Di Mana Ada Kemauan Maka di Situ Ada Jalan, 10 Tahun Banting Tulang Cari Nafkah di Jalanan, Pengamen Ini Akhirnya Berhasil Wujudkan Cita-cita sang Ibu untuk Naik Haji

Minggu, 06 September 2020 | 19:00
Pixabay

Ilustrasi - Setelah 10 tahun mengamen, pria ini berhasil kumpulkan uang untuk berangkat haji bersama ibunya.

Sosok.ID - Pepatah mengatakan, di mana ada kemauan, di situ ada jalan.

Artinya, seseorang yang niat dan mau berusaha untuk menggapai sesuatu pasti diberi jalan untuk mencapainya.

Seperti yang dilakukan oleh seorang pengamen bernama Slamet Effendy (30),warga Desa Kerpangan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur ini.

Meski berasal dari keluarga kurang mampu, namun cita-citanya untuk dapat pergi haji bersama orang tuanya begitu besar.

Baca Juga: Gambar Citra Satelit di Korea Utara Tunjukkan Tanda-tanda Kim Jong Un Diduga Sedang Bersiap Luncurkan Rudal dari Kapal Selam

Demi mewujudkan impiannya itu, pria yang berprofesi sebagai pengamen jalanan itu rela menyisihkan uang yang didapat untuk ditabung.

Tak banyak uang yang disisihkan, dalam sehari, Slamet hanya bisa menabung antara Rp 20.000 hingga Rp 25.000.

Namun, berkat kesabaran yang dilakukan itu kini uang yang terkumpul sudah bisa digunakan untuk mendaftarkan haji bersama ibunya.

"Saya nabung 10 tahun, pak. Tiap hari nabung ke ibu Rp 20.000-25.000. Tabungannya disimpan ibu. Kalau sudah banyak, uang recehan ditukar ke toko.

Baca Juga: Sempat Koar-koar Ancam Gugat 1 Triliun USD ke Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Gegara Dijebloskan ke Rumah Sakit Jiwa Meskipun Salah Diagnosa, Kondisi Gideon Tengker Diungkap Anak Angkatnya: Papa Sehat, Bukan Seperti Orang Stres

"Oleh ibu disimpan di tas kresek dan disimpan di rumah sampai banyak," kata Slamet, dengan bahasa Madura, saat dihubungi Kompas.com, melalui ponsel milik tetangganya, Yuyun Wahyuni, Sabtu (5/9/2020).

Slamet mendaftar haji pada Kamis (3/9/2020) dengan biaya sebesar Rp 25 juta.

Sedangkan ibunya, sudah didaftarkan terlebih dulu pada 2018 lalu.

Ia mengaku bersyukur karena impiannya sejak kecil akhirnya dapat terwujud dengan ikhtiar yang dilakukan.

Baca Juga: Makan Hati Gegara Giginya Dikatai Mirip Drakula, Pria Ini Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya Usai Bercinta 3 Kali, Setelah Membunuh sang Pacar Sempat Niat Bunuh Diri

"Saya ingin berangkat haji sama ibu. Semoga pihak terkait bisa bantu saya," harap Slamet.

L. Hidayat untuk Kompas
L. Hidayat untuk Kompas

Slamet dan ibunya menunjukkan bukti pendaftaran haji.

Ngamen dari pagi sampai malam

Slamet selama ini diketahui hanya tinggal berdua dengan ibu kandungnya.

Karena tidak ada biaya dan ditinggal ayahnya meninggal dunia, sejak Sekolah Dasar ia sudah putus sekolah.

Baca Juga: Makan Hati Gegara Giginya Dikatai Mirip Drakula, Pria Ini Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya Usai Bercinta 3 Kali, Setelah Membunuh sang Pacar Sempat Niat Bunuh Diri

Meski kondisi ekonomi keluarganya sangat terbatas, ia tetap berusaha untuk membantu ibunya dalam mencari nafkah. Salah satunya dengan menjadi pengamen.

Setiap hari, ia pergi mengamen di pintu tol keluar Leces Pasuruan-Probolinggo.Ia berangkat dari pagi hingga malam hari.

Meski hasil uang yang didapat tidak menentu, namun sebisa mungkin setiap hari ia sisihkan sebagian untuk ditabung.

Sedangkan sisanya jika masih ada digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga.

Baca Juga: Tobat Usai Bertahun-tahun Geluti Dunia Mistis, Begini Kabar Ahli Spiritual yang Sandang Paranormal Terbaik di Asia Setelah Putuskan Berhijrah, Terungkap Pekerjaan Barunya Demi Hidupi 4 Istri dan 10 Anaknya

Menurut Yuyun tetangganya, Slamet pergi mengamen dari pagi hingga malam hari.

"Dia ngamen dari pagi sampai jam 10 malam, pulang cuma makan lalu berangkat ngamen lagi," ujar Yuyun via telepon.

Saat mendaftar haji itu, Yuyun juga yang mengantarkan Slamet di Kantor Kemenag. Pasalnya, Slamet tidak bisa baca dan menulis.

Yuyun mengaku kagum dengan kegigihan Slamet. Karena dengan keterbatasan yang dimiliki, akhirnya ia berhasil mewujudkan impiannya.

Baca Juga: Pembelot Korea Utara Ungkap Ngenesnya Hidup di Bawah Langit yang Sama dengan Rezim Kim, Sebut Rakyat Korut Memang Sengaja Dibuat Kelaparan karena Uang Negara Sibuk Dihambur-hamburkan untuk Nuklir

(Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Slamet Berhasil Daftar Haji Bersama Ibu, Uang dari Hasil Ngamen dan Ditabung Selama 10 Tahun"

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya