Bukan Kelas Teri! Tiongkok Perluas Jangkauan Radar Jaringan Pengawasan di Laut China Selatan, Mampu Intai Pergerakan Tanpa Terlihat Kapal Lawan

Minggu, 23 Agustus 2020 | 13:42
Tangkap Layar forbes.com via Intisari

Blue Ocean Information Network.

Sosok.ID- China, bukanlah negara yang main klaim tanpa persipan matang.

Untuk mewujudkan klaimnya di Laut China Selatan, negeri pimpinan Xi Jinping ini telahmembangun serangkaian jaringan pengawasan.

Jaringan tersebut mencakup beberapa bagian Laut China Selatan, membantu Beijing mengintai pergerakan lawan.

Dilansir dariforbes.com pada Minggu (23/8/2020) jaringan pengawasan tersebut banyak di antaranya berada di perairan China, tetapi beberapa mengapung di perairan internasional.

Baca Juga: Gawat! Militer AS Berencana Tempatkan Puluhan Rudal di Kawasan Asia-Pasific Termasuk Laut China Selatan, Tiongkok dan Rusia Langsung Bertindak!

Jika jaringan pengawasanitu masih berada diperairanChina, maka tidak apa-apa.

Tetapi jika itu di perairan internasional, maka bisa jadikontroversi.

Soal jaringan pengawasanitu sendiri,Angkatan Laut China (PLAN) diyakini berusaha untuk mengendalikan Laut China Selatan.

Di mana jaringan pengawasan itumungkin bagian dari jaringan sensor yang jauh lebih besar.

Baca Juga: Terbongkar! Kelicikan Tiongkok Saat Getol Bangun Pulau Buatan di Laut China Selatan Ternyata Untuk Kuasai ASEAN, Rudal China Diperkirakan Bisa Jangkau Jakarta!

Tapi sebagian besar tidak terlihat di bawah gelombang.

Inilah yang dapat memperkuat keunggulan strategis China atas negara lain di kawasan itu.

Bahkan dapat digunakan untuk memantau pergerakan Angkatan Laut AS.

Menurut penelitian CSIS 'Asian Maritime Transparency Initiative, jaringan pengawasan adalah bagian dari apa yang disebut China sebagai “Blue Ocean Information Network” atau "Jaringan Informasi Laut Biru".

Baca Juga: Langka! Terekam Detik-detik Kapal Selam Tiongkok di Terowongan Rahasia Bawah Laut China Selatan, Terbongkar Strategi Cerdik Hadapi Musuh di Sarangnya Rudal Balistik

Beberapa informasi tentang jaringan pengawasan itu terungkap pada pameran Langkawi International Maritime and Aerospace pada 2019.

Platform tersebut membawa berbagai sensor dan komunikasi.

Tangkap Layar @Orion__int via Intisari
Tangkap Layar @Orion__int via Intisari

Blue Ocean Information Network.

Ini termasuk menara sensor elektro-optik / inframerah, radio frekuensi tinggi, dan tiang seluler.

Sebagian besar juga memiliki kubah radar besar di atasnya, yang mungkin menjadi sensor utama.

Baca Juga: Semakin Nekat Tabrak Aturan! China Pakai Pesawat Pembom Susuri Wilayah Negera-negara di ASEAN Hingga Buat Vietnam Berang

Platform tidak dihuni dan jarang membutuhkan perawatan.

Denganjaringan pengawasan ini, China telah meningkatkan jangkauan radarnya di Laut China Selatan.

Mereka sekarang memiliki rantai tak terputus antara Hainan dan pangkalannya di Kepulauan Paracel dan Spratly.

Banyak dari pulau-pulau ini sudah memiliki situs radar.

Contoh Pulau Woody di Paracels adalah tempat milik China yang baru-baru ini mengerahkan jet tempur Flanker selama latihan kapal induk Angkatan Laut AS USS Ronald Reagan (CVN 76).

Dalam beberapa hal, ini mirip dengan sistem SOSUS yang terkenal digunakan oleh Angkatan Laut AS selama Perang Dingin.

Baca Juga: Sangar! Indonesia 'Didaulat' Bakal Jadi Pimpinan Perang Negara-negara Asia Tenggara Lawan China, Kapasitas Ini Tolok Ukurnya

Namun teknologi yang digunakanoleh China akan jauh lebih baru dan sesuai dengan lingkungan setempat.

Akan tetapi secara alami teknologi, lokasi, dan statusnya, ini adalah rahasia militer China.

Sebab, jaringan pengawasan itu tidak dapat dilihat dari kapal yang lewat. (Mentari DP)

Artikel ini telah tayang di Intisari.ID dengan judul: Sangat Ingin Miliki Laut China Selatan, Militer China Rela Bangun Jaringan Pengawasan Super Canggih di Sana, Bahkan Tidak Dapat Dilihat dari Kapal yang Lewat

Tag

Editor : Rifka Amalia

Sumber Intisari Online