Rayuan Mautnya Tak Mempan Bujuk Indonesia, Tiongkok Kini Pindah Haluan Pepet Negara Tetangga Tawarkan Kerja Sama Perdamaian di Laut China Selatan

Minggu, 13 September 2020 | 09:13
Departemen Informasi Brunei

ILUSTRASI. Sultan Haji Hassanal Bolkiah dari Brunei bertemu dengan Anggota Dewan Negara China dan Menteri Pertahanan Wei Fenghe di Bandar Seri Begawan, Brunei, 9 September 2020.

Sosok.ID - Belakangan China getol merayu Indonesia untuk melakukan kerja sama yang ujung-ujungnya hanya memberi keuntungan kepada Tiongkok terkait perairan Natuna.

Namun, dengan tegas Indonesia menolak kerja sama tersebut.

Setelah gagal membujuk Indonesia, China kini beralih ke Brunei.

Pada Rabu sore (9/9/2020), Sultan Haji Hassanal Bolkiah dari Brunei melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan China Wei Fenghe.

Baca Juga: Lagaknya Tawarkan Proposal Kekuatan Gabungan di Laut China Selatan, Nyatanya China hanya Galagasi ke Indonesia, Bakal Selalu Bermuka Dua hingga Berhasil Kuasai Perairan Natuna

Keduanya membahas hubungan dan rencana kerja sama bilateral antara Brunei dan China.

Dikutip dari Xinhua, Sultan mengatakan rakyat Brunei dan China telah menikmati hubungan dekat kedua negara selama bertahun-tahun.

Secara terbuka, Brunei menghargai hubungan persahabatan kedua negara dan melihat China sebagai mitra kerja sama yang penting dalam berbagai sektor utama.

"Brunei sangat mengapresiasi dukungan dan bantuan pemerintah dan militer China selama masa sulit ketika Brunei epidemi Covid-19," ungkap Sultan, seperti dikutip dari Xinhua.

Baca Juga: Dituding AS Punya Kekuatan Militer Lebih Unggul dan Mengancam, China Ngaku Hanya Difitnah

Ia menambahkan, Brunei akan terus melakukan pertukaran dan kerja sama dengan China di bidang pertahanan, ekonomi dan perdagangan, energi dan budaya, serta serangkaian program people to people exchange.

Sang Sultan berharap kementerian pertahanan kedua negara terus melakukan kunjungan bersama, latihan bersama, serta mendorong kerja sama pragmatis sehinga dapat lebih mendorong pengembangan kemitraan strategis.

Dari pihak China, Wei Fenghe mengatakan bahwa di bawah kepemimpinan masing-masing kepala negara, China dan Brunei telah sanggup mempertahankan momentum kerja sama yang baik.

"Hubungan ini bisa menjadi contoh yang baik untuk konsultasi bersama, konstruksi bersama dan berbagi bersama antar negara dengan sistem sosial yang berbeda," ungkap Wei.

Baca Juga: Baru Kemarin Sore Kim Jong Un Kirim Pasukan untuk Tembak Mati Siapapun yang Ada di Perbatasan China Demi Hentikan Covid-19, Korea Utara Dikabarkan Sedang Latihan untuk Gelar Parade Militer Besar-besaran di Pyongyang

Secara terbuka China juga bersedia memperdalam pertukaran dan kerja sama dengan Brunei dalam bidang pertahanan demi memajukan pengambangan militer kedua negara.

Tidak lupa, Wei juga menyoroti kondisi Laut China Selatan yang merupakan wilayah strategis bagi kedua negara dengan ekonomi domestik yang cukup kuat ini.

"Stabilitas di Laut China Selatan menjadi sorotan kedua negara, dan kedua belah pihak harus terus memperkuat komunikasi dan konsultasi, serta mempromosikan kerja sama maritim untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan ketenangan di Laut China Selatan," tambah Wei.

Sebelum pertemuan ini berlangsung, Wei telah mengadakan pembicaraan resmi dengan Menteri Pertahanan Brunei Haji Awang Halbi.

Baca Juga: Bertindak Bagai Musuh dalam Selimut Bagi Timor Leste, Nyali Australia Nyatanya Langsung Ciut Saat Bumi Lorosae Minta Bantuan ke China Soal Ini

Keduanya mencapai konsensus penting dalam memelihara komunikasi strategis dan memperdalam kerja sama militer.

(Prihastomo Wahyu Widodo)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul China merapat ke Brunei, agendakan kerja sama pertahanan

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Kontan.co.id

Baca Lainnya