Klaim Virus Corona Buatan Manusia dan Tuduh Beijing Sengaja Tutupi Wabah, Ahli Virologi China yang Kabur ke Amerika Ngaku Punya Buktinya

Kamis, 17 September 2020 | 15:00
Fox News via Daily Mail

Ahli virologi China sebut Pemerintah Beijing sengaja tutupi fakta soal virus corona.

Sosok.ID - Ahli virologi China yang mengklaim virus corona merupakan buatan manusia berjanji untuk membeberkan buktinya.

Dilansir Sosok.ID dari Mirror, Dr Li Meng Yan, seorang ahli virus dari China itu sebelumnya menuduh Beijing telah menutup-nutupi wabah di Wuhan.

Li mengaku termasuk dalam orang pertama yang meneliti penyakit mirip pneumonia itu setelah muncul di China bagian timur pada akhir tahun 2019 lalu.

Tetapi ketika jumlah kasus mengalami peningkatan secara eksponensial, dia disuruh untuk "tetap diam dan hati-hati".

Baca Juga: Dipaksa Tutup Mulut, Ahli Virologi China Pertaruhkan Nyawa untuk Bongkar Kelakuan Pemerintah Tiongkok yang Diklaim Sengaja Tutupi Virus Corona

"'Kami akan mendapat masalah dan kami akan menghilang'," kata supervisor Li.

Tampil di acara Loose Women ITV, Li mengatakan ia memiliki bukti bahwa virus mematikan itu adalah buatan manusia.

Dia menjelaskan: "Urutan genom seperti sidik jari manusia.

"Berdasarkan hal ini, Anda bisa mengidentifikasi hal-hal lain.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Seolah Tak Ada Apa-apanya, Tahun 2050 Bumi Diprediksi Bakal Alami Musibah yang Buat 1 Miliar Penduduknya Terpaksa Mengungsi

"Saya akan (menggunakan) bukti ini untuk memberi tahu orang-orang mengapa ini berasal dari laboratorium di China, mengapa mereka yang membuatnya.

"Siapa pun, bahkan jika Anda tidak memiliki pengetahuan biologi, akan dapat membaca, memeriksa, mengindentifikasi, dan memverifikasinya sendiri."

Li melarikan diri ke AS dari Hong Kong awal tahun ini dengan tuduhan bahwa Beijing berusaha membungkamnya.

Sebelumnya, dia mengklaim bahwa virus corona berasal dari fasilitas Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Baca Juga: Mantan Pasien Covid-19 Bocorkan Rahasia agar Bisa Sembuh dari Virus Corona, Sebut Kuncinya hanya Satu, Apa Itu?

Selama meneliti, dia mengklaim, dia melacak wabah itu ke PLA, lapor Taiwan News.

Tetapi menurut Li, otoritas China berusaha mendiskreditkannya bahkan sebelum ia meninggalkan negara itu.

"Mereka menghapus semua informasi tentang saya dan mereka juga mengatakan kepada orang-orang untuk menyebarkan rumor tentang saya," katanya.

"Bahwa saya pembohong, saya tidak tahu apa-apa, saya baru saja membunuh hamster di lab.

Baca Juga: Sadar Betul Dirinya Positif Covid-19, Seorang Mahasiswa Nekat Undang 20 Temannya untuk Pesta di Rumahnya, Padahal Sedang Karantina Mandiri

"Mereka akan mencoba untuk mengontrol keluarga serta teman-teman saya dan kemudian saya tidak ada."

Para pejabat di China membantah dengan keras atas tuduhan yang dilayangkan oleh Li.

Mereka mengatakan bahwa WHO telah menyatakan virus itu bukan buatan manusia.

Ilmuwan yang telah mempelajari urutan genetik mengatakan bahwa virus kemungkinan berkembang di tubuh kelelawar sebelum akhirnya menular ke manusia.

Baca Juga: Bukannya Langsung Dibawa ke Rumah Sakit, Pasien Covid-19 Malah Dibawa ke Tempat Sepi oleh Sopir Ambulans Lalu Diperkosa

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Mirror

Baca Lainnya