pasokan atau suplai barang yang turun secara drastis.

Namun, tingkat permintaan tetap. Kondisi ini mengakibatkan harga-harga naik dan dapat memicu inflasi.

Menurut Fahmy, inflasi yang tidak terkendali akan membuat daya beli masyarakat, khususnya yang berpenghasilan tetap, akan menurun.

Baca Juga: Akibat Krisis Global Gegara Pandemi Virus Corona, Orang-orang Kaya Asia Tengah Mulai Timbun Uang Tunai, Untuk Apa?

"Ujung-ujungnya, pertumbuhan ekonomi akan semakin terpuruk," ujar Fahmy.

Merosotnya produksi yang menyebabkan penurunan pasokan atau suplai dapat mengakibatkan meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan.

Meningkatnya pengangguran

Keterangan senada juga disampaikan oleh ekonom senior Didik J Rachbini.

Baca Juga: Megawati Terheran-heran: Kok Bisa-bisanya Minta Pak Jokowi Mundur?

Didik mengatakan, dalam situasi resesi, perusahaan-perusahaan terdampak dan banyak tenaga kerja menjadi pengangguran.

"Jika resesi terjadi, ini berarti bahwa kalau kita berjualan, maka nanti yang beli sedikit, bisnis kita juga turun, jadi ekonomi juga menurun," kata Didik seperti dikutip Kompas.com, 13 Agustus 2020.

Apabila Indonesia mengalami resesi, berapa lama waktu untuk bangkit tergantung pada berbagai variabel, termasuk pandemi Covid-19 dan program-program pemerintah untuk keluar dari jerat resesi.

Fahmi menilai, lamanya waktu wabah berbanding lurus dengan periode resesi.

Baca Juga: Sri Mulyani Kaget! Tak Semua Menteri Punya Pemikiran yang Sama Dengannya: Banyak yang Tak Paham Birokrasi, Kami Bekerja Gila-gilaan!

Dengan begitu, semakin lama pandemi terjadi, semakin lama pula resesi ekonomi.

Namun, apabila program pemerintah dalam mengatasi pandemi dan resesi ekonomi berhasil diterapkan, diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan

Di tengah situasi perekonomian saat ini dan kemungkinan resesi, masyarakat diimbau untuk lebih bijak mengelola keuangannya.

Melansir Kompas.com, 6 Agustus 2020, Direktur Riset Centre of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah mengatakan, masyarakat harus berjaga-jaga dan mengelola keuangan secara bijak dalam menghadapi risiko resesi.

Baca Juga: Tak Selaras dengan Ibas yang Pamer Ekonomi Era sang Ayah, SBY Soal Resesi: Jangan Salahkan Presiden Jokowi, Jangan Salahkan Pemerintah!

"Tidak boros, memanfaatkan penghasilan secara bijak, usahakan terus menabung untuk bisa dgunakan ketika diperlukan," kata Piter.

Saran serupa juga diungkapkan oleh Didik.

Di tengah kondisi yang serba terbatas ini, menurut dia, uang dinilai sebagai "raja", di saat-saat krisis betul-betul dipergunakan dengan bijak.

Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Usai Corona Kelar Singapura Dipastikan Kena Krisis Moneter

Sementara itu, mengutip Good Housekeeping UK, berikut adalah empat hal yang dapat dilakukan agar keuangan Anda tidak terdampak resesi:

  • Menyiapkan dana darurat
  • Mengurangi pengeluaran yang tidak perlu
  • Memangkas tagihan kartu kredit
  • Membangun bisnis sampingan (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indonesia Bersiap Alami Resesi Ekonomi, Ini Dampaknya bagi Masyarakat"

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya