Ogah Tinggal Diam Diganggu Militer Rusia, AS Sengaja Gelar Latihan Jet Tempur dan Pembom dekat Perbatasan Wilayah Putin: Itu Tindakan Permusuhan!

Sabtu, 12 September 2020 | 18:45
China Military

(ilustrasi) Ogah Tinggal Diam Diganggu Militer Rusia, AS Sengaja Gelar Latihan Jet Tempur dan Pembom dekat Perbatasan Wilayah Putin: Itu Tindakan Permusuhan!

Sosok.ID - Sebuah tindakan provokatif kembali dilakukan oleh militer Amerika Serikat (AS).

Tindakan itupun memicu kemarahan pihak Rusia yang merasa dilecehkan di wilayahnya sendiri.

Bahkan Moskow terang-terangan menyebut tindakan AS tersebut berlebihan.

Hal itu bisa membuat permusuhan dari kedua negara semakin memanas.

Baca Juga: Latihan Militer Gabungan China dan Rusia Bakal Digelar, NATO Siap Melawan

Kepala Staf Angkatan Udara Rusia, Sergei Surovikin mengatakan bahwa dalam briefing untuk atase militer asing, Jumat (11/9/2020) tindakan Angkatan Udara AS sebuah provokasi.

Meski berdalih sebagai sebuah latihan dan untuk mengetes kemampuan dan strategi perang udara, tindakan tersebut tak pantas bila dilakukan di perbatasan negara lain.

Hal itu sebagai sebuah permusuhan dan provokasi yang bisa memicu perang berkecamuk antar dua negara.

Bahkan Rusia mengatakan, tak salah bila militernya bertindak atas provokasi tersebut.

Baca Juga: Biki Kontroversi! Iran, Korea Utara, China, Hingga Rusia Diajak Tabuh Genderang Perang, Presiden AS Justru Dinominasikan Dapat Nobel Perdamaian, Kok Bisa?

"Kami percaya bahwa menguji penggunaan pesawat tempur strategis di dekat perbatasan Rusia adalah tindakan yang bermusuhan dan provokatif," tegas Surovikin seperti dikutip kantor berita TASS.

Surovkin mengungkapkan, jet tempur Su-27 dan MiG-29 Ukraina berkolaborasi dengan pembom strategis B-52H Angkatan Udara AS yang terbang di atas Belanda, Jerman, Polandia, dan Ukraina pada 4 September.

"Penerbangan oleh pesawat tempur mana pun di atas Ukraina tidak berkontribusi untuk meredakan ketegangan di kawasan itu," kata dia.

Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, mengungkapkan bahwa empat pembom B-52H Angkatan Udara AS juga mencoba mendekati perbatasan Rusia di atas Laut Hitam.

Baca Juga: Rusia Gandeng Dua Negara Tantang NATO di Eropa

Insiden itu mengulang kejadian pada akhir Agustus lalu yang membuat jet tempur Rusia harus mengudara.

Mengudaranya jet tempur Rusia adalah untuk mencegat B-52H milik AS di atas Laut Baltik dan Laut Hitam.

"Pesawat B-52H terdeteksi oleh sistem radar over-the-horizon pada jarak semaksimal mungkin, yang memungkinkan untuk jet tempur Su-27 dan Su-30SM dari Unit Reaksi Cepat Pertahanan Udara mencegat dan menemani pesawat B-52H dan mencegah mereka melanggar perbatasan Rusia," ungkap Surovikin.

Rusia, Surovkin menegaskan, tidak tertarik untuk memicu ketegangan di sepanjang perbatasannya.

Baca Juga: Setelah China, Kini Rusia Berulah dan Tabuh Genderang Perang, Tak Puas Ganggu AS Kini Juga Cegat P-3 Orion Milik Norwegia

Itulah sebabnya, Rusia melakukan sebagian besar acara pelatihan operasional dan tempurnya jauh di pedalaman wilayah mereka.

Sekalipun, Surovikin menyebutkan, dari 28 Agustus hingga 4 September, penerbangan pembom Angkatan Udara AS telah melakukan 10 penerbangan solo dan grup di atas wilayah negara-negara Eropa Barat dan Timur serta wilayah laut terdekat.

Baca Juga: Seluruh Tamu Mendadak Dikirimi Video Panas Pengantin Wanita, Mempelai Pria Ngamuk Batalkan Pernikahannya Usai Aib sang Calon Istri Terbongkar

“Sebelumnya, kami terutama mendokumentasikan aksi-aksi penerbangan intelijen, namun belakangan(AS dan NATO) militer telah meningkat,” sebut dia.

"Angkatan Udara Rusia akan terus memantau situasi di sepanjang perbatasan Rusia untuk segera mengambil langkah-langkah guna memastikan keamanan Federasi Rusia," tambah Surovkin. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : TASS

Baca Lainnya