Ngompol di Lantai, Bocah 2 Tahun Dipukuli Ayah Tiri hingga Tewas Gegara Tak Bisa Gunakan Toilet, Ternyata Sering Disiksa dan Diketahui Ibu Kandung

Kamis, 17 September 2020 | 18:13
Pixabay

Ilustrasi - Bocah 2 tahun dianiaya hingga tewas oleh ayah tiri gegara ngompol di lantai.

Sosok.ID - Orang tua seharusnya memaklumi bila anak-anak mereka mengompol.

Terlebih bila anak mereka masih berusia di bawah tiga tahun (batita).

Namun, tidak halnya dengan ayah yang satu ini.

Ia justru menganiaya anak tirinya hingga tewas gegara mengompol di lantai.

Baca Juga: Klaim Virus Corona Buatan Manusia dan Tuduh Beijing Sengaja Tutupi Wabah, Ahli Virologi China yang Kabur ke Amerika Ngaku Punya Buktinya

Dilansir Sosok.ID dari Mirror, Anton Proskurin (40) ditangkap dengan tuduhan telah memukul kepala anak tirinya hingga tewas.

Pria asal Rusia itu diduga kesal karena anak tirinya, Ksenia Dubrovina (2), tak bisa menggunakan pispot.

Balita malang itu ditemukan oleh ibunya, Zinaida Proskurina (25), dengan bagian kepala yang membengkak.

Zinaida, yang sedang bekerja saat insiden terjadi, kemudian menelepon ambulans 24 jam setelah Ksenia berhenti bernapas, kata laporan.

Baca Juga: Disuruh Karantina Gegara Sakit Tenggorokan Usai Pulang dari Luar Negeri, Wanita Ini Malah Keluyuran ke Tempat Hiburan Malam Bagai Orang Tak Berdosa, Tak Disangka Hasil Tesnya Positif Covid-19

Paramedis tiba dan memastikan gadis kecil itu telah tewas.

Petugas medis dilaporkan terkejut ketika melihat kondisi anak tersebut lalu menelepon polisi.

Proskurin ditangkap dan mengakui seluruh perbuatan yang terjadi pada Juni 2019 lalu itu, kata polisi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan forensik, kepala Ksenia dipukul 20 kali, dan sekitar 40 kali di bagian tubuhnya.

Baca Juga: Minat? Pemerintah Kota Ini Akan Berikan Rumah Secara Cuma-cuma Bila Anda Minat untuk Tinggal di Wilayahnya, Bahkan Dapat Bonus Uang Rp 140 Juta

Dia meninggal dunia karena mengalami pendarahan hebat yang disebabkan oleh cedera kepala parah.

Sang ayah tiri diketahui selalu memukuli bocah malang itu selama beberapa bulan sebelum ia meninggal dunia, kata peneliti.

Zinaida dilaporkan mengetahui tentang pelecehan yang diterima putrinya itu.

Tapi, ia tak melakukan apapun untuk melindungi putrinya.

Baca Juga: Sudah Punya Pekerjaan Mapan Sebagai Pengacara, Wanita Ini Justru Pilih Jadi PSK, Ngaku Pekerjaan Sampingannya Jauh Lebih Menghasilkan daripada Jadi Advokat

Dia malah mengambil foto anaknya yang babak belur lalu ditunjukkan kepada teman-temannya dan mengatakan "itu untuk album keluarga", ujar saksi.

Sang ibu juga menggunakan make up untuk menyamarkan memar di tubuh Ksenia, menurut laporan.

Jaksa Aleksandr Kanaev mengatakan kepada media lokal: "Kekerasan terhadap gadis itu berlangsung selama berbulan-bulan.

"Orang tuanya memperlakukannya dengan buruk dan memukulinya di setiap kesempatan.

Baca Juga: Auto Tajir Melintir, Sembelih Ayamnya yang Tak Pernah Bertelur Selama 5 Tahun, Peternak Ini Malah Temukan Harta Karun Senilai Rp 4 Miliar

"Pada Mei 2019 Proskurin dengan kasar menarik lengan anak itu dan mematahkannya.

"Dia melakukan itu sebagai hukuman karena gadis itu jatuh."

Teman dari keluarga itu, Roman, mengatakan kepada pengadilan: "Suatu ketika Proskurin menendang perut Ksenia. Dia jatuh ke lantai dan menangis.

"Zinaida mengetahui hal itu lalu tertawa.

Baca Juga: Tak Sudi Punya Anak Cacat, Pasutri Ini Buang Bayinya yang Alami Bibir Sumbing di Pinggir Jalan, Tak Disangka Saat Dewasa Justru Tumbuh Jadi Gadis Jelita

"Saya mulai memprotes tetapi dia mengatakan bahwa anak itu nakal dan butuh pelajaran."

Zinaida Proskurinia, yang bekerja sebagai pramuniaga di sebuah toko minuman keras, saat ini sedang diselidiki karena gagal memenuhi tugasnya sebagai orang tua.

Anton Proskurin, seorang petugas keamanan, didakwa membunuh anak di bawah umur dengan melakukan kekejaman tertentu.

Dia terancam hukuman penjara seumur hidup bila terbukti bersalah.

Baca Juga: Tetangga Tak Sudi Bantu Makamkan Orang Tuanya, Bocah 17 Tahun Terpaksa Angkut Jasad Ibunya Pakai Sepeda Butut, Tak Ada yang Peduli Meski Tertatih di Jalanan Sepanjang 5 Kilometer

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Mirror

Baca Lainnya