Mengejutkan, Agar Kekuasaannya Tak Dikudeta, Kim Jong Un Tak Masalah Bunuh Paman Sendiri, Trump Jadi Saksi Cara Pemimpin Korea Utara Bunuh Adik Ayahnya!

Jumat, 11 September 2020 | 12:30
Tangkapan layar Daily Mail

Mengejutkan, Agar Kekuasaannya Tak Dikudeta, Kim Jong Un Tak Masalah Bunuh Paman Sendiri, Trump Jadi Saksi Cara Pemimpin Korea Utara Bunuh Adik Ayahnya!

Sosok.ID - Kabar mengejutkan datang dari persahabatan antara Presiden Amerika Serikat (AS) dan penguasa Korea Utara (Korut) baru-baru ini.Secara terbuka, Kim Jong Un yang terpaut usia cukup jauh dengan Donald Trump membuka tabir kematian adik sang ayah.Bahkan, secara terang-terangan Kim tak memungkiri dirinya jadi dalam kematian sang paman.Tak sampai disitu saja, Kim juga menceritakan bagaimana cara dirinya bisa membunuh anggota keluarganya tersebut.

Baca Juga: Biki Kontroversi! Iran, Korea Utara, China, Hingga Rusia Diajak Tabuh Genderang Perang, Presiden AS Justru Dinominasikan Dapat Nobel Perdamaian, Kok Bisa?Apabila yang dikatakan oleh anak dari Kim Jong Il pada Trump itu benar adanya, hal itu jadi sejarah baru.Sebab baru pertama kali pemimpin Korea Utara yang belum genap berusia 40 tahun tersebut membuka intrik politik dalam negerinya.Seperti yang diketahui bahwa Korea Utara adalah salah satu negara yang sangat tertutup dengan negara lain.Termasuk suasana politik yang ada di dalam negaranya tersebut.

Baca Juga: Mayat-mayat Bergelimpangan di Tengah Jalan, Pembelot Korea Utara Ungkap Kim Jong Un Layaknya Dewa yang Jalankan Kebijakan Kelaparan Sistematis: Sudah Biasa Lihat Mayat di Jalan

Kabar tersebut ditulis oleh seorang jurnalis bernama Bob Woodward dalam sebuah buku yang berjudul "Rage".Bob menuliskan bahwa Trump menyebutkan Kim Jong Un memberitahunya bagaimana si diktator Korea Utara tersebut menghabisi nyawa pamannya sendiri.Dalam buku tersebut tak hanya menuliskan mengenai kisah persahabatan Donald Trump dengan Kim Jong Un saja.Melainkan banyak komentar dari Trump yang dituangkan oleh Bob dalam buku tersebut.

Baca Juga: Rudal Balistik Nuklir Korea Utara Bisa Diluncurkan dari Kapal Selam, Amerika WaspadaKomentar Trump itu temasuk mengenai diremehkannya virus corona oleh orang nomor satu di AS, pemikirannya tentang Korea Utara, kerusuhan rasial dan senjata baru misterius yang masih dirahasiakan.Buku ini dibuat berdasarkan 18 wawancara yang dilakukan editor The Washington Post itu dengan Trump pada Desember-Juli beserta orang-orang lain juga.Bob juga menuliskan bagaimana terkesannya Trump terhadap sosok Kim Jong Un saat pertama kali mereka bertemu di Singapura tahun 2018 silam.Bahkan Trump meyebut sosok pemimpin muda Korea Utara tersebut jauh lebih pintar dari dugaan.

Baca Juga: Gambar Citra Satelit di Korea Utara Tunjukkan Tanda-tanda Kim Jong Un Diduga Sedang Bersiap Luncurkan Rudal dari Kapal Selam

Dilansir dari Associated Press Kamis (10/9/2020) Trump juga mengatakan, Kim "memberitahuku segalanya" bahkan mengungkap bagaimana ia membunuh pamannya sendiri.Selain itu, Trump juga menepis anggapan dan laporan dari intel bahwa pihak Korea Utara tak akan terbuka pada dunia luar temasuk menyerahkan senjata nuklir milik mereka.Menurut Trump, CIA tak bisa menenangkan Korea Utara hingga yang diterima oleh mereka hanya desas desus belaka.Para kritikus mengatakan, dengan bertemu Kim Jong Un maka Trump telah memberikan legitimasi di panggung dunia bagi pemimpin negara berideologi Juche itu.

Baca Juga: Keluar Lubang Buaya Malah Masuk ke Kandang Macan, Susah Payah Pertaruhkan Nyawa Demi Kabur dari Korea Utara Gegara Masalah Kelaparan, Hidup Pembelot Korut Ini Justru Makin Menderita Usai Dijual ke Tempat Pelacuran"Saya butuh dua hari. Saya bertemu (dengannya). Saya tidak menyerahkan apa-apa," kata Trump seraya menganalogikan Korut dengan persenjataan nuklirnya bagaikan seseorang yang jatuh cinta pada sebuah rumah dan "mereka tidak bisa menjualnya".Pertemuan antar dua pemimpin negara tersebut juga membuat Kim Jong Un terkesan.Bahkan secara pribadi, Kim menyebut Trump sebagai "Yang Mulia" dalam sebuah surat.Kim juga menulis kepada Trump bahwa dia percaya "persahabatan yang dalam dan khusus di antara kami akan bekerja sebagai kekuatan magis."(*)

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber Associated Press, The Washington Post