Jangan Anggap Enteng! Selain Hilangkan Indera Penciuman Peneliti Kembali Temukan Virus Corona Bisa Menyerang Otak, Ini Penjelasannya!

Minggu, 20 September 2020 | 08:13
Pixabay

Jangan Anggap Enteng! Selain Hilangkan Indera Penciuman Peneliti Kembali Temukan Virus Corona Bisa Menyerang Otak, Ini Penjelasannya!

Sosok.ID - Beberapa gejala seperti sakit kepala, kebingungan, dan delirium seringkali dirasakan oleh para pasien Covid-19.

Penelitian terbaru menunjukkan, virus corona baru memang berpotensi menyerang otak.

Berdasarkan makalah yang dikerjakan oleh Akiko Iwasaki, ahli imunologi dari Yale University, Amerika Serikat (AS), virus tersebut dapat bereplikasi di dalam otak, seperti dikutip Japan Today.

Di dalam otak, virus corona baru atau SARS-CoV-2 akan membuat sel-sel otak yang ada di sekitarnya kekurangan oksigen.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Diborong Negara-negara Kaya, Bagaimana Nasib Indonesia dan Negara Pas-pasan Lainnya?

Hanya saat ini, prevalensinya masih belum jelas.

Sejalan dengan itu, Ketua Departemen Neurologi di University of California Andrew Josephson juga mengatakan, penting untuk memahami ada atau tidaknya keterlibatan virus ke otak.

Bagi banyak ilmuwan di bidang ini, virus corona memang menunjukkan potensi untuk menembus sawar darah otak untuk memblokir zat asing seperti oksigen.

Sebagai contoh, virus zika juga melakukan hal yang sama dan mengakibatkan kerusakan signifikan pada otak janin.

Baca Juga: Sempat Koar-koar Mandi di Lumpur dan Tiup Cangkang Keong Bisa Buat Manusia Kebal Virus Corona, Anggota Dewan Ini Dinyatakan Positif Covid-19

Saat ini, Iwasaki dan rekan-rekan penelitinya sedang berusaha membuktikan hipotesa dengan melakukan tiga prosedur penelitian.

Yakni, menginfeksi otak mini yang dikembangkan di laboratorim (organoid otak), menginfeksi tikus, dan dengan memeriksa jaringan otak pasien Covid-19 yang telah meninggal.

Di dalam organoid otak, tim peneliti menemukan, virus corona mampu menginfeksi neuron dan kemudian membajak mesin sel neuron untuk membuat salinannya sendiri.

Akibatnya, sel yang terinfeksi virus corona akan mematikan sel di sekitarnya, karena menghalangi pasokan oksigen yang semestinya diterima.

Baca Juga: Disuruh Karantina Gegara Sakit Tenggorokan Usai Pulang dari Luar Negeri, Wanita Ini Malah Keluyuran ke Tempat Hiburan Malam Bagai Orang Tak Berdosa, Tak Disangka Hasil Tesnya Positif Covid-19

Pada uji coba tikus, peneliti membagi ke dalam dua kategori.

Pertama, tikus diubah secara genetik sehingga memiliki reseptor ACE2 hanya di paru-parunya. Kedua, hanya di otaknya.

ACE2 adalah protein tingkat tinggi yang sangat diperlukan oleh otak. Protein ini juga yang menjadi "kendaraan" bagi virus corona untuk bisa mencapai otak.

Tikus dengan reseptor di paru-paru menunjukkan beberapa tanda cidera paru-paru.

Baca Juga: Buatan Manusia? 'Pandemi Ini Diselimuti Kebohongan', Ilmuwan Diam Saja Saat Ditanya Dasar Munculnya Penyakit Covid-19

Sementara yang menerimanya di otak, mulai kehilangan berat badan dengan cepat dan kemudian mati.

Uji coba pada pasien meninggal menunjukkan dampak virus pada otak dalam kadar yang berbeda-beda, tergantung komplikasi gejala yang dialami.

Para peneliti menemukan, respons imun yang berlebihan bukan merupakan penyebab utama gejala neurologis.

Baca Juga: Sempat Kehilangan Indera Penciuman, Presenter Kocak Papham Dinyatakan Positif Tertular Covid-19, Begini Perjuangannya Untuk Bisa Sembuh!

Padahal, kasus ini bertanggungjawab atas banyak kerusakan paru-paru pasien Covid-19.

Untuk menemukan bukti lebih lanjut, tim peneliti akan melakukan lebih banyak otopsi pada tubuh pasien Covid-19 yang telah meninggal.

(*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Peneliti Jepang temukan fakta: Virus corona bisa menyerang otak"

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kontan.co.id

Baca Lainnya